Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal yang sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Tempat tinggal tersebut menjadi rumah bagi suatu individu atau komunitas organisme hidup lainnya, termasuk di dalamnya semua faktor atau kondisi hidup atau tidak hidup dari lingkungan sekitar yang dikenal sebagai habitat.
Pengertian Habitat
Habitat merupakan suatu tempat tinggal bagi sekelompok makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan kehidupan. Definisi lain tentang habitat yakni tidak hanya sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup, namun juga sebagai tempat berkembang biak.
Untuk itu, habitat yang ideal bagi suatu makhluk hidup harus mempunyai komponen abiotik dan unsur pendukung lingkungan seperti tanah, udara, air, sinar matahari dan lain sebagainya, serta komponen biotik berupa adanya ketersediaan makanan untuk makhluk hidup yang berada di tempat tersebut.
Dalam ilmu biologi, habitat merupakan ekosistem alami bagi organisme yang tinggal di dalamnya. Lebih jauh lagi yakni bahwa habitat adalah tempat tinggal bagi organisme untuk hidup, makan, dan berkembang biak.
Jenis Habitat
Berdasarkan Fungsi Ruang
Jenis habitat jika dilihat berdasarkan fungsi ruang, habitat dikelompokkan menjadi:
- Habitat berkesinambungan, yakni keadaan luas melebihi daerah yang dapat dijelajahi oleh makhluk hidup.
- Habitat terputus-putus, keadaan baik dan tidak berselang seling, makhluk hidup mudah menyebar dari satu tempat ke tempat lainnya.
- Habitat terisolasi, tempat yang terbatas dan terpisah jauh dari tempat lainnya.
Berdasarkan Fungsi Waktu
Habitat jika dilihat berdasarkan fungsi waktu dapat dibedakan menjadi:
- Habitat konstan, habitat yang secara terus menerus berada pada kondisi baik atau bahkan kurang baik.
- Habitat semusim, kondisi habitat yang berubah-ubah secara teratur.
- Habitat tidak menentu, habitat yang mengalami periode kondisi baik dalam kurun waktu bervariasi, terkadang diselingi oleh kondisi buruk yang lamanya tidak dapat ditentukan juga.
- Habitat ephemeral, yakni habitat dalam kondisi baik berlangsung singkat namun diikuti oleh kondisi kurang baik yang berlangsung cukup lama.
Fungsi Habitat
Fungsi habitat antara lain:
Fungsi utama dari habitat yakni sebagai tempat hidup bagi makhluk hidup. Jika tempat hidup tersebut sesuai, maka suatu makhluk hidup dapat berupaya untuk mencari makanan, mulai berkembang biak, hingga bertahan hidup.
Jika suatu tempat cukup ideal untuk dijadikan tempat tinggal, kemungkinan besar tempat tersebut menjadi tempat perlindungan diri dari suatu bahaya atau segala macam ancaman seperti predator.
Habitat juga berfungsi sebagai sumber daya untuk semua makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan bahkan manusia untuk dapat bertahan hidup dan menjaga keturunannya.
Peran Habitat
- Menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi.
- Menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak makhluk hidup.
- Kita tahu jika habitat dibedakan menjadi beberapa macam, oleh karena itu habitat menjadi tempat tinggal bagi makhluk hidup tertentu seperti tanaman kaktus yang hanya hidup di daerah gurun tandus dan berpasir serta tanaman teratai yang hidup di daerah banyak air.
Klasifikasi Habitat
Ada macam-macam habitat di seluruh planet Bumi ini yang diklasifikasikan menjadi delapan, antara lain:
Daerah Gurun
Untuk jenis tumbuhan yang hidup di daerah gurun biasanya tumbuh secara menahun. Hal ini disebabkan karena tumbuhan menyesuaikan dirinya pada kondisi gurun yang sulit dalam menemukan air serta dengan bentuk morfologi tubuhnya.
Adapun ciri-ciri daerah gurun sebagai berikut:
- Banyak ditemukan di wilayah tropis atau berbatasan dengan kawasan padang rumput.
- Memiliki curah hujan yang sangat rendah, yakni sekitar kurang dari 25 cm per tahun.
- Terjadi penguapan yang sangat tinggi, intensitas cahaya matahari sangat terik, dan juga suhu udara tinggi berkisar lebih dari 40 derajat celcius.
- Saat malam hari suhu udara dapat turun sangat rendah.
Daerah Padang Rumput
Daerah pandang rumput adalah sebuah ekosistem yang banyak ditumbuhi oleh padang rumput. Di sini terjadi interaksi antara organisme-organisme yang tinggal di padang rumput dengan komponen biotik dan komponen abiotik.
Sedangkan ciri-ciri habitat padang rumput yakni:
- Berada di kawasan tropis sampai dengan kawasan subtropis.
- Mempunyai curah hujan antara 25 sampai dengan 50 cm per tahun.
- Hujan turun tidak teratur, sehingga drainase yang kurang baik menyebabkan hanya tumbuhan rumput saja yang dapat bertahan di kawasan tersebut.
- Untuk kawasan padang rumput basah seperti yang berada di Amerika Utara, memiliki tinggi rumput mencapai 3 meter.
Daerah Tundra
Tundra merupakan tempat di mana terjadi hambatan pada pertumbuhan pohon akibat suhu yang rendah di lingkungan sekitar. Tundra juga dapat dikatakan sebagai tempat tanpa pohon, banyak terdapat di wilayah bumi bagian utara dan dekat antartika, serta juga dapat ditemukan di puncak pegunungan yang tinggi.
Ciri-ciri daerah tundra sebagai berikut:
- Terdapat di belahan bumi bagian utara atau hanya ditemukan di lingkaran kutub utara.
- Beriklim kutub yaitu musim dingin yang panjang dan gelap, sedangkan saat musim panas berlangsung cukup panjang.
- Tidak ditemukan pohon yang berukuran tinggi. Terdapat pohon mirip semak belukar dan lumut.
- Jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah tundra dapat beradaptasi pada suhu sangat rendah atau dingin bahkan tetap hidup dalam kondisi beku sekalipun.
Daerah Hutan Hujan
Daerah hutan hujan atau dikenal juga sebagai hutan basah menjadi tempat yang selalu lembab dan basah. Hutan hujan banyak ditemukan di wilayah sekitar khatulistiwa tepatnya di garis lintang 0 – 10 derajat ke arah utara dan selatan garis khatulisitwa.
Sedangkan ciri-ciri daerah hutan hujan yakni:
- Hutan hujan banyak ditemukan di daerah tropis.
- Ada beragam jenis pohon yang memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Hutan hujan yang ada di seluruh dunia memiliki persamaan terutama pada spesies hewan dan tumbuhannya.
- Curah hujan tinggi yakni sekitar lebih dari 200 cm per tahun.
- Tinggi pohon bisa mencapai sekitar 20 – 40 meter.
- Intensitas penyinaran matahari cukup tinggi, namun belum mampu untuk menembus hingga ke dasar hutan.
- Terdapat iklim mikro yang berada di sekitar permukaan tanah atau di bawah kanopi pepohonan.
Daerah Hutan Taiga
Daerah hutan taiga atau bisa disebut juga sebagai bioma boreal (hutan konifer), berada di kawasan subtropis dan sebagian belahan bumi bagian utara.
Hutan taiga termasuk bioma terestrial atau daratan tepatnya berada di bawah bioma tundra. Adapun ciri-ciri hutan taiga antara lain:
- Tumbuhan banyak didominasi oleh tumbuhan berdaun tipe jarum atau konifer yang akan selalu ada di sepanjang tahun.
- Ragam jenis tanaman atau hewan tidak terlalu banyak.
- Musim dingin berlangsung cukup panjang dengan musim panas sangat singkat.
- Memiliki 4 musim yakni musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
- Curah hujan berada di sekitar 35 – 40 cm per tahun.
- Saat musim dingin, air tanah berubah menjadi beku yang dapat mencapai 2 meter di bawah tanah.
Daerah Hutan Gugur
Hutan gugur atau hutan musim tropika (hutan monsum) berada di wilayah beriklim tropis hingga iklim subtropis. Ciri-ciri hutan gugur yakni:
- Bentuk morfologi pohon yakni berdaun lebar, berwarna hujau saat musim dingin, akan tetapi berubah warna kuning dan rontok saat musim panas, dan tajuk cukup rapat.
- Jarak antara satu pohon dengan pohon lainnya tidak terlalu rapat namun juga tidak terlalu renggang.
- Berada di garis lintang 30 – 40 derajat lintang utara dan lintang selatan, seperti yang berada di negara Amerika Serikat bagian timur, Inggris dan sebagian Australia.
- Curah hujan sekitar 75 – 100 cm per tahun.
- Musim panas terasa hangat dan musim dingin juga tidak terlalu dingin.
- Ragam jenis tumbuhan tidak terlalu banyak, relatif sedikit.
- Mempunyai 4 musim yakni musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur.
Habitat Air Tawar
Untuk habitat air tawar terbagi menjadi dua jenis yakni perairan mengalir (lotik) dan perairan menggenang (lentik). Untuk perairan mengalir akan bergerak terus menerus ke arah tertentu sedangkan perairan menggenang massa air mempunyai waktu singgah hanya sementara seperti sungai, kolam, rawa-rawa dan danau.
Berikut ciri-ciri habitat air tawar antara lain:
- Terdapat aliran air yang diakibatkan oleh cuaca serta iklim.
- Secara biologi dan fisik, habitat ini menjadi perantara antara habitat darat dan habitat air laut.
- Memiliki kandungan garam yang cukup rendah.
Habitat Laut
Habitat laut atau bisa juga disebut sebagai ekosistem bahari merupakan sebuah ekosistem yang ada di perairan laut, terdiri dari ekosistem pantai pasir dangkal atau litoral (kawasan pasang surut) dan ekosistem perairan dalam. Adapun ciri-ciri dari habitat laut:
- Mempunyai kandungan atau kadar garam yang cukup tinggi terutama di kawasan khatulistiwa.
- Habitat laut terbagi lagi menjadi fotik (cukup mendapat cahaya matahari) dan afotik (kurang mendapat cahaya matahari).
Contoh Habitat
Ada beragam jenis habitat yang tersebar di beberapa tempat di Bumi. Dan berikut ini adalah beberapa contoh dari habitat yang perlu diketahui, antara lain:
- Daerah gurun menjadi habitat bagi tumbuhan dan hewan tertentu yang dapat bertahan hidup di lingkungan yang sangat panas, sangat tandus dan serta jauh dari sumber air. Daerah gurun menjadi banyak ditumbuhi oleh tanaman kaktus, sedangkan unta menjadi hewan yang dapat bertahan hidup di padang pasir atau gurun.
- Ikan-ikan berukuran besar seperti paus, hiu dan lumba-lumba banyak ditemukan di kawasan perairan laut dalam yang sangat luas.
- Bunga teratai, lotus, enceng gondok dan caltrops banyak hidup di perairan terbuka yang cukup tenang.
- Hutan hujan menjadi habitat paling cocok untuk beberapa jenis hewan liar seperti harimau, jaguar, ular, katak, monyet, beruang dan lain sebagainya.
- Daerah padang rumput menjadi rumah bagi hewan-hewan pemakan rumput seperti zebra, kuda liar, rusa, antelop. Bahkan padang rumput juga menjadi tempat tinggal bagi predator seperti singa, citah, hyena, dan rubah.
- Taiga memiliki ragam hewan yang tidak terlalu banyak, namun menjadi habitat bagi hewan tertentu seperti serigala dan beruang.
- Kawasan tundra menjadi habitat tanaman seperti lumut kerak, rumput, semak-semak pendek dan hewan tertentu seperti rusa kutub, kelinci salju, rubah, muskox, caribou, burung elang, burung hantu, pinguin, dan beruang kutub.
Oleh karena itulah, perlu adanya upaya menjaga keseimbangan ekosistem terutama alam salah satunya dengan cara melindunginya dari pencemaran lingkungan agar keberadaan suatu habitat tetap selalu ada dan tidak punah. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.