Geografi

8 Contoh Fenomena Antroposfer

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati suatu wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun ketika dilaksanakannya suatu pendataan atau sensus penduduk.

Dalam fenomena antroposfer, akan sangat berkaitan erat dengan suatu objek material ilmu geografi yang kajiannya sendiri meliputi jumlah dan pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, mobilitas penduduk.

Aspek kependudukan lainnya yang akan dikaji dalam antroposfer yaitu permasalahan mengenai kualitas penduduk. Cabang ilmu geografi yang secara khusus mempelajari mengenai fenomena-fenomena antroposfer tersebut ialah geografi penduduk.

Fenomena Antroposfer

Antroposfer berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan sphaira yang berarti bola atau lingkungan, sehingga antroposfer adalah manusia atau penduduk yang berdiam di muka bumi.

Fenomena antroposfer merupakan sebuah peristiwa atau terjadinya suatu kejadian di muka bumi yang sangat berkaitan dengan masalah kependudukan di Indonesia. Pembahasan mengenai hubungannya dengan antroposfer sangat luas kaitannya dengan  masalah kependudukan, pemukiman, dan lingkungan hidup

Penduduk menjadi artian semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia yang berdomisili dengan tujuan untuk menetap dimana jumlah penduduk suatu negara akan diketahui dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei.

Sensus menjadi sebuah perhitungan yang resmi dari penduduk suatu negara bersama dengan pengumpulan statistiknya yang ditangani oleh Biro Pusat Statistik di Jakarta, sedangkan yang menyangkut mengenai masalah kependudukan akan ditangani oleh Lembaga Demografi.

Contoh Fenomena Antroposfer

  • Terjadinya Kelahiran 

Kelahiran atau natalitas merupakan sebuah fenomena antroposfer yang akan berpengaruh terhadap jumlah penduduk, sebab dengan adanya kelahiran maka jumlah penduduk pun akan semakin bertambah.

Istilah angka kelahiran akan mengacu pada frekuensi kelahiran dalam suatu populasi yang dengan kata lain, angka kelahiran merupakan suatu rasio antara jumlah kelahiran yang hidup pada tahun tersebut dengan rata-rata jumlah penduduk pada tahun tersebut.

  • Terjadinya Kematian

Kematian atau mortalitas juga termasuk kedalam salah satu fenomena antroposfer yang menunjukkan data mengenai berkurangnya jumlah penduduk disuatu daerah. Fenomena yang satu ini dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya yaitu usia yang tua, menderita penyakit tertentu, kecelakaan, atau hal lainnya yang dapat menghilangkan nyawa.

Angka kematian mengacu pada frekuensi kematian dalam suatu populasi per seribu penduduk setiap tahunnya yang dapat dikatakan jika angka kematian merupakan sebuah ukuran jumlah kematian dalam populasi tertentu yang diskalakan dengan ukuran populasi tersebut per unit waktu.

  • Terjadinya Imigrasi

Imigrasi merupakan sebagai artian dalam perpindahan penduduk yang berupa masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Misalnya, masuknya orang India ke Indonesia dimana orang India tersebut dinamakan sebagai imigran.

Imigrasi bisa bersifat permanen  yang artinya jika imigran tersebut akan tinggal menetap untuk selamanya, sedangkan  imigrasi yang bersifat sementara, misalnya yaitu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi yang lamanya tinggal di negara tersebut akan ditentukan berdasarkan kontrak selama dua tahun.

Emigrasi merupakan suatu perpindahan penduduk yang berupa keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain, sebagai contoh yaitu orang-orang Indonesia yang berpindah ke New Caledonia dan Suriname di mana orang yang melakukan emigrasi disebut sebagai emigran.

Sama dengan imigrasi, emigrasi juga dapat bersifat sementara dan  permanen, dimana yang bersifat sementara biasanya hanya digunakan sebagai kesempatan liburan ke suatu daerah lain.

  • Terjadinya Remigrasi 

Remigrasi merupakan sebuah bentuk kembalinya para emigran ke negara asalnya, misalnya orang-orang Ambon yang tadinya pergi untuk menetap di Belanda sebagai emigran, kemudian akan kembali lagi ke Indonesia.

Secara spesifik, istilah remigrasi  kadang-kadang disederhanakan sebagai “repatriasi” yang merupakan suatu konsep politik sayap kanan yang mengacu pada pemulangan paksa imigran non-kulit putih yang juga termasuk keturunan mereka untuk kembali ke tempat asal ras mereka tanpa memandang status kewarganegaraannya.

Transmigrasi merupakan suatu bentuk perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke daerah lain yang penduduknya masih jarang di dalam negara sendiri.

Program transmigrasi ini sangat digalakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kemiskinan karena pada umumnya warga yang mengikuti transmigrasi merupakan masyarakat yang memiliki kondisi sosial-ekonomi yang lemah, tapi mempunyai tekad dan semangat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Selain itu, program transmigrasi ini juga bertujuan untuk pemerataan dan persebaran penduduk dalam suatu wilayah yang padat penduduknya.

Urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan yang mengakibatkan terjadinya penurunan proporsi orang yang tinggal di daerah pedesaan dan cara masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan ini.

Urbanisasi menjadi proses di mana kota-kota akan terbentuk dan menjadi lebih besar karena lebih banyak orang yang mulai tinggal dan bekerja di daerah pusat kota.

Salah satu dampak dari adanya peningkatan jumlah penduduk yang sangat besar di perkotaan ini yaitu munculnya megacity yang merupakan kota berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.

Efek lain dari urbanisasi yaitu urban sprawl yang merupakan suatu fenomena sosial yang akan terjadi ketika populasi kota terpencar di beberapa wilayah geografis yang mengakibatkan semakin luasnya suatu daerah.

  • Kepadatan Penduduk yang Tinggi

Kepadatan penduduk mengacu pada banyaknya penduduk per satuan luas tingkat yang dapat berguna sebagai dasar bagi kebijakan pemerataan penduduk dalam berbagai program jenis transmigrasi yang dirancang oleh pemerintah.

Istilah kepadatan penduduk dapat diartikan sebagai jumlah penduduk untuk setiap km2 luas wilayah yang mencakup luas seluruh daratan pada suatu wilayah administrasi.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suatu wilayah memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya, yaitu faktor pertumbuhan alami, pemusatan penduduk di suatu wilayah, faktor fisiografis, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya.