Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan untuk selalu hidup berdampingan dengan individu lainnya ketika menjalani kehidupan yang dihadapkan dengan kenyataan sebenarnya. Kenyataan tersebut menjadi realitas sosial dalam kehidupan yang dapat dilihat sebagai bentuk hubungan antara individu dengan individu lainnya atau dalam kata lain realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan masyarakat.Â
Realitas sosial menjadi salah satu peranan penting dalam objek kajian sosiologi karena adanya fakta sosial yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Setiap orang harus memahami jika mereka menjadi bagian dari kasus realitas sosial ini.
Penerapan dalam perwujudan realitas sosial mencangkup juga berbagai komponen dalam lingkungan sosial, baik dari hukum, pendidikan, ekonomi, unsur budaya, dan yang lainnya
Realitas sosial merupakan sebuah kenyataan yang terwujud sebagai hasil hubungan yang terjalin di antara sesama manusia yang ada di tengah–tengah masyarakat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pola interaksi antar manusia dalam konteks kelompok sosial masyarakat.
Acuan tersebut berarti menjadi panduan terhadap keadaan sosial yang bersifat abstrak dengan berisi simbol yang berfungsi untuk mengatur perilaku yang muncul oleh individu pada suatu masyarakat dalam membentuk contoh struktur sosial.
Realitas sosial menjadi serangkaian kegiatan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh proses sosial dan interaksi sosial yang diimplementasikan dalam bidang tertentu, baik dalam segi ekonomi, lembaga sosial, maupun hukum.
Sehingga, secara umum dapatlah dikatakan bahwa keadaan ini menjadi cerminan bahwa kehidupan manusia senantiasa berkembang dari kurun waktu tertentu yang menyebabkan adanya dorongan untuk melakukan perubahan.
Masyarakat menjadi contoh realitas sosial di masyarakat, misalnya saja yaitu adanya perbedaan segi pendidikan antara masyarakat desa dan kota. Di mana pada kenyataannya pendidikan dalam masyarakat, khususnya di Indonesia belum bisa disebut sebagai pemerataan karena terdapat beragam perbedaan yang nyata dalam kehidupan sebenarnya.
Fenomena sosial di Indonesia dalam bidang pendidikan bisa disebut sebagai bagian dari realitas sosial yang menggambarkan tentang masalah ketidakseimbangan pembangunan, fasilitas, maupun transformasi di Indonesia.
Dalam bidang ekonomi tentunya tidak terlepas dari adanya lembaga ekonomi yang akan memberikan regulasi tentang sistem sosial terkait dengan adanya pengelolaan keuangan negara, baik pengeluaran maupun penerimaan yang diterima.
Di mana pada kenyataannya gambaran pengelolaan keuangan tersebut di Indonesia masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebanyakan masyarakatnya akibat adanya masalah distribusi yang belum merata pada beberapa daerah.
Pengembangan tersebut hanya berpusat pada kota-kota besar saja, sehingga kemiskinan dan kekayaan dalam masyarakat menjadi gambaran yang sangat nyata dalam realitas sosial masyarakat yang menuntut adanya akibat fasilitas negara yang tidak sama rata.
Adanya realitas sosial dalam budaya ini misalnya dapat terlihat dengan adanya ketidakinginan para generasi muda untuk mengenal dan mempelajari kearifan lokal dengan baik padahal semua itu sangat begitu penting sebagai proses untuk melestarisasikan nilai budaya yang ada.
Generasi enggan mempelajari budaya bangsa dengan alasan karena budaya lokal dianggap kuno dan lebih bangga dengan budaya barat yang baru masuk ke Indonesia.
Bentuk realitas sosial masyarakat dalam bidang sosial contohnya yaitu ketika terdapat suatu wilayah yang terkena bencana tsunami yang akan didengar oleh seluruh masyarakat, maka secara spontan masyarakat ataupun lembaga resmi negara mengeluarkan bantuan dengan cepat dan tanggap kepada para penerima musibah.
Gambaran ini tentu saja mencerminkan perihal nilai positif dalam kehidupan masyarakat karena adanya rasa simpati dan empati yang menyatukan di dalam masyarakat.
Masalah pendidikan menjadi bagian daripada realitas sosial, dapat dilihat dari adanya peranan beasiswa Bidikmisi yang ditunjukkan kepada para pelajar yang tidak mampu secara ekonomi namun mempunyai kemampuan intelektual tinggi.
Dalam kasus realitas sosial pendidikan inilah yang menunjukkan jika banyak orang mampu yang ingin diakui sebagai warga miskin agar mendapatkan beasiswa yang dalam segi hukum sangat salah dan tidak bisa dibenarkan dalam segi apapun.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan kepada semua anggotanya dan saling menjaga nama baik seisi rumah, namun pada realitas sosial yang terjadi banyak anak yang melakukan penyimpangan yang mencemarkan nama baik keluarga, salah satunya yaitu hamil di luar nikah.
Dengan adanya fakta realitas sosial tersebut menunjukan jika peranan perubahan keluarga semakin bergeser dan perlu adanya peningkatan rasa kepedulian dan kasih sayang antar anggota keluarga.
Salah satu bagian daripada realitas sosial yaitu lembaga agama yang memberikan perlindungan serta memberikan kewajiban kepada para pemeluknya untuk menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan.
Namun, pada kenyataannya dalam realitas sosial telah menunjukan jika banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.
Penggambaran atas realitas sosial yang bernilai subjektif atau pengetahuan umum yaitu terkait dengan adanya acara tasyakuran yang dilakukan oleh seseorang untuk mensyukuri lantaran ia mempunyai kinerja yang sangat baik selama bertahun-tahun telah menempuh jenjang pendidikan doktoral, atau berpengalaman memimpin tim kerja sehingga ia mendapatkan promosi jabatan yang diimpikan.
Semua keberhasilan tersebut diperoleh seseorang yang tentu saja tidak terlepas dari semangat berprestasi yang selalu dipupuk dan adanya dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Atas keberhasilan tersebut, maka dirayakan dengan bangga dan bahagia yang jangan dilakukan secara berlebihan dan tetap bisa mengendalikan diri dan tidak terbawa euforia. Sehingga,sebagai wujud rasa syukurnya ia mampu untuk mengadakan agenda tasyakuran tersebut dengan keluarga terdekat.