Sosiologi

8 Dampak Positif Transmigrasi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk pemerataan penduduk. Kebijakan pemindahan penduduk dilakukan untuk memeratakan penduduk agar pembangunan dapat dilakukan secara merata.

Ternyata, kebijakan transmigrasi ini telah ada sejak zaman Hindia Belanda. Kebijakan tersebut dengan memindahkan para petani dari pulau Jawa ke luar pulau Jawa. Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009, transmigrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk yang dilakukan secara sukarela dan masih dalam daerah NKRI.

Tujuannya meningkatkan kesejahteraan serta tinggal di wilayah pengembangan transmigrasi. Adapula, yang mengartikan transmigrasi dengan perpindahan penduduk dari wilayah yang padat ke wilayah kurang penduduk.

Dalam sistem pemerintahan, transmigrasi dilakukan ketika masa Presiden Soeharto. Namun, proses transmigrasi saat zaman itu menuai banyak kritikan. Ketika itu, Soeharto memiliki rencana untuk mengubah lahan gambut di Kalimantan menjadi areal penanaman padi. Namun, sayangnya rencana tersebut gagal. Sebenarnya, transmigrasi memiliki sejumlah dampak positif baik bagi pemerintah maupun penduduk itu sendiri.

Berikut ini dampak positif dari transmigrasi.

1. Memanfaatkan Lahan Kosong

Salah satu dampak dari adanya transmigrasi adalah memanfaatkan lahan-lahan yang kosong agar menjadi lahan yang produktif. Dengan memindahkan penduduk dari wilayah yang padat ke wilayah yang jarang akan penduduk membuat daerah yang jarang dihuni lebih produktif sehingga pemanfaatan kegiatan di sana lebih optimal dilakukan.

Dengan diisi oleh penduduk baru, setidaknya daerah tersebut digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan dibandingkan terbengkalai. Padahal, daerah tersebut memiliki potensi yang besar namun kekurangan orang untuk mengelolanya.

Oleh karena itu, transmigrasi dapat menjadi solusi dari pemanfaatan lahan kosong. Lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan selain untuk perumahan juga untuk pertanian maupun perkebunan. Contoh daerah yang biasanya digunakan sebagai daerah tujuan transmigrasi adalah wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Maluku.

Di mana daerah-daerah tersebut masih jarang penduduk sehingga dijadikan daerah tujuan transmigrasi. Daerah-daerah yang memiliki lahan kosong akan menjadi lahan produktif karena tidak lagi kekurangan penduduk. Dengan begitu, kesejahteraan penduduk akan meningkat.

2. Meningkatkan Produksi Pertanian

Selain bertujuan untuk meratakan penduduk, transmigrasi juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas penduduk. Sebagai negara agraris, potensi sektor pertanian di Indonesia cukup besar. Namun, sayangnya karena persebaran penduduk yang tidak merata membuat sektor pertanian tidak bekerja optimal.

Hasil pertanian di Indonesia sangat beragam namun ketika zaman Soeharto lebih difokuskan kepada pertanian padi. Hal ini guna mendukung program swasembada beras pada masa itu. Pada tahun 2018, sektor pertanian Indonesia mengalami pertumbuhan di atas 9%. Bahkan pertumbuhan sektor pertanian ini menjadi pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir,

Potensi pertanian Indonesia selain padi adalah jagung, kedelai, kacang tanah, ketela, ubi jalar dan masih banyak lagi. Pada tahun 2020, kedelai ditargetkan sebagai sektor pertanian di tahap swasembada. Kemudian, di tahun yang akan datang, gula industri menjadi target dari sektor ini. Hal ini semata-mata dilakukan untuk mencapai target menjadi lumbung pangan dunia.

3. Mengurangi Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang terus terjadi hingga saat ini dan belum menemukan solusi yang tepat. Timbulnya pengangguran di Indonesia disebabkan karena adanya kesenjangan antara kesempatan kerja dan tenaga kerja, Tidak hanya itu, pengangguran juga disebabkan terpusatnya persebaran penduduk.

Konsentrasi penyebaran penduduk di Indonesia selama ini hanya berfokus di daerah Jawa terutama di wilayah Ibu Kota, Dengan dalih memperbaiki taraf hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong tinggal di jakarta. Akibatnya, terdapat banyak pengangguran karena kesenjangan antara kesempatan kerja dan tenaga kerja.

Dengan melakukan transmigrasi ke daerah yang jarang penduduk dapat membuka kesempatan kerja khususnya di sektor pertanian. Diharapkan para generasi muda ini dapat melakukan transformasi di bidang pertanian dengan menggunakan teknologi. Namun, sayangnya tingkat partisipatif generasi muda di sektor pertanian masih rendah.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2021, petani Indonesia sekitar 38,77 juta jiwa. Di mana rincian petani adalah sebagai berikut:

  • Generasi X yang menjadi petani sebanyak 38,02 persen
  • Generasi baby boomers yang menjadi petani sekitar 34,41 persen
  • Generasi milenial yang memilih menjadi petani berjumlah 21,93 persen
  • Generasi Z yang menjadi petani hanya 2,24 persen.

4. Mempercepat Distribusi Penduduk

Tujuan utama dari adanya transmigrasi adalah untuk memeratakan jumlah penduduk di setiap daerahnya. Berdasarkan hasil dari sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia adalah 270,2 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk tersebut membuat Indonesia menempati peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.

Meskipun begitu, pertumbuhan penduduk Indonesia selama 10 tahun terakhir ini mengalami penurunan. Hanya saja persebaran penduduk Indonesia belum merata karena masih terfokus pada Pulau Jawa dan Sumatera.

Berikut ini tingkat persebaran penduduk di Indonesia.

  • Jawa 56,1%
  • Sumatera 21,68%
  • Sulawesi 7,36%
  • Kalimantan 6,15%
  • Bali 5,54%
  • Maluku dan Papua 3,17%

Pulau Jawa menjadi pusat penyebaran penduduk dengan luas wilayah hanya 7% dari jumlah luas wilayah Indonesia. Pulau Jawa ketika itu diisi oleh 151 juta penduduk atau sekitar 56,1% dari jumlah penduduk Indonesia.

Sementara itu, jumlah penduduk terpadat kedua diisi oleh Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sekitar 58,5 juta orang. Dengan terfokusnya penyebaran penduduk di suatu pulau dapat menimbulkan beragam permasalahan ekonomi maupun sosial.

Contohnya seperti kemiskinan dan pengangguran karena jumlah penduduk yang membludak sehingga sulitnya untuk mencari kerja. Dengan begitu, tingkat kemiskinan akan semakin meningkat. Tidak hanya itu, terfokusnya pemerataan penduduk juga menimbulkan kecemburuan sosial.

5. Meningkatkan Kesejahteraan

Salah satu dampak positif dari adanya transmigrasi adalah dapat meningkatkan kesejahteraan. Kesejahteraan merupakan salah satu hal yang perlu dicapai oleh pemerintah. Namun, untuk mencapai kesejahteraan bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menilai tingkat kesejahteraan bisa dinilai dari berbagai indikator.

Indikator untuk menilai kesejahteraan adalah dilihat dari kependudukan dan kemiskinan. Indikator kependudukan meliputi pertumbuhan penduduk, distribusi penduduk hingga struktur usia penduduk. Oleh karena itu, untuk mencapai kesejahteraan dapat dilakukan dengan cara melakukan transmigrasi. Dengan melakukan transmigrasi dapat memeratakan distribusi penduduk sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan.

Dengan adanya transmigrasi, dapat membuat seseorang bisa memperbaiki taraf hidup. Hal ini dikarenakan perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang jarang dapat membuka banyak lowongan pekerjaan. Banyak potensi-potensi daerah yang dapat dikembangkan. Salah satunya yakni di sektor pertanian.

6. Meningkatkan Kesatuan dan Persatuan

Indonesia merupakan negara yang multikultural dan memiliki potensi besar untuk mudah terpecah belaah. Selain karena alasan banyaknya keragaman, letak wilayah Indonesia yang terpisah-pisah juga berpotensi akan hal ini.

Dengan wilayah yang terpisah membuat interaksi antara penduduk menjadi kurang. Terlebih lagi beberapa wilayah menganggap bahwa mereka merasa dibedakan perlakuan. Tentunya, hal ini tidak lepas dari penumpukan penduduk di suatu pulau sehingga seakan-akan perhatian pemerintah hanya tertuju pada pulau tersebut.

Pada beberapa wilayah yang cukup jauh merasa kurang diperhatikan sehingga berpotensi menimbulkan perpecahan. Dengan adanya transmigrasi sekaligus dapat mendistribusikan penduduk secara merata sehingga tidak akan ada pemusatan jumlah penduduk.

Jika penduduk sudah merata, maka pemerintah akan lebih bisa adil untuk memberikan kebijakan sehingga tidak akan ada lagi yang merasa dikesampingkan. Selain itu, dengan persebaran penduduk yang merata, rasa persatuan dan kesatuan akan lebih terbangun.

Mengingat orang-orang yang bertransmigrasi merupakan orang-orang yang berasal dari daerah berbeda. Mereka akan membaur dengan penduduk lokal wilayah transmigran.

7. Menjaga Batas dan Kedaulatan Negara

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas negara yang cukup besar yakni 5,1 juta kilometer. Bahkan luas wilayah Indonesia menurut Worldometer menempati urutan ke-15 sebagai negara terluas.

Di tingkat Asia tenggara Indonesia menjadi negara terluas dengan garis pantai terpanjang. Adapun luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 kilometer dan luas lautannya adalah 3.272.820 kilometer persegi. Tidak hanya memiliki wilayah yang luas, Indonesia juga memiliki banyak pulau yakni sekitar 17.499 pulau dengan luas wilayahnya sekitar 7,81 juta kilometer.

Tentunya hal tersebut merupakan anugerah yang patut disyukuri dan dijaga keberadaannya. Oleh karena itu, sangat penting menjaga wilayah-wilayah perbatasan Indonesia agar tidak ada yang mengklaim kepemilikan Indonesia.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia beberapa kali terlibat sengketa perdebatan masalah kepemilikan pulau. Dengan adanya transmigrasi, penduduk yang berpindah secara tidak langsung membantu menjaga kedaulatan negara di batas-batas wilayah.

Selama ini, masih banyak lahan kosong di Indonesia dan berpotensi untuk diklaim oleh negara lain. Dengan dilakukannya transmigrasi, lahan tersebut akan terisi dan tidak akan ada yang mengklaim.

8. Menjaga Ketahanan Pangan

Dengan adanya transmigrasi dapat membantu menjaga ketahanan pangan Indonesia. Tujuan utama dari transmigrasi adalah agar meningkatnya produktivitas pertanian. Penduduk dari daerah yang padat akan difungsikan untuk membantu sektor pertanian di daerah transmigrasi.

Dengan begitu, produktivitas pertanian Indonesia akan meningkat. Sebab, lahan-lahan kosong akan dikelola oleh para pendatang. Meningkatnya produktivitas di sektor pertanian, dapat menjaga ketahanan pangan.

Selama ini ketahanan pangan diidentikkan dengan ketersediaan beras. Beras merupakan salah satu kebutuhan wajib bagi masyarakat Indonesia. Sebab, makanan pokok Indonesia adalah nasi. Jika ketersediaan pangan Indonesia sedikit maka akan menyebabkan masalah lain seperti kelaparan.

Tidak hanya itu, ketidakstabilan pangan bahkan dapat menyebabkan gejolak sosial hingga poliitk. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan. Indonesia sebagai negara agraris merupakan suatu potensi untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Potensi ini seharusnya dapat dikelola dengan baik sehingga tidak lagi ketergantungan pada impor beras.