Daftar isi
Dalam ranah jurnalistik, terdapat beberapa gaya yang sering diterapkan dalam pembuatan sebuah judul. Penggunaan clickbait masih dianggap tabu jika diterapkan dalam industri jurnalistik.
Namun di sisi lain, penggunaan kalimat yang bisa menarik minat lebih banyak pembaca sangat dibutuhkan, khususnya seperti di era media online saat ini.
Secara umum, istilah clickbait atau umpan klik dapat diartikan sebagai istilah yang mengacu pada bagian sebuah konten, biasanya tajuk utama atau bisa juga berupa gambar dan video, yang dengan sengaja dibuat untuk memanipulasi guna menarik perhatian pembaca agar berkeinginan untuk mengklik atau membukanya.
Seringnya, konten dari tautan clickbait tidak mampu memenuhi ekspektasi pembaca terhadap judul di awal yang dibaca. Karena isinya benar-benar berbeda dengan judul, dan juga sebaliknya. Kebanyakan orang menggunakan gaya clickbait dengan tujuan yang kurang baik.
Seperti untuk menghasilkan lalu lintas (traffic) yang besar pada sebuah web atau video tertentu atau sebuah upaya menciptakan kesadaran merek.
Secara prinsip jurnalistik yang sebenarnya, penggunaan clickbait adalah praktik yang tidak dibenarkan.
Karena pada praktiknya, kebanyakan artikel clickbait yang terlihat menarik, pada kenyataannya memiliki isi yang kurang berbobot serta tidak mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan judul atau topik yang dibahas. Clickbait bisa menjadi hal yang bebahaya apabila digunakan bersamaan dengan berita bohong (hoax).
Meskipun begitu, bagi sebagian orang menerapkan clickbait dianggap hal yang lazim dan sah-sah saja, asalkan kontennya tidak benar-benar menipu.
Sebenarnya, kelebihan dalam hal penerapan clickbait hanya terbatas pada keuntungan pemilik website saja. Sedangkan pembaca lebih banyak mengalami kerugian karena waktu yang telah terbuang akibat judul palsu. Berikut keuntungan dari penerapan clickbait, antara lain:
Tujuan utama dari penerapan clickbait adalah untuk mendorong dan menarik sebanyak mungkin orang untuk mengeklik link dari konten ber-clickbait tersebut. Hal ini tentu saja akan meningkatkan traffic dari click through rate (CTR) pada website.
Meskipun judul clickbait seringnya berbeda dari konten yang disajikan, namun dengan semakin banyak orang yang berinteraksi dengan sebuah konten, semakin luas konten tersebut akan menjangkau lebih banyak audiens.
Salah satu kelebihan pada judul clickbait adalah mampu memunculkan sebuah emosi tertentu. Apalagi jika judul tersebut merupakan hal yang baru dan belum pernah mereka tahu sebelumnya. Dari emosi tersebut akan membuat pembaca memiliki dorongan untuk membagikan konten yang mereka baca.
Buzzfeed merupakan media online yang sering digunakan dalam contoh brand awareness (kesadaran merek) melalui clickbait. Perkembangan mereka sangatlah pesat, karena sejak awal berdiri, Buzzfeed telah menerapkan clickbait pada konten-konten mereka. Meskipun para pegawai Buzfeed tidak pernah mau mengakuinya, namun hal tersebut mampu membuat masyarakat penasaran terhadap konten mereka. Selain itu, konten yang disajikan juga sama menariknya dengan judul clickbait-nya, sehingga tanpa waktu lama brand awareness Buzfeed dengan otomatis meningkat.
AdSense merupakan sebuah program platform periklanan berbasis CPC (cost-per-click) yang memungkinkan pemilik website mampu menghasilkan pendapatan dari iklan yang terpasang di website-nya. Dengan membuat judul clickbait yang menarik, orang yang merasa penasaran dapat dipastikan akan mengeklik iklan tersebut guna mempelajari lebih lanjut.
Sementara itu, untuk kekurangan pada penerapan clickbait, selain bisa berdampak pada pembaca atau audiens, juga bisa berdampak lebih besar pada website atau konten. Berikut ini beberapa diantaranya:
Bounce rate merupakan persentase jumlah klik tombol “kembali” setelah membuka situs dan membaca artikel. Ketika pembaca menyadarinya bahwa isi dari sebuah konten tidak sesuai dengan judul yang diharapkan, kemungkinan besar mereka dengan serta merta akan meninggalkan website tersebut. Bounce rate tinggi akan menyebabkan mesin pencari tidak akan merekomendasikan website maupun konten tersebut menjadi laman teratas dalam pencarian.
Seiring berjalannya waktu para audiens atau pembaca tidak akan percaya lagi dengan konten-konten yang disajikan. Dampak yang paling parah adalah mereka meninggalkan website tersebut karena kecewa dan merasa ditipu.
Secara teori, mungkin penggunaan clickbait akan mampu menjangkau audiens lebih luas. Akan tetapi, dari semua audiens yang terjangkau tersebut tidak termasuk dalam kategori segmentasi pasar yang telah ditentukan.
Sebagian pengguna media sosial seperti YouTube atau TikTok akan mengabaikan postingan yang bersifat misleading atau clickbait. Namun, sebagian lagi akan mengeklik tombol “not interested“ atau bahkan memblokir akun tersebut. Akibatnya algoritma YouTube atau TikTok akan mengalami kekacauan dan konten-konten tersebut tidak lagi menjadi konten rekomendasi.
Setelah bounce rate mengalami kenaikan, kemudian disusul dengan rusaknya reputasi brand dan algoritma media sosial yang berantakan, hingga terbuangnya budget marketing karena tidak bisa menjangkau audiens yang potensial adalah kemungkinan-kemungkinan buruk dari penerapan clickbait.
Berikut ini akan dijelaskan lima cara membuat judul clickbait yang menarik dan mampu memantik rasa ingin tahu dari pembaca atau audiens.
Dalam membuat sebuah konten alangkah baiknya jika menulis isinya terlebih dahulu sebelum membuat judul clickbait. Dari isi konten tersebut, kita ambil satu bagian yang kita anggap paling menarik dan bisa membuat audien merasa penasaran akan bagian tersebut.
Setelah menentukan judul, modifikasi judul tersebut dengan membuat klaim kata-kata yang terdengar menakjubkan dan bombastis. Seperti penggunaan kata “Ternyata”, “Luar Biasa”, “Rahasia” dan lain sebagainya dengan menambahkan efek hiperbola.
Namun demikian, dari judul clickbait tersebut, pemilik website harus tetap berhati-hati dan bertanggung jawab dengan menyajikan konten yang relevan dan berbobot sesuai klaim judul.
Pertanyaan singkat pada judul akan memberikan kesan seperti sebuah teka-teki. Dengan begitu pembaca atau audiens akan merasa penasaran lalu mencoba mencari jawabannya dengan mengeklik judul clickbait tersebut.
Cukup dengan menambahkan pertanyaan yang tidak terlalu panjang, seperti pertanyaan “X atau Y” atau bisa juga dengan “Ya atau Tidak” sudah cukup membuat pembaca tertarik.
Dengan membuat pembaca merasa terlibat dalam judul clickbait, adanya urgensi terhadap keharusan membaca informasi akan mendominasi perasaan pembaca. Memanfaatkan perspektif emosional membuat membaca tertarik pada konten.
Secara garis besar, clickbait memiliki banyak persamaan dengan teknik copywriting. Agar judul clickbait lebih menarik, kita juga bisa mempelajari teknik-teknik copywriting, seperti pada formula AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action) yang pertama kali dilakukan adalah membuat judul clickbait yang menarik, unik, dan kreatif agar dapat menarik perhatian audiens.
Kemudian, judul clickbait tersebut harus mampu membangun rasa keingintahuan audiens. Setelah itu, pastikan audiens benar-benar ingin mengakses konten agar pada hasil akhirnya audiens melakukan action dengan membuka website Anda.
Judul clickbait seringnya digunakan dalam sebuah artikel, baik pemberitaan maupun non pemberitaan, dan iklan. Berikut penjelasannya.
Seringnya, clickbait digunakan pada beberapa judul artikel guna menambah engagement audiens dengan website. Agar judul clickbait tersebut laku dipasaran dan mampu menarik minat pembaca, biasanya mereka menerapkan beberapa pola berikut ini, antara lain:
“Jangan Pernah Lakukan X Hal Ini Jika Tidak Ingin Y Terjadi.”
“Cara Cepat Turun X dalam Y Hari.”
“Y Tips Meningkatan Z, Tips Nomor 5 Mencengangkan!“
Meskipun penggunaan clickbait pada praktik jurnalistik tidak dibenarkan, namun ada beberapa media online yang menggunakan judul ber-clickbait untuk artikel berita mereka. Kebanyakan deri mereka menggunakannya untuk artikel tentang berita selebriti.
Salah satu contohnya bisa kita lihat dari artikel di salah satu web berita yang berjudul, “Pilot Militer Wanita Disebut Tewas di Tangan Taliban, Kisah Sedihnya Terungkap”.
Pertama kali membaca judul tersebut sudah pasti langsung menimbulkan berbagai prasangka, salah satunya seorang pilot militer wanita Indonesia yang tewas dibunuh oleh penduduk Taliban. Namun, ketika mengeklik judul tersebut, isi dari artikel jauh berbeda dengan judulnya. Si pilot ternyata masih hidup dan tidak sedang berada di Afghanistan.
Selain itu, judul clickbait juga banyak digunakan di bidang marketing, seperti judul-judul campaign. Adanya klaim berlebihan terhadap penawaran dengan hasil yang menggiurkan menjadi salah satu ciri dari judul clickbait pada iklan.
Hingga pada akhirnya, banyak orang tertarik untuk mengeklik CTA iklan tersebut. Berikut ini merupakan pola-pola yang sering ditemui pada judul clickbait iklan:
“Jaminan Uang 100% Kembali, Jika Gagal Turun X Kilo dalam Seminggu.”
“Games Terlengkap, Satu Akun Untuk Semua Permainan.”
“Situs Slot Terbaik, Mendukung Deposit Via X dan Y.”
“Bonus Depo 30% Untuk New Member.”