Sejarah

Dinasti Xia: Sejarah – Sistem Pemerintahan dan Kehidupannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

China saat ini menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia setelah Amerika Serikat. Negeri Tirai Bambu ini memiliki sejarah yang sangat panjang.

Sebelum menjadi negara berbentuk republik seperti saat ini, China berada di bawah kekuasaan dinasti. Dinasti-dinasti tersebut memimpin daratan Tiongkok selama 4 milenium. 

Lalu dinasti manakah yang paling awal berdiri? jawabannya adalah Dinasti Xia yang akan diulas lebih dalam lagi pada pembahasan berikut ini. 

Sejarah Berdirinya Dinasti Xia

Dinasti Xia adalah dinasti yang paling kuno atau paling awal berdasarkan catatan sejarah Tiongkok Tradisional. Berdasarkan catatan tersebut pendirinya adalah seseorang yang bernama Xiu. Beliau adalah sosok yang disegani berkat jasanya yakni dapat mengatasi masalah banjir. 

Xiu adalah pemimpin bagi para kaum Xiu dimana kelompok ini adalah gabungan dari beberapa suku-suku kuno yang membentuk aliansi pada  2100 SM. Suku-suku ini hidup bersama dan sudah mengenal sistem bercocok tanam dan juga membangun rumah  sederhana. 

Menurut mereka Xiu adalah orang yang paling layak untuk memimpin kelompok mereka. Setelah itu Xia memberikan kekuasaannya kepada keturunannya. Sehingga terbentuklah dinasti pertama di Tiongkok. Dinasti ini memimpin Tiongkok sampai tahun 1600 SM dengan total 17 kaisar.  

Lokasi dan Wilayah Dinasti Xia

Dinasti Xia adalah sebuah kekaisaran yang berada di lembah sungai Kuning dan wilayahnya membentang dari Tibet ke Laut Tsi Li di Laut Cina Timur. Sementara itu ibukota dari dinasti ini adalah Yangcheng yang sekarang berada di timur dari Dēngfēng Henan dan Zhen Xun yang saat ini adalah wilayah di barat laut Henan. 

Wilayah kekuasaan Dinasti Xia meliputi Provinsi Henan yang dimulai dari wilayah paling barat hingga ke provinsi Shānxī bagian selatan.

Wilayah Dinasti Xia di bagian timur mencakup perbatasan provinsi Hénán, Shandong dan Héběi. Sedangkan wilayah di sebelah selatan membentang dari provinsi Húběi, utara sampai provinsi Héběi. 

Seiring berjalannya waktu, Dinasti mampu memperluas daerah kekuasaannya yakni di Sungai Huang bagian utara dan sungai Jang. Dengan begitu luas total wilayah kekuasaan dinasti Xia adalah 100.210 km². 

Sistem Pemerintahan Dinasti Xia

Masing-masing kelompok bangsa memiliki sistem pemerintahan yang berbeda sesuai dengan bentuknya. Dinasti Xia menganut sistem pemerintahan monarki sehingga pemimpin tertingginya adalah seorang raja. Di bawah raja adalah para penguasa feodal memerintah provinsi dan wilayah di seluruh negeri.

Dinasti Xia diketahui terbagi menjadi 9 provinsi dimana masing-masing pemimpinnya melakukan sumpah setia kepada sang raja. Pada masa ini pemimpin masih menggunakan gelar raja dan baru menggunakan kaisar pada masa dinasti Qin. 

Yu The Great adalah pemerintahan yang paling pertama dari dinasti ini. Yu adalah pemimpin kelompok Xia yang berhasil mengatasi banjir yang sudah melanda Tiongkok selama bertahun-tahun sehingga Yu dipilih sebagai pemimpin.

Sistem seperti ini dikenal sebagai sistem Abdication, yaitu memilih pemimpin sesuai dengan kemampuan mereka. Namun penguasa selanjutnya akan diberikan kepada anak keturunan raja sebelumnya. 

Kehidupan Dinasti Xia

Agar kekuasaannya berjalan baik maka pemerintahan dinasti Xia mengatur kehidupan rakyatnya. Berikut ini adalah kehidupan dinasti Xia dari berbagai aspek. 

Sistem Politik 

Pada masa Dinasti Xia sistem politik yang digunakan kala itu adalah gabungan dari suku-suku yang saling menyatu dan berserikat. Suku-suku tersebut antara lain Suku Gaotao, Suku Dong, Suku Youyanshi, Suku Xia, dan Suku Shang yang mendiami lembah sungai Kuning. 

Sistem Ekonomi 

Dinasti Xia berdiri pada masa dimana orang-orang belum mengenal uang sehingga transaksi ekonomi menggunakan sistem barter. Masyarakat Xia pada umumnya adalah pengembara. Mereka memiliki ternak dengan jumlah yang cukup besar di dekat padang rumput. 

Pada masa ini lahan tanah pertanian adalah miliki negara sepenuhnya sehingga tidak ada satu rakyat pun yang memiliki ladang. Yu yang Agung memberikan pengajaran kepada rakyatnya bagaimana cara untuk bercocok tanam seperti menanam padi dan tanaman lainnya.

Raja Yu juga membimbing mereka tentang memelihara ikan, bebek dan binatang ternak lainnya. Adapun kegiatan perdagangan dengan menggunakan jalur perdagangan yang menghubungkan China Utara dan kawasan Asia Tengah. 

Sosial 

Kehidupan sosial di era Dinasti Xia dibagi menjadi beberapa kelas dimana kelas tertinggi adalah raja dan dianggap sebagai keturunan dari surga. Kelas ke dua diisi oleh pembantu raja yang biasanya berasal dari keluarga raja sendiri. 

Kelas ketiga adalah kelompok bagi para petani yang akan mengelola ladang miliki raja dan dikenai pajak. Kelas sosial di bawah petani adalah pengembara ternak dan yang di bawahnya lagi adalah para pengrajin.

Kelas terakhir adalah kelompok untuk para buruh yang biasanya diisi oleh kaum perempuan yang bekerja di dapur, membersihkan, membuat anggur, menenun. 

Agama 

penduduk Dinasti Xia saat itu berjumlah sekitar 5000 jiwa. Mereka adalah orang-orang yang masih primitif sehingga belum mengenal agama seperti saat ini. Kegiatan kerohanian mereka menganut dinamisme dan animisme atau menyembah roh nenek moyang. 

Kebudayaan 

Meski masih primitif namun kehidupan kebudayaan dinasti Xia cukup maju pada saat itu. Dinasti Xia sudah bisa membangun sistem irigasi sendiri sehingga tidak khawatir kekeringan.

Kalender kuno pun ditemukan pada dinasti ini dan memungkinkan itu adalah kalender tertua dalam sejarah Tiongkok. Kalender tersebut menggunakan Biduk untuk menentukan bulan. 

Selain bercocok tanam dan mengembara, orang-orang Xia sudah bisa membuat alkohol sendiri. Tak hanya itu mereka bahkan menggunakan kendaraan beroda untuk mengangkut hasil pertanian mereka. Alat-alat pertanian mereka biasanya menggunakan logam sederhana seperti cangkul, pedang dan tombak.

Untuk para pengrajin biasanya membuat tembikar berupa vas dan pot bunga. Pada masa ini wanita cenderung tidak mengenyam pendidikan dan hanya diberikan pekerjaan di dalam ruangan saja dan mengurus rumah tangga.  

Kemiliteran 

Dinasti Xia mengumpulkan rakyatnya untuk dilatih kemiliteran yang kemudian dibagi ke dalam beberapa pasukan. Pasukan-pasukan ini jumlahnya cukup banyak dan ada di setiap suku. Namun yang paling banyak ada di suku Xia untuk menjaga raja.  

Masa Kejayaan Dinasti Xia 

Sebelum mencapai era keemasannya.Dinasti Xia sempat mengalami kekacauan bahkan kehilangan kekuasaannya.

Kekacauan dinasti Xia mulai kacau ketika berada di bawah kekuasaan Tàikāng ia hanya hidup bersenang-senang dan tidak mempedulikan negaranya. Begitu juga dengan raja Yi yang akhirnya mendapat serangan dari Hánzhuó dengan bantuan pasukan  Jiāo. 

Beruntung masih ada keturunan Xia yang saat itu sedang hamil dan berhasil menyelamatkan diri dari serangan tersebut. Setelah anak tersebut lahir dan dewasa dengan nama Zhu berusaha merebut kembali kekuasaannya. Ia mengumpulkan sisa-sisa pasukan Xia dan menggunakan  Lúnyì sebagai markasnya. 

Zhu mempersiapkan serangan dengan sangat baik hingga akhirnya dapat merebut kekuasaannya kembali dari tangan Jiāo yakni putra Hánzhuó. Setelah naik tahta ia memperkuat kekuasaan di timur, ia memindahkan ibu kota dari Yuán yang sekarang Jǐyuán, provinsi Hénán ke Lǎoqiū yang sekarang utara dari Kāifēngxiàn, provinsi Hénán.  

Xa di bawah kekuasaannya mengalami perkembangan baik terutama pada peralatan perang dan perlengkapan prajurit.  Wilayah kekuasaan pun semakin luas hingga  pesisir Dōnghǎi yang sekarang adalah wilayah Huánghǎi. Pada era ini semua suku yang ada dibawah naungan Xia hidup damai dan makmur. 

Masa Keruntuhan Dinasti Xia

Kejatuhan Dinasti Xia terjadi pada masa kepemimpinan Jié dimana hubungan antar suku mulai retak bahkan tidak membayar upeti. Jié bahkan tidak segan-segan untuk memusnahkan suku yang tidak mematuhinya seperti yang terjadi pas suku Suku Yǒumínshì. 

Ia kerap menyerang suku-suku lainnya hingga membangkitkan amarah masyarakatnya. Pada akhir abad ke 17 sebelum Masehi muncullah pasukan suku Shāng yang dipimpin oleh Tāng.

Pasukan ini adalah gabungan dari suku-suku yang ingin menggulingkan Jie. Pada masa ini perang besar-besaran tak bisa dibendung lagi 

Pasukan Dinasti Xia kalah besar dengan pasukan Shāng hingga akhirnya dinasti pertama ni runtuh dan digantikan oleh Dinasti  Shāng. 

Daftar Raja Dinasti Xia

Selama 471 tahun berkuasa, Dinasti Xia dipimpin oleh 17 raja diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Yǔ (45 tahun)
  • Qǐ (10 tahun)
  • Tài Kāng (29 tahun)  
  • Zhòng Kāng (13 tahun) 
  • Xiāng (28 tahun)
  • Shǎo Kāng (21 tahun) 
  • Zhù (17 tahun)
  • Huai (26 tahun)
  • Máng (18 tahun)
  • Xiè 16 tahun 
  • Bù Jiàng (59 tahun)
  • Jiōng (21 tahun) 
  • Jin (21 tahun)
  • Kǒng Jiǎ (31 tahun)  
  • Gāo (11 tahun)  
  • Fā (11 tahun) 
  • Jié (52 tahun)