Masih bingung tentang paragraf persuasi? Simak penjelasannya berikut ini.
Paragraf merupakan sebuah karangan yang memiliki satu ide pokok. Dalam penjelasan lain, paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang saling berhubungan, di mana kalimat-kalimat tersebut berfungsi untuk mengembangkan satu ide pokok atau gagasan utama.
Sementara itu, persuasi merupakan suatu ajakan. Persuasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya. Jadi, paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan kepada pembacanya untuk melakukan apa yang disarankan oleh penulis. Ajakan tersebut berisi hal-hal baik dan meyakinkan. Oleh karena itu, selain ajakan, biasanya dilengkapi juga dengan fakta pendukung.
Sebenarnya ada berbagai topik yang bisa dijadikan paragraf persuasi. Berikut ini beberapa contoh paragraf persuasi tentang pendidikan dalam bahasa Indonesia.
Contoh 1
Di era sekarang, pendidikan adalah suatu hal penting. Namun, sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang menyepelekan pentingnya memperoleh pendidikan. Banyak kasus anak yang putus sekolah. Padahal, pendidikan adalah unsur penting terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas. Melalui pendidikan, generasi muda memperoleh ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkannya persaingan di dunia kerja. Disamping itu, pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama dari semua lapisan masyarakat agar pendidikan dapat ditingkatkan. Perlu adanya tindakan nyata agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah.
Contoh 2
Siapa yang tidak mengingkan prestasi yang baik? Semua pelajar tentu menginginkan prestasi yang baik. Memiliki prestasi adalah hal yang membanggakan, baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang tua. Prestasi yang baik tidak datang dengan sendirinya melainkan harus diupayakan dan diusahakan. Perlu usaha maksimal untuk bisa meraih prestasi yang membanggakan, salah satunya adalah pintar membagi waktu untuk bermain dan belajar. Di samping itu, niat, motivasi dan kedisiplinan menjadi poin penting lainnya dalam meraih prestasi.
Contoh 3
Indonesia mengalami krisis literasi. Bagaimana tidak? Saat ini orang-orang cenderung lebih menyukai bermain gawai daripada harus membaca buku. Padahal, membaca membawa banyak manfaat, salah satunya adalah menambah pengetahuan dan wawasan. Hal ini berarti membaca memiliki peranan yang penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pada dasarnya, kemajuan teknologi adalah sebuah tantangan di tengah masyarakat yang krisis literasi. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, upaya untuk meningkatkan minat baca dalam masyarakat harus dilakukan. Maka dari itu, kita harus ikut serta dalam meningkatkan budaya literasi. Biasakan membaca buku agar pengetahuan kita bertambah.
Contoh 4
Tidak ada salahnya untuk belajar sedini mungkin. Menumbuhkan kebiasaan agar anak rajin belajar sejak dini adalah salah satu tindakan yang positif. Pendidikan sejak dini berperan penting dalam pendidikan akademik anak ketika sekolah. Anak yang terbiasa belajar sedari kecil, akan lebih siap untuk mengikuti pembelajaran ketika dia sekolah nanti. Dengan demikian, proses belajar anak akan menjadi lebih baik. Oleh karen itu, ajaklah anak untuk belajar sejak dini sehingga mereka terbiasa belajar sedari kecil.
Contoh 5
Di samping pendidikan formal, pendidikan karakter juga penting untuk diberikan kepada anak. Selain pendidikan karakter yang diperoleh di sekolah, pendidikan karakter yang diperoleh dari keluarga dan orang-orang terdekat memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak. Pendidikan karakater memberikan pelajaran mengenai norma agama, norma kesopanan, dan norma lainnya sehingga anak memiliki karakter yang baik. Pendidikan karakter menekankan nilai kejujuran, tanggung jawab, toleransi, kesopanan, dengan harapan agar anak-anak melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dampingin anak-anak untuk memperoleh pendidikan karakter agar mereka memiliki karakter yang baik.