Mobilitas sosial akan mengakibatkan status sosial seseorang yang tadinya berasal dari golongan rendah menjadi lebih meningkat ke golongan yang lebih tinggi. Contohnya saja pada mobilitas sosial yang terjadi pada negara Indonesia sebelum dan sesudah penjajahan sampai sekarang ini.
Sebelum penjajahan, sebagian rakyat tidak berani untuk mempunyai mimpi dan cita-cita yang tinggi, namun setelah Indonesia merdeka, rakyat memiliki kebebasan untuk memiliki bercita-cita dan mengembangkan skill dirinya yang dapat membantu untuk mengejar impian dan mensejahterakan hidupnya.
Perubahan sosial merupakan sebuah perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang sangat berpengaruh pada interaksi sebuah sistem sosial masyarakat. Perubahan sosial adalah wujud dari akibat adanya mobilitas sosial yang dipengaruhi oleh globalisasi.
Masyarakat Indonesia yang semakin berpengetahuan luas, mendorong terjadinya sebuah perubahan sosial budaya masyarakat, contohnya dahulu banyak masyarakat yang bekerja di bidang pertanian namun sekarang seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat bisa bekerja di bidang industri.
Integrasi merupakan suatu bentuk pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat dimana terjadinya mobilitas sosial bisa mempengaruhi dan meningkatkan integrasi sosial masyarakat. Misalnya ketika seseorang berpindah ke lingkungan yang baru, maka ia akan beradaptasi menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai, dan norma yang ada dalam lingkungan tersebut.
Setiap individu maupun kelompok dapat mempunyai kesempatan yang sama untuk menaikkan derajat status sosialnya. Dengan berbagai usaha dan kerja keras serta diiringi dengan doa, maka seseorang bisa menaikkan status sosialnya menjadi lebih baik dan layak dari status sosial sebelumnya.
Mobilitas sosial akan memberikan dampak pada meningkatnya produktivitas aktivitas kerja masyarakat karena tiap individu maupun kelompok tentunya akan giat dan harus lebih semangat bekerja agar status sosialnya bisa naik, sehingga dapat menyebabkan produktivitas yang akan meningkat karena motivasi tersebut.
Indikator kesejahteraan yaitu jika ia mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan pengembangan dirinya. Kebutuhan dasar minimum yang dimaksud yaitu meliputi kebutuhan primer, seperti makanan, pakaian, serta tempat tinggal.
Kebutuhan psikologis dapat mencakup kebutuhan akan sebuah agama dan hiburan. Sedangkan kebutuhan pengembangan berupa kesehatan dan pendidikan untuk mengembangkan bakatnya.
Individu yang mempunyai status sosial yang tinggi cenderung akan mampu untuk memenuhi ketiga kebutuhan tersebut, sehingga ia dapat dikatakan bisa untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Apabila seorang individu telah mencapai kesejahteraan hidup, maka ia akan semakin berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Apabila ia mampu untuk mencukupi kebutuhan untuk pengembangan dirinya maka ia sudah lebih dari cukup untuk dianggap sebagai seseorang yang sudah sejahtera.
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya maka ia perlu bekerja dengan sangat giat sehingga ia akan mendapatkan hasil dari segala usaha yang telah ia kerjakan.
Contohnya yaitu, membeli kendaraan yang lebih bagus daripada sebelumnya, memakan makanan yang bergizi, serta dapat memilih lembaga pendidikan dengan kualitas yang lebih baik.
Salah satu dampak negatif dari adanya mobilitas sosial yaitu dapat mengakibatkan terjadinya konflik antar kelas masyarakat yang terdapat lapisan-lapisan sosial berdasarkan ukuran kekayaan dan kekuasaan yang disebut sebagai kelas sosial, sehingga dengan adanya mobilitas sosial dapat mengakibatkan terjadinya konflik antar kelas sosial masyarakat.
Konflik juga dapat terjadi antar kelompok sosial yang terbentuk karena adanya persamaan ideologi, agama, ras maupun persamaan lain. Mobilitas sosial dapat berdampak pada terjadinya konflik antar kelompok sosial, contohnya seperti tawuran antar warga desa yang berasal dari kelompok yang berbeda.
Konflik antar generasi yang terjadi antara generasi tua yang ingin mempertahankan nilai-nilai lama dengan generasi mudah yang ingin melakukan sebuah gerakan perubahan.
Mobilitas sosial dapat menimbulkan dampak negatif dengan memicu berkurangnya rasa solidaritas antar individu maupun kelompok sosial masyarakat.
Hal ini disebabkan karena tiap individu ingin berlomba-lomba untuk menjadi yang paling terdepan agar status sosialnya naik dan dipandang sebagai orang yang disegani oleh masyarakat lain, sehingga hal itu dapat mengurangi rasa solidaritas terhadap sesama dan tidak peduli kepada orang lain.
Dalam hal ini akan memunculkan rasa ketakutan dan kecemasan akibat melihat mobilitas sosial yang terjadi pada orang lain yang dapat menimbulkan perubahan yang signifikan secara berlarut-larut.
Gangguan psikologis bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain serta membawa beberapa penyakit terhadap diri sendiri. Seseorang dengan gangguan psikologis akan mendapatkan pandangan yang buruk dari masyarakat dan ia akan merasa dikucilkan, sehingga hal itu akan menambah buruk kondisi psikologisnya.
Hubungan yang sudah terjalin dengan baik akan mengalami keretakan jika terdapat seseorang yang menaruh sikap iri maupun sombong terhadap sesamanya.
Mobilitas sosial dapat menimbulkan prasangka buruk pada orang lain dan orang yang melakukan mobilitas sosial akan bersikap berbeda dari biasanya atau bahkan bisa bersikap pamer kepada orang lain dengan menunjukkan berbagai prestasi yang telah diraihnya.