Degradasi Tanah: Penyebab – Jenis dan Cara Mengatasinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tanah adalah salah satu sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu fungsi yang cukup penting yakni sebagai penyimpanan cadangan air. Coba kita bayangkan, bagaimana jadinya apabila air tidak tertampung di tanah? Tentu akan mengalir ke mana-mana bahkan menjadi marabahaya bagi manusia seperti banjir. Akan tetapi, semakin lama kondisi tanah mengalami penurunan kualitas. Sehingga yang tadinya bisa menyimpan air dalam jumlah yang besar, namun menjadi turun dan berakibat pada kehidupan manusia.

Masalah penurunan kualitas tanah tersebut sering dikenal sebagai degradasi tanah. Berikut penjelasan lengkap mengenai degradasi tanah:

Apa itu Degradasi Tanah?

Degradasi itu sendiri berasal dari kata bahasa inggris yakni degradation yang memiliki arti proses penurunan status. Sehingga, dapat diartikan degradasi tanah merupakan penurunan nilai atau status tanah. Penurunan tersebut bisa berupa kualitas atau kuantitasnya. Dengan kata lain, degradasi tanah ini suatu proses di mana penurunan kapasistas tanah di masa sekarang atau masa yang akan datang dalam mendukung kehidupan manusia dan dipengaruhi pula oleh kegiatan manusia.

Dalam buku karya Muhajir Utomo dan kawan-kawan yang berjudul “Ilmu Tanah”, menjelaskan bahwa jika tanah telah mengalami degradasi berarti kualitas tanah menurun atau produktivitas tanah menjadi berkurang.

Penyebab Degradasi Tanah

Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi tanah yaitu:

Faktor Manusia

Banyak belum menyadari bahwa degradasi terjadi salah satu penyebabnya adalah karena ulah manusia. Hal itu biasanya terjadi dalam usaha pertanian di lahan kering. Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi tanah seperti:

  • Penggunahan lahan yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah.
  • Penggunaan pestisida dan pupuk buatan yang tidak ramah lingkungan atau berbahaya.
  • Penggunaan sistem budidaya monokultur.
  • Praktik pertanian yang tanpa adanya upaya pengendalian erosi tanah.

Faktor Alam

Selain manusia, degradasi tanah juga bisa disebabkan oleh faktor alam. Hal itu biasanya terjadi di daerah atau wilayah tropis yang relatif basah seperti Indonesia. adapun beberapa faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi tanah seperti:

  • Wilayah dengan topografi berombak dan bergelombang.
  • Bukit atau lahan dengan lereng yang curam bahkan sangat curam.
  • Tanah peka terhadap erosi.

Selain segi topografi, degradasi tanah juga bisa disebabkan karena adanya faktor iklim. Misal, iklim dengan curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi.

Jenis Degradasi Tanah

Berdasarkan laman Food and Agriculutre Organization (FAO) mengkategorikan proses degradasi tanah menjadi beberapa jenis antara lain:

  • Degradasi tanah karena erosi oleh air
    Degradasi jenis ini disebabkan oleh adanya erosi percikan, erosi permukaan, erosi alur, erosi parit dan tanah longsor. Erosi-erosi itu akan menyebabkan penurunan kemampuan tanah untuk menyerap dan menampung air yang nantinya akan menurunkan produktivitas tanah.
  • Degradasi kimia
    Degradasi ini disebabkan oleh adanya pencucian basa-basa akibat curah hujan yang tinggi dan peningkatan sifat racun dari beberapa unsur seperti alumunium, mangan serta besi. Degradasi kimia sering terjadi pada tanah yang berusia lanjut atau yang sudah tua.
  • Degradasi fisika
    Degradasi ini disebabkan oleh adanya perubahan fisik tanah yakni perubahan porositas tanah dan perubahan stabilitas struktur tanah.
  • Degradasi biologi
    Degradasi ini disebabkan oleh adanya pengelolaan tanah secara konvensional, menurunnya kadar bahan organik akibat erosi dan pembakaran lahan pertanian.

Cara Mengatasi Degradasi Tanah

Degradasi tanah dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

  • Mengubah lahan menjadi kawasan hutan.
  • Melakukan reboisasi atau penanaman pohon di tanah atau lahan yang gundul.
  • Membuat saluran pelepas air.
  • Membuat teras di permukaan tanah.
  • Menghindari adanya penyiangan terhadap lahan.
  • Tidak membakar hutan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn