Sosiologi

Diferensiasi Sosial: Pengertian, Faktor Penyebab dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berbeda dengan stratifikasi sosial untuk diferensiasi sosial terjadi pembedaan penduduk hanya di bidang horisontal saja, dengan kata lain tidak ada perbedaan status secara vertikal. Lalu apa sebenarnya diferensiasi sosial tersebut?

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi mengacu pada different yang memiliki arti perbedaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diferensiasi yakni sebuah proses, cara atau perbuatan yang membedakan, perbedaan.

Perbedaan ini tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat, yang berarti perbedaan tersebut berupa ras, etnis, agama, budaya atau suku bangsa.

Diferensiasi sosial merupakan suatu proses pembedaan masyarakat ke dalam sebuah struktur sosial yang bersifat horisontal. Horisontal sendiri artinya setara atau tidak terdapat kelompok sosial tertentu yang menempati posisi sosial tertinggi atau terendah.

Dengan kata lain diferensiasi sosial tidak membentuk kelompok masyarakat tertentu untuk memperoleh perlakuan spesial ataupun ditelantarkan.

Pengertian lain mengenai diferensiasi sosial yakni pengelompokan masyarakat secara horisontal berdasarkan pada ciri-ciri tertentu.

Perbedaan ciri-ciri ini tidak dapat digolongkan secara bertingkat atau vertikal seperti pada tingkatan lapisan ekonomi (lapisan rendah, lapisan menengah dan lapisan tinggi). Pengelompokan horisontal di sini berdasarkan pada perbedaan ras, etnis, agama, klan, dan gender.

Pengertian Menurut Soerjono Soekanto

Diferensiasi sosial yakni bentuk varisasi profesi kerja di dalam masyarakat yang dianggap sebagai sebuah prestise tanpa memberikan perbedaan nyata. Soerjono Soekanto menganggap jika diferensiasi sosial terdapat perbedaan, namun secara nilai sosial pekerjaan yang dilakukan atau apapun yang berada di dalam diferensiasi sosial tidak dianggap berbeda.

Diferensiasi sosial tersebut menunjukan adanya keragaman yang dimiliki oleh suatu bangsa, seperti Indonesia. Dapat disimpulkan jika diferensiasi sosial adalah pembedaan masyarakat bersifat horizontal dan bisa dimanfaatkan menjadi sebuah potensi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Fungsi Diferensiasi Sosial

Fungsi dari diferensiasi sosial terutama di masyarakat yakni:

  1. Membantu setiap individu atau kelompok untuk mengetahui peran dan fungsinya di masyarakat.
  2. Memahami setiap karakter dan juga sifat dari kelompok tertentu agar menghindari konflik antar individu maupun kelompok.
  3. Mengetahui cara penyelesaian suatu konflik secara bersama-sama antar kelompok agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Faktor Penyebab Diferensiasi Sosial

Adapun beberapa faktor penyebab terjadi diferensiasi sosial di kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia antara lain:

  • Faktor Sejarah

Jika dilihat dari sejarah, negara Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Eropa mulai dari Portugis, Spanyol, Inggris hingga Belanda selama ratusan tahun. Tidak heran jika hal tersebut telah mempengaruhi keberagaman yang dimiliki Indonesia mulai dari agama, stratifikasi sosial, budaya, suku bangsa, bahasa dan lain sebagainya.

  • Faktor Geografis

Sebagai negara kepulauan tentu kenampakan alam yang dimiliki oleh Indonesia juga beragam mulai dari dasar laut hingga dataran tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi segala bentuk aktivitas manusia di dalamnya terutama kondisi geografis fisik seperti topografi, iklim, jenis dan kualitas tanah serta kondisi perairan.

  • Faktor Agama

Faktor agama menjadi faktor yang sangat mempengaruhi norma dan juga nilai. Hal ini berkaitan dengan cara pandangan dan ibadah masing-masing agama yang berbeda.

  • Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan berperan dalam memberikan perbedaan nilai dan norma yang berlaku di masing-masing daerah.

Setiap tempat pasti mempunyai ciri budaya yang berbeda dengan tempat lainnya, termasuk norma dan nilai di dalam suatu daerah. Tidak heran jika hubungan antara budaya dengan nilai adalah sebuah norma di suatu masyarakat yang memiliki perbedaan masing-masing.

Adat istiadat menjadi nilai yang sifatnya tidak universal, artinya tidak semua masyarakat dapat menerima nilai tersebut. Sehingga nilai antara satu daerah dengan daerah lainnya tentu berbeda.

Ciri-Ciri Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial yang ada di dalam masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Ciri Fisik

Ciri penggolongan masyarakat yang terjadi karena terdapat perbedaan umum pada fisik seseorang seperti bentuk mata, warna kulit, warna rambut, bentuk hidung dan lain sebagainya.

  • Ciri Sosial

Bentuk penggolongan masyarakat berdasarkan pada ciri sosial. Terjadi karena adanya perbedaan status sosial di masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini sebuah status sosial diukur berdasarkan pada jabatan, profesi, gengsi, kekuasaan, atau perannya di masyarakat.

  • Ciri Kebudayaan

Bentuk dari penggolongan masyarakat yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan hidup antara masyarakat satu dengan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan kepercayaan atau agama dan norma yang dianut seperti adat istiadat, pakaian yang dipakai, bahasa dan lain-lain.

Jenis Diferensiasi Sosial

Adapun jenis diferensiasi sosial antara lain:

  1. Diferensiasi Tingkatan: Jenis diferensiasi yang terjadi pada penyaluran barang dan jasa terutama yang dibutuhkan suatu daerah. Hal ini mengakibatkan terjadi perbedaan harga bagi barang dan jasa. Penyebabnya yakni penyalurannya melalui berbagai pihak hingga sampai ke tempat tujuan.
  2. Diferensiasi Fungsional:Dapat dilihat dari suatu lembaga sosial di mana terdapat pembagian kerja yang berbeda-beda dan menyebabkan setiap orang harus bekerja sesuai dengan fungsinya.
  3. Diferensiasi Adat: Bentuk aturan atau norma yang mengikat di dalam masyarakat. Norma ini bertujuan mengatur ketertiban masyarakat. Ada perbedaan sosial di masyarakat bukanlah menjadi suatu konflik, akan tetapi memenuhi kedudukan yang ada berdasarkan hak masing-masing masyarakat.

Macam-Macam Diferensiasi Sosial

1. Ras

Ras merupakan bentuk penggolongan manusia berdasarkan pada kesamaan fisik yang dibawa sejak lahir. Bentuk ras ini meliputi warna kulit dan jenis rambut.

Bahkan menurut A.L Kroeber, ras terbagi menjadi 5 golongan yakni Mongoloid, Kaukasoid, Negroid, Australoid, dan Ras Khusus.

2. Agama

Dalam sebuah negara, setidaknya terdapat lebih dari satu agama yang dianut warganya. Agama dianggap sebagai sebuah hal yang amat essensial terutama bagi kehidupan manusia, sebab menyangkut pada keyakinan yang dianggap benar.

Bahkan menurut Durkheim agama merupakan suatu sistem terpadu yang tersusun atas kepercayaan dan praktik berhubungan dengan hal-hal yang dianggap suci.

3. Suku Bangsa atau Etnis

Suku bangsa yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam dan tersebar dari Sabang hingga Merauke. Suku bangsa merupakan segolongan rakyat yang dianggap memiliki hubungan biologis.

Setiap suku bangsa mempunyai ciri khas dan perbedaan mulai dari bahasa, kebiasaan, adat istiadat, rumah tradisional, makanan, musik daerah dan lain sebagainya.

4. Jenis Kelamin

Jenis kelamin atau gender termasuk ke dalam bentuk diferensiasi sosial berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin. Perbedaan tersebut dapat diketahui dari organ reproduksi, bentuk suara, dan bentuk tubuh. Atas dasar tersebut maka di masyarakat terdapat kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

5. Profesi

Profesi juga menjadi salah satu bentuk diferensiasi sosial dan menjadi kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai cara mencari sumber penghasilan. Profesi atau pekerjaan dilakukan berdasarkan kemampuan masing-masing individu. Perbedaan profesi juga mempengaruhi perilaku sosial seseorang.

6. Klan

Klan yakni sebuah kesatuan keturunan (genealogis), adat (tradisi) dan kepercayan (religiomagis). Klan dapat diartikan juga sebagai sistem sosial yang berdasarkan pada ikatan darah ataupun keturunan dan menjadi bentuk diferensiasi sosial.

Di Indonesia klan terbagi menjadi dua yakni berdasarkan garis keturunan ayah (patrilineal) dan garis keturunan ibu (matrilineal).

7. Asal Daerah

Bentuk diferensiasi sosial ini adalah pengelompokan berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya seperti desa atau kota. Antara masyarakat yang tinggal di kota dengan masyarakat yang tinggal atau berasal dari desa tentu memiliki perbedaan dan dapat diketahui dari tutur kata, cara berpakaian hingga cara menghias rumah.

8. Partai

Partai bisa menjadi salah satu bentuk diferensiasi sosial di mana diferensiasi ini merupakan perbedaan di masyarakat dalam mengatur kekuasaan negara, yang berkesatuan sosial, seideologi, sealiran dan seazas.

9. Hukum

Adanya keseimbangan di kehidupan masyarakat sangat diperlukan guna memberikan pemahaman bahwa secara hukum seluruh masyarakat tidak mempunyai perbedaan dan setara di mata hukum.

10. Geografis

Diferensiasi sosial secara geografis merupakan pengelompokan sekelompok masyarakat yang secara umum berdasarkan pada letak keberadaannya di suatu daerah dalam sebuah negara.

Dampak Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial memberikan dampak atau pengaruh sebagai berikut:

  1. Primodialisme, merupakan pandangan atau paham yang menunjukan sikap berpegang teguh yang telah dibawa sejak awal atau lahir dan sudah melekat pada diri individu itu sendiri seperti ras, agama, bangsa, dan suku.
  2. Etnosentrisme, sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan suatu ukuran tertentu dan telah berlaku di lingkungan masyarakat.
  3. Sektarian, kondisi dari sebuah kelompok atau organisasi tertentu yang dikelilingi oleh sejumlah organisasi masa, baik itu secara formal atau informal.
  4. Kosolidasi, bentuk suatu usaha untuk memperkuat suatu hubungan.

Contoh Diferensiasi Sosial

  1. Diferensiasi sosial bisa dilihat dari segi budaya antara masyarakat Jawa dan masyarakat Sumatra yang mempunyai banyak sekali perbedaan. Perbedaan tersebut sangat terlihat dari bahasa daerah, masakan, rumah tradisional, alat musik dan lain sebagainya. Namun semua perbedaan tersebut tidak membuat kedua masyarakat saling bersaing, justru mereka semua memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
  2. Di dalam Nahdlatul Ulama terdapat tradisi mendoakan orang yang sudah meninggal dunia seperti tujuh harian, empat puluh harian, seribu harian, dan haul. Berbeda dengan Muhammadiyah yakni tidak terdapat tradisi serupa. Hal ini justru menimbulkan konflik antara kedua aliran tersebut, namun harusnya hal tersebut tidaklah terjadi. Sebaiknya kedua pihak harus saling menghormati dengan bertoleransi dan menghilangkan rasa merasa selalu benar menurut antara penganut keyakinan.
  3. Penggolongan masyarakat karena perbedaan fisik yang nantinya terbagi menjadi beberapa ras seperti Negroid, Mongoloid dan lainnya.