Daftar isi
Adapun wilayah Industri Maritim Indonesia didominasi oleh perairan yang kaya akan sumber daya alam. Dengan potensi tersebut, Indonesia dapat mengembangkan dua sektor penting, yaitu ekonomi kelautan dan ekonomi maritim. Sekilas, kedua istilah tersebut terdengar mirip. Namun, ekonomi kelautan dan ekonomi maritim berbeda jika Anda melihatnya lebih dekat.
Ekonomi maritim meliputi berbagai sektor komersial dan industri yang terkait dengan perdagangan maritim internasional yang dilakukan di wilayah operasi pelabuhan laut dan sungai (pelayaran, industri pelabuhan, perikanan laut, transportasi air pedalaman, pengelolaan laut dan perairan pedalaman, pendidikan maritim, akademik).
Dan kegiatan ilmiah, dan lain-lain, misalnya kelautan di Indonesia. Pengembangan lebih lanjut dari fungsi ini tergantung pada perubahan kondisi baik di lingkungan pelabuhan (internasional dan nasional) dan di dalam sistem pelabuhan.
Pengertian Ekonomi Kelautan
Ekonomi kelautan adalah salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan samudera dan di darat (onshore). Pengelolaan kelautan termasuk dalam contoh pengelolaan kelautan.
Perbedaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan
Ada yang menganggap ekonomi kelautan dan ekonomi maritim sebagai kebijakan yang sama. Padahal, keduanya berbeda dan membedakan prinsip-prinsip ini satu sama lain. Untuk membantu Anda memahami perbedaan antara keduanya, berikut adalah penjelasannya.
1. Berdasarkan Definisi
Berdasarkan definisi, ada perbedaan antara ekonomi kelautan dan ekonomi maritim. Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi di pesisir laut dan segala kegiatan yang berhubungan dengan lalu lintas maritim. Misalnya, menyeberangi selat dengan kapal, mendistribusikan barang dengan kapal, dll.
Pada saat yang sama, ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi yang terkait dengan hasil laut. Misalnya, seorang nelayan yang mendapatkan udang atau ikan dari laut. Nantinya, penangkapan ikan dilakukan di atas kapal khusus dengan peralatan modern.
Lalu lintas di laut dengan demikian termasuk dalam kategori ekonomi maritim, sedangkan kegiatan yang berkaitan dengan produk maritim. Jadi kedua konsep tersebut pada dasarnya berbeda.
2. Perbedaan Tujuan
Perbedaan lain didasarkan pada tujuan. Tujuan ekonomi maritim berbeda dengan ekonomi kelautan. Tujuan dari ekonomi maritim adalah untuk meningkatkan daya saing negara, mengembangkan bisnis galangan kapal dan meningkatkan armada kargo kapal.
Namun, ekonomi kelautan bertujuan untuk mengembangkan wilayah atau wilayah sekitar laut. Kegiatan ekonomi kemudian menghasilkan barang atau jasa, yang artinya dapat menghasilkan produk.
Produk tersebut kemudian dapat dijual karena memiliki nilai ekonomis. Misalnya, ikan hasil tangkapan nelayan kemudian diolah menjadi ikan kering atau asin. Ikan asin, atau ikan kering, adalah produk dari kegiatan ekonomi laut.
3. Perbedaan Aktivitas
Perbedaan terakhir adalah perbedaan berdasarkan aktivitas. Terdapat perbedaan aktivitas antara kedua jenis ekonomi yang berkaitan dengan air laut.
Karena menurut penjelasan sebelumnya, semua kegiatan yang dilakukan di laut yang menghasilkan produk, baik barang maupun jasa, sesuai dengan perbedaan tujuannya, merupakan contoh kegiatan kelautan. Seperti petambak garam, petambak udang, nelayan, dll.
Jenis kegiatan ini menghasilkan barang, seperti petani garam di tepi laut. Dalam kegiatan yang dilakukan, dihasilkan garam laut yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Baik untuk kebutuhan sendiri atau dikirim dari pabrik untuk diolah menjadi garam meja terionisasi, ditandai dan dikemas sesuai standar produk yang berlaku.
Sementara itu, contoh kegiatan ekonomi maritim adalah kegiatan yang berlangsung di laut. Baik di tepi laut atau di tengah laut atau samudra. Misalnya industri galangan kapal, industri reparasi kapal, dll.
Kelebihan Ekonomi Kelautan
Adanya ekonomi kleautan yang dilakukan oleh masyarakat bisa mendongkrak perekonomian sekitar daerah pantai.
Kekurangan Ekonomi Kelautan
Kalau dilihat dari segi kekurangannya maka untuk ekonomi kelautan akses dan sarana prasarana ekonomi kelautan yang masih terlihat cukup rendah sehingga segala aktivitas belum berjalan dengan maksimal.
Contoh Ekonomi Kelautan
Indonesia memiliki wilayah pesisir dengan garis pantai yang sangat panjang yang membentang lebih dari 90 ribu kilometer. Oleh karena itu, ekonomi kelautan sangat penting bagi wilayah pesisir. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan ekonomi terkait kelautan yang dapat memicu minat terhadap ilmu kelautan.
1. Nelayan
Nelayan adalah orang yang setiap hari bekerja untuk menangkap ikan atau organisme lain yang hidup di dasar laut atau permukaan. Ada dua jenis nelayan yaitu nelayan tradisional dan nelayan modern.
Nelayan tradisional menggunakan peralatan yang relatif sederhana dan jauh lebih ramah lingkungan. Mereka biasanya menggunakan perahu kecil tidak bermotor (sampan) untuk melaut. Nelayan tradisional menggunakan jaring atau jaring untuk menangkap ikan.
Pada saat yang sama, nelayan modern menggunakan kapal motor atau kapal besar yang menggunakan bahan bakar. Mereka juga dapat menggunakan radar pendeteksi ikan. Bahkan, para nelayan zaman sekarang terkadang menggunakan bom untuk menangkap ikan, padahal hal ini tidak dianjurkan karena dapat merusak terumbu karang dan ekosistem laut.
2. Petambak, Salah Satu Contoh Penggerak Ekonomi Laut
Petambak adalah masyarakat yang mata pencahariannya adalah budidaya ikan. Kolam adalah kolam buatan. Berbeda dengan nelayan, petani tidak harus mencari ikan di laut, meskipun kolam yang mereka bangun biasanya berada di dekat laut.
Tapi bagian dengan kolam, ya. Kolam berisi air tawar, sedangkan kolam berisi air laut. Tambak digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar, sedangkan tambak berguna sebagai lingkungan (budidaya) untuk membudidayakan hewan laut seperti ikan, udang, dan kerang.
3. Petani Garam
Garam sangat penting untuk membuat bumbu dan juga untuk mengawetkan makanan. Nah, garam dari kolam air para petani garam membuat garam di kolam dangkal buatan untuk menghasilkan garam. Nah, air laut dimasukkan ke dalam kolam dan kemudian memisahkan air dari garam dengan penguapan alami, mendapatkan garam kembali.
4. Usaha Pengawetan Ikan
Pengawetan ikan adalah berbagai cara untuk memperpanjang umur simpan ikan dan produk ikan. Metode umum pengawetan ikan termasuk pengeringan, penggaraman, pengasapan, pembekuan, penyimpanan, dan kombinasi dari metode ini. Tindakan konservasi ikan umum dilakukan di daerah pantai atau pesisir.
5. Pasar Ikan dan Pelelangan Ikan
Pasar Ikan atau Pelelangan Ikan adalah tempat bertemunya pembeli dan nelayan. Secara umum, penjualan seafood harus berdasarkan kategori, seperti menjual udang terpisah dari ikan. Umumnya pasar ikan dan pelelangan ikan dikoordinasikan oleh dinas perikanan setempat agar harga hasil laut tidak naik atau turun dalam kondisi ekstrim.