Bootstrapping: Pengertian, Tahapan dan Kelebihan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Bootstrapping

Bootstrapping merupakan proses untuk memulai sebuah bisnis tanpa menarik investasi atau dengan modal yang minim dari pihak eksternal. Biasanya metode bootstrapping digunakan untuk membiayai usaha kecil dengan membeli dan menggunakan sumber daya dengan biaya dari pemiliknya. Umumnya bootstrapping dilakukan tanpa berbagi ekuitas atau meminjam uang dari bank dengan jumlah besar.

Sebuah bisnis dengan bootstrapping ditandai dengan sumber pembiayaan yang terbatas. Selain itu juga ditandai dengan tingginya ketergantungan pada sumber biaya internal, kartu kredit, jaminan properti dan pinjaman.

Bootstrapping bukan hanya terkait pembangunan usaha dengan uang pemiliknya melainkan juga terkait dengan cara perusahaan dijalankan. Dengan kata lain bootstrapping adalah mengenai cara menjalankan sebuah perusahaan secara mandiri dan menggunakan strategi pembiayaan kreatif.

Mengapa Memilih Metode Bootstrapping

Biasanya bootstrapping diterapkan oleh pengusaha pemula karena dapat memungkinkan membangun sebuah perusahaan tanpa pengalaman dalam menarik investor. Beberapa alasan lain pengusaha memilih metode bootstrapping adalah

  1. Kurang berpengalaman dalam perencanaan suatu bisnis atau usaha
  2. Kurangnya keterampilan dalam pemasaran produk 
  3. Kurangnya pengetahuan terkait cara mengumpulkan pembiayaan 
  4. Tidak mau berbagi pendapatan atau tidak tau perhitungan pembagian pendapatan dengan investor
  5. Sulitnya mencari investor 

Tahapan Bootstrapping

Dalam metode bootstrapping terdapat tiga tahapan yang dapat dilalui oleh para pelaku pengusaha, diantaranya adalah

  • Tahapan Pemula

Tahapan pemula ini merupakan tahap awal dimana dimulai dengan menggunakan uang tabungan atau pendapatan pribadi untuk memulai suatu bisnis. Tak jarang tahap awal ini dimulai dengan sejumlah pinjaman dari teman.

Jenis usaha yang menggunakan metode bootstrapping biasanya dimulai dari usaha kecil sehingga kemungkinan untuk memulainya tidak membutuhkan biaya yang besar. Kemudian seiring berjalannya waktu pemilik usaha dapat mengembangkan produk dan layanan dari usahanya.

Pada tahap awal kemungkinan akan ada banyak tantangan namun pemilik usaha perlu meyakini bahwa produk akan diterima pasar dan dapat menghasilkan pendapatan sesuai keinginan. 

  • Tahapan Menengah (Pendanaan dari Pelanggan)

Tahap selanjutnya yaitu tahap dimana usaha sudah mulai berjalan dan menghasilkan pendapatan dari pelanggan. Hal ini menandakan bahwa pemilik usaha sudah bisa memulai mengelola laba yang dihasilkan secara simultan.

Tahap ini juga merupakan tahapan dimana pemilik usaha dapat mengembangkan usahanya dan melakukan pemasaran yang efektif. Untuk itu seiring berkembangnya usaha maka laba yang dihasilkan juga akan lebih tinggi.

  • Tahapan Kredit

Pada tahapan ketiga ini umumnya pemilik usaha telah memiliki arus kas dan pendapatan yang lebih baik. Bahkan dapat mengembangkan usahanya dengan menambah peralatan dan merekrut pegawai.

Untuk itu pemilik usaha mulai mengembangkan modal yang dimiliki dengan pengajuan kredit usaha atau membangun relasi dengan investor. Tentunya dengan perhitungan apakah perputaran kas yang dimiliki mampu untuk menutup utang usahanya tersebut.

Kelebihan Bootstrapping

Bootstrapping memiliki beberapa kelebihan antara lain yaitu

  1. Pemilik usaha mendapatkan banyak pengalaman karena membangun usaha dari nol dengan mempertaruhkan biaya sendiri sehingga akan menghemat modal usaha serta tidak dituntut untuk mengembalikan biaya.
  2. Pemilik usaha dapat dengan leluasa menentukan arah bisnis. Berbeda dengan usaha yang mendapatkan pendanaan dari investor. Dengan bootstrapping pemilik usaha dapat mengelola usaha tanpa adanya intervensi dari investor.
  3. Dapat mengembangkan jiwa wirausaha. Pemilik usaha dituntut mampu mengelola bisnisnya sendiri mulai dari merancang strategi serta tujuan usahanya. Yang mana pemilik usaha dituntut untuk membuat keputusan terkait usahanya dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
  4. Potensi keutungan menjadi maksimal. Karena tidak perlu membagi keuntungan dengan investor. Selain itu karena pendanaan dilakukan secara mandiri dan potensi utang usaha juga rendah maka pemilik usaha dapat mengambil keuntungan usaha secara penuh

Kekurangan Bootstraping

Selain kelebihan bootstrapping memiliki beberapa kekurangan diantaranya

  1. Sumber daya yang terbatas baik itu terkait dana atau manusia. Karena hal ini potensi pengembangan usaha tidak secepat usaha lain yang memiliki sumber daya yang memadai.
  2. Tidak ada relasi bisnis. Para investor biasanya memiliki relasi yang luas karena akan berdampak pada kegiatan pemasaran usaha yang didanai. Namun pada metode bootstrapping relasi bisnis bisa didapatkan dengan upaya lebih mengingat relasi penting untuk perkembangan sebuah usaha
  3. Resiko ditanggung penuh oleh pemilik usaha. Usaha dengan metode bootstrapping yang memiliki kontrol penuh terhadap bisnisnya maka segala resiko juga akan ditanggung pemilik usaha itu sendiri

Tips Sukses Bootstrapping

Berikut beberapa tips yang dapat membantu pemula bisnis dalam metode bootstrapping 

  1. Membuat rencana bisnis dengan matang. Merencanakan bisnis periu dilakukan sebelum mengawali suatu usaha. Karena dengan perencanaan pemilik dapat mengatur dan meminimalisir potensi resiko gagal.
  2. Merencanakan ide bisnis yang mana dapat menyelesaikan suatu masalah karena berpeluang untuk mendapatkan target pembeli. Jika suatu usaha tidak dapat menyelesaikan masalah maka tidak ada target penjualan.
  3. Menginvestasikan laba bersih. Berinvestasi dengan laba bersih juga dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis lebih cepat
  4. Memanfaatkan jaringan komunikasi pribadi. Berawal dari jaringan kontak pribadi usaha dapat berkembang dengan sendirinya. Misalkan menawarkan produk ke teman dekat dan teman tersebut memposting di media sosialnya. Tentu secara tidak langsung promosi bisnis jadi lebih luas.
fbWhatsappTwitterLinkedIn