14 Fakta Menarik Palestina yang Jarang Diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Negara Palestina adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, di wilayah yang disengketakan dengan Israel. Wilayah Palestina terdiri dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. Tepi Barat memiliki luas sekitar 5.655 kilometer persegi, sementara Jalur Gaza memiliki luas sekitar 365 kilometer persegi.

Palestina juga memiliki pasar tradisional yang hidup, di mana wisatawan dapat merasakan kehidupan sehari-hari penduduk setempat sambil menikmati makanan lezat dan membeli kerajinan tangan lokal. Keindahan Palestina juga tercermin dalam budaya dan tradisi masyarakatnya yang ramah dan hangat.

Meskipun memiliki kedaulatan teritorial yang diakui oleh sebagian besar negara-negara di dunia, status politik dan wilayah Palestina masih menjadi perdebatan dan sengketa internasional yang kompleks.

Berikut fakta menarik tentang Palestina yang mungkin jarang diketahui.

1. Memiliki populasi yang sangat beragam

Palestina memiliki populasi yang sangat beragam dari segi etnis, agama, dan budaya. Orang Palestina berasal dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Mayoritas penduduk Palestina adalah orang Arab, tetapi ada juga kelompok etnis minoritas seperti orang Turki, Circassians, dan Bedouin.

Secara agama, Palestina memiliki populasi yang terdiri dari Muslim, Kristen, dan sejumlah kecil orang dari agama lain. Islam menjadi agama mayoritas di Palestina, dengan mayoritas Muslim Sunni. Selain itu, ada juga komunitas Kristen yang signifikan, terutama di kota-kota seperti Bethlehem, Nazareth, dan Yerusalem.

Keragaman budaya juga tercermin dalam adat istiadat, bahasa, dan kebiasaan sehari-hari masyarakat Palestina. Meskipun memiliki latar belakang etnis dan agama yang berbeda, orang Palestina umumnya hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati satu sama lain, mempertahankan warisan budaya mereka dengan bangga.

2. Rata-rata penduduk berusia muda

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Palestina, pada tahun 2020, rata-rata usia penduduk Palestina adalah sekitar 21 tahun. Faktor-faktor yang menyebabkan demografi muda ini antara lain tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat harapan hidup yang meningkat.

Faktor pertama adalah tingkat kelahiran yang tinggi di Palestina, yang menyebabkan proporsi penduduk muda yang besar. Keluarga besar dan nilai-nilai tradisional yang mendorong memiliki banyak anak masih umum di Palestina.

Selain itu, tingkat harapan hidup yang meningkat juga berkontribusi pada demografi muda Palestina. Perbaikan dalam sistem kesehatan dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan telah meningkatkan harapan hidup penduduk Palestina.

Sehingga jumlah orang yang hidup sampai usia tua relatif lebih sedikit dibandingkan dengan populasi muda. Dengan demikian, rata-rata penduduk Palestina memiliki usia yang muda, yang memiliki implikasi besar bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan politik di wilayah tersebut.

3. Merupakan tempat kelahiran beberapa agama dunia

Palestina memiliki sejarah bagi agama Yahudi, dengan kota suci seperti Yerusalem dan Hebron yang dianggap suci bagi umat Yahudi. Tempat-tempat suci seperti Tembok Ratapan, Gunung Moria, dan Makam Patriark Ibrahim di Hebron adalah situs-situs penting bagi umat Yahudi.

Palestina juga merupakan tempat kelahiran agama Kristen, dengan kota Bethlehem yang menjadi tempat kelahiran Yesus Kristus. Selain itu, kota-kota seperti Nazareth dan Yerusalem memiliki signifikansi besar dalam tradisi Kristen.

Selanjutnya, negara Palestina memiliki nilai penting dalam agama Islam, terutama dengan kota suci Yerusalem yang menjadi tempat berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Masjid Al-Aqsa di Yerusalem adalah salah satu situs paling suci dalam Islam setelah Mekah dan Madinah, dan menjadi tujuan ziarah bagi umat Muslim dari seluruh dunia.

Dengan demikian, Palestina memiliki warisan agama yang sangat kaya dan memiliki nilai penting bagi umat beragama di seluruh dunia. Keberadaan agama-agama besar tersebut telah membentuk sejarah, budaya, dan identitas Palestina secara keseluruhan.

4. Tepi Barat merupakan rumah bagi beberapa situs arkeologi

Tepi Barat Palestina adalah wilayah yang kaya akan sejarah dan warisan budaya. Disana, terdapat banyak situs arkeologi yang memiliki nilai penting dalam pemahaman sejarah manusia. Beberapa situs tersebut termasuk Kota Tua Yerusalem, yang meliputi Situs Bersejarah Taman Kuno, Tembok Barat, dan Kuburan Yahudi Kuno.

Selain itu, terdapat kota-kota kuno lainnya seperti Betlehem, Hebron, dan Nablus yang memiliki warisan arkeologi yang sangat berharga. Situs-situs ini memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan dan budaya di masa lalu serta memainkan peran penting dalam mempelajari sejarah dan perkembangan manusia.

Oleh karena itu, Tepi Barat Palestina dianggap sebagai rumah bagi beberapa situs arkeologi paling penting di dunia.

5. Memiliki makanan khas bernama falafel

Falafel adalah makanan khas yang sangat populer di wilayah Timur Tengah, termasuk Palestina. Falafel terbuat dari kacang-kacangan yang direndam, biasanya kacang-kacangan seperti kacang kuda, dengan tambahan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan peterseli.

Campuran itu dibentuk menjadi bulatan kecil dan kemudian digoreng hingga kecokelatan dan renyah di luar, tetapi lembut di dalamnya. Falafel sering disajikan dalam roti pita atau sebagai bagian dari salad, dicampur dengan saus seperti hummus atau tahini.

Serta dengan sayuran segar seperti timun, tomat, dan selada. Rasanya gurih dan kaya akan rempah-rempah, menjadikannya makanan yang sangat disukai oleh banyak orang di seluruh dunia.

6. Memiliki kekayaan alam yang luar biasa

Wilayahnya memiliki beragam jenis tanah, mulai dari pegunungan, lembah, hingga pantai. Hal itu memberikan kesempatan bagi pertanian, termasuk budidaya zaitun, anggur, dan buah-buahan lainnya. Selain itu, Tepi Barat juga memiliki sumber daya air yang penting, termasuk Sungai Yordan dan Danau Galilea.

Di sepanjang garis pantai, terdapat potensi untuk pariwisata pantai yang menarik. Di wilayah pedalaman, terdapat banyak tempat bersejarah dan situs alam yang menarik, seperti Kota Tua Yerusalem dan Lembah Yordan. Namun, perlu dipahami bahwa konflik politik dan sosial telah mempengaruhi eksploitasi dan pengembangan penuh potensi alam Palestina.

7. Menggantungkan hidup pada pertanian dan peternakan

Pertanian menjadi salah satu sektor ekonomi utama di Palestina, menyediakan mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk di pedesaan. Masyarakatnya menanam berbagai jenis tanaman seperti zaitun, anggur, buah-buahan, sayuran, dan juga melaksanakan budidaya ternak seperti kambing, domba, dan unggas.

Pertanian dan peternakan tidak hanya memberikan mata pencaharian, tetapi juga merupakan bagian integral dari warisan budaya dan tradisi Palestina. Banyak keluarga di Palestina memiliki kebun dan ladang kecil di mana mereka menanam tanaman untuk konsumsi sendiri atau untuk dijual di pasar lokal.

Namun, kondisi politik dan sosial yang sulit di wilayah tersebut, terutama karena konflik dan pembatasan gerakan, telah menyulitkan para petani dan peternak Palestina untuk mengakses sumber daya dan pasar serta telah menyebabkan tantangan dalam menjaga keberlanjutan mata pencaharian mereka dan telah mendorong beberapa orang untuk mencari pekerjaan di sektor lain atau bahkan di luar negeri.

8. Gaza Strip wilayah padat penduduk di dunia

Dengan luas hanya sekitar 365 kilometer persegi, Gaza memiliki populasi yang sangat besar, diperkirakan mencapai lebih dari dua juta orang pada tahun 2022. Tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, dengan rata-rata lebih dari 5.000 orang per kilometer persegi.

Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi di Gaza meliputi :

  • Pembatasan pergerakan yang ketat
  • Kurangnya lahan yang tersedia untuk pemukiman baru
  • Pertumbuhan populasi yang terus meningkat.

Kepadatan penduduk yang tinggi ini menciptakan tantangan dalam menyediakan layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, perumahan, dan akses ke layanan kesehatan. Selain itu, kondisi politik dan konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut juga memperburuk situasi.

Semua faktor ini berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk Gaza, menjadikannya salah satu wilayah yang paling padat penduduknya di dunia.

9. Masyarakatnya tetap menjaga kehidupan sosial dan budaya

Masyarakatnya memang tetap menjaga kehidupan sosial dan budaya meskipun menghadapi berbagai tantangan dan konflik. Budaya Palestina banyak dengan warisan sejarah, seni, musik, tarian, dan tradisi kuliner yang unik.

Meskipun situasinya sulit, masyarakat Palestina terus merayakan dan mempertahankan budayanya melalui festival, upacara adat, pertunjukan seni, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu, kehidupan sosial di Palestina juga penting bagi masyarakatnya.

Solidaritas antaranggota komunitas, dukungan keluarga, dan jaringan sosial yang kuat merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Meskipun terjadi konflik politik dan ketegangan di wilayah tersebut, masyarakat Palestina sering kali menunjukkan ketahanan dan semangat yang luar biasa dalam menjaga kehidupan sosial dan budaya.

10. Dihitung berdasarkan pada sistem waktu matahari

Waktu di Palestina dan beberapa bagian dunia lainnya dihitung berdasarkan pada sistem waktu matahari, yang juga dikenal sebagai waktu solar. Dalam sistem tersebut, hari dimulai saat matahari terbit dan berakhir saat matahari terbenam.

Hal itu berbeda dengan sistem waktu Gregorian yang digunakan secara luas di banyak negara di mana hari dimulai pada tengah malam. Penggunaan waktu matahari memiliki akar dalam tradisi sejarah dan budaya di Palestina serta dalam Islam, agama mayoritas di wilayah tersebut.

Di bawah sistem waktu matahari, waktu salat dan berbagai kegiatan sehari-hari diatur berdasarkan pada posisi matahari. Meskipun demikian, banyak lembaga pemerintah di Palestina juga menggunakan sistem waktu standar internasional.

Zona waktu GMT+2 atau zona waktu Israel, untuk keperluan administrasi dan komunikasi resmi. Namun, di tingkat lokal dan dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang Palestina masih menggunakan sistem waktu matahari.

11. Memiliki banyak festival dan perayaan budaya

Palestina sering menyelenggarakan festival musik dan seni yang menampilkan seniman lokal dan internasional. Festival ini menjadi tempat untuk mempromosikan seni dan budaya Palestina. Kemudian, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Palestina merayakan perayaan Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Selain itu, ada juga perayaan-perayaan agama lainnya yang diikuti oleh komunitas Kristen dan Yahudi di wilayah tersebut. Setiap tahunnya, Palestina merayakan Hari Kemerdekaannya untuk memperingati deklarasi kemerdekaan pada tahun 1988.

Perayaan ini sering diisi dengan acara-acara patriotik dan upacara resmi. Semua festival dan perayaan itu merupakan bagian penting dari kehidupan budaya dan sosial masyarakat Palestina, yang membantu mempertahankan identitas budaya dan memperkuat solidaritas komunitas.

12. Kota Bethlehem adalah tempat kelahiran Yesus Kristus

Bethlehem terkenal karena menjadi lokasi kelahiran Yesus menurut Alkitab. Kisah kelahiran Yesus tercantum dalam Injil Lukas dan Matius, dan tempat kelahirannya diyakini oleh umat Kristen di seluruh dunia.

Di Bethlehem, terdapat Gereja Kelahiran, yang dibangun di atas situs tradisional tempat Yesus dilahirkan. Gereja ini merupakan salah satu tempat suci paling penting dalam Kekristenan dan menjadi tujuan ziarah bagi jutaan orang dari seluruh dunia setiap tahunnya, terutama menjelang perayaan Natal.

Selain itu, Bethlehem juga memiliki banyak situs sejarah dan religius lainnya yang penting bagi umat Kristen, dan kota tersebut menjadi simbol penting dalam cerita Natal dan warisan keagamaan Kristiani.

13. Makanan tradisional mencerminkan sejarahnya

Berbagai hidangan Palestina telah berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh budaya, geografi, dan sejarah wilayah tersebut. Contohnya seperti Maqluba, sejenis hidangan nasi yang terdiri dari lapisan daging, sayuran, dan nasi, seringkali disajikan dengan daging ayam atau domba.

Maqluba berasal dari kata Arab yang berarti terbalik, karena hidangan tersebut disiapkan dengan cara membalikkan panci saat disajikan. Selanjutnya ada Hummus, makanan yang terbuat dari kacang chickpea (kacang Arab), dicampur dengan tahini (pasta biji wijen), lemon, bawang putih, dan minyak zaitun.

Hummus sering disajikan sebagai hidangan pembuka atau dipadukan dengan roti pita sebagai makanan ringan. Kemudian Falafel, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, falafel adalah hidangan yang terbuat dari kacang-kacangan yang digoreng.

Makanan ini sering disajikan dalam roti pita dengan saus tahini dan sayuran segar. Makanan-makanan tersebut sangat mencerminkan sejarah pertanian dan budaya di Palestina, serta pengaruh dari berbagai budaya yang telah berinteraksi dengan wilayah tersebut selama berabad-abad.

14. Memiliki kerajinan tradisional yang indah

Kerajinan tangan dari negara Palestina mencerminkan warisan budaya, tradisi, dan keahlian yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Beberapa kerajinan tradisional Palestina yaitu TatrizIni. Tatrizlni adalah seni sulam tradisional Palestina, di mana motif dan pola yang rumit dijahit dengan tangan ke kain, biasanya menggunakan benang warna-warni.

Tatriz digunakan untuk menghias pakaian, syal, dan kain lainnya. Selanjutnya ada kerajinan perak, Palestina memiliki tradisi panjang dalam pembuatan perhiasan perak yang indah. Perhiasan tradisional Palestina sering kali dihiasi dengan motif dan desain khas daerahnya.

Kerajinan tradisional itu tidak hanya menjadi bagian penting dari budaya Palestina, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi banyak keluarga di wilayah tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn