Daftar isi
Ada satu hal di bahasa Arab yang menarik. Kata benda waktu dan tempat dapat menggunakan kata yang sama.
Dua kata ini merupakan turunan dari fi’il yang terdaftar dalam tashrif istilahiy (10 kata yang berubah berdasarkan wazannya).
Isim adalah kata selain kata kerja (mufradat), bisa berupa kata benda atau kata sifat. Zaman berarti waktu, dan makan berarti tempat.
Isim zaman adalah kata benda yang menunjukkan waktu, sementara isim makan menunjukkan tempat.
Kedua isim ini adalah isim turunan dari fi’ilnya mengikuti wazan atau pola tertentu.
Isim zaman dan isim makan biasanya memiliki pola yang sama.
Sebenarnya, tak semua kata benda waktu dan tempat dalam bahasa arab mengikuti wazannya.
Ada banyak waktu dan tempat yang telah memiliki kosa katanya sendiri. Sifat dari kedua isim ini menjadi sima’iy, tergantung penggunaannya di kalangan orang Arab.
Namun, jika dibutuhkan, berikut ini adalah informasi cara membentuk isim zaman dan isim makan.
Secara dasar seperti itu, namun penting untuk diperhatikan bahwa perubahan kata/ tashrif (shorof) juga bergantung pada jumlah tambahan huruf dalam suatu kata.
1. Isim Zaman dan Isim Makan pada fi’il tsulatsy mujarrad
Fi’il tsulatsy mujarrad adalah suatu kata kerja yang tersusun atas tiga huruf dasar: fa-‘a-la (huruf 1, 2, 3).
Huruf ini tidak memiliki huruf-huruf tambahan di tengah atau di akhir kata.
Bagi kata kerja seperti ini, ada setidaknya dua hingga tiga wazan yang dapat diikuti. Berikut penjelasannya.
Wazan مَفعِل (ma-f-‘i-lun) biasanya dipakai sebagai rumus perubahan/ wazan dari fi’il dengan pola fa-‘a-la yang bentuk mudhari’nya ya-f-‘i-la, terutama pada kata yang baris huruf ‘a (huruf kedua) kasrah ketika diubah jadi fi’il mudhori.
Contoh kata yang menggunakan wazan ini adalah sebagai berikut.
Bahasa Arab Fi’il Madhiy/ Mudhari’ | Cara Baca | Bahasa indonesia | Bahasa Arab Isim Makan/ Zaman | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
سَجَدَ | sajada | telah bersujud | مَسجِدٌ | masjidun | Masjid |
يَفْرُقُ | yafruqu | memecah | مَفْرِقٌ | mafriqun | tempat/ zaman berpecah |
وَلَدَ | walada | telah melahirkan | مَولِدٌ | mawlidun | tempat/ waktu kelahiran |
وَعَدَ | wa’ada | telah menjanjikan | مَوعَدٌ | mau’ida | tempat/waktu berjanji |
Wazan مَفعَل (ma-f-‘a-lun) biasanya lebih umum dipakai. Wazan ini digunakan untuk mengubah fi’il dengan pola fa-‘a-la, terutama kata yang baris huruf ‘a (huruf kedua) nya fathah atau dhommah.
Contoh kata yang menggunakan wazan ini adalah sebagai berikut.
Bahasa Arab Fi’il Madhiy | Cara Baca | Bahasa Indonesia | Bahasa Arab Isim Makan | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
كَتَبَ | kataba | telah menulis | مَكتَبٌ | maktabun | tempat menulis/ kantor |
لَعِبَ | la’iba | telah bermain | مَلعَبٌ | mal’abun | tempat bermain |
Wazan ini berlaku pada beberapa kata seperti contoh di bawah ini.
Bahasa Arab Fi’il Madhiy | Cara Baca | Bahasa Indonesia | Bahasa Arab Isim Makan/ Zaman | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
دَرَسَ | darasa | telah belajar | مَدرَسَةٌ | madrasah | sekolah |
حَكَمَ | hakama | telah menghukum | مَحكَمَةٌ | mahkamat | pengadilan |
2. Isim zaman dan isim makan pada fi’il tsulatsy mazid, dan fi’il ruba’i
Cara mengubahnya adalah sebagai dengan mengubah bentuk fi’il madhy (fa-a-‘a-la) ke fi’il mudhori’ (ya-f-a-‘i-la), lalu ganti huruf ya menjadi huruf mim berharakat dhommah.
Setelah itu, fathahkan harakat huruf sebelum huruf terakhir (ma-f-a-‘a-la). Contohnya adalah sebagai berikut.
Bahasa Arab Bentuk Mudhori | Cara Baca | Bahasa Indonesia | Bahasa Arab Bentuk Isim Zaman/ Makan | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
يَجْتَمِعُ | yajtami’un | berkumpul | مُجْتَمَعٌ | Mujtama’un | Tempat/ waktu berkumpul |
ينتَظِرُ | yantazhirun | Menunggu | مُنتظَرٌ | muntazharun | tempat/ waktu menunggu |
Sebagai catatan, isim zaman dan isim makan tidak mengikuti muzakkar dan muannats, tapi mengikuti kaidah mufrad, mutsanna, dan jamak saja. Contohnya seperti berikut.
Wazan Menurut Jumlah Benda | Jumlah Benda | Bentuk Kata dalam Bahasa Arab | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
مَفْعِلٌ | Tunggal/ mufrad | مَجْلِسٌ | Majlisun | Satu tempat duduk |
مَفْعِلاَنِ | Dua/ mutsanna | (مَجْلِسَانِ(يْنِ | majalisaani/ majalisayni | dua tempat duduk |
مَفَاعِلُ | Jamak | مَجَالِسُ | majaalisu | banyak tempat duduk |
Pada umumnya, isim zaman dan isim makan menggunakan irab rofa’ sebagai ketentuan harakat bagi akhir katanya.
Hal ini dapat dilihat dalam penggunaan harakat dhammah tanwin sebagai harakat huruf terakhir pada contoh-contoh di atas.
Jika bertemu dengan huruf-huruf yang menyebabkan nashob dan jar.
Berikut ini adalah contoh isim zaman dan isim makan dalam Al-Qur’an dan percakapan biasa.
Bahasa Arab | Cara Kerja | Bahasa Indonesia |
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ | Qaalah bithuu ba’dhukum liba’dhin ‘aduwwu, walakum fil ardhi mustaqarrun wa mataa’un ila hiin. | “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”. (Al A’raf: 34) |
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ | Salaamun hiya hatta mathla’i alfajr | Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al Qadr: 5) |
ذَهَبْتُ إلى المَدْرَسَةِ | Dzahabtu ilal madrasah | Saya pergi ke sekolah. |
مَوعِدُ الْاِمْتِحَانِ أَوَّلُ يُونِيُو | mau’idu alimtihaani awwalu yuuniyuu | Waktu ujian adalah awal Juni |
مَلْعَبُ الْكُرَةِ فَسِيحٌ | Mal’abu alkurati fasiihun | Lapangan sepak bola itu luas. |
Dengan melihat konteks kalimat, Anda akan paham isim mana yang dimaksud oleh lawan bicara Anda. Misalnya dapat Anda lihat dalam contoh berikut.
Bahasa Arab | Cara Baca | Bahasa Indonesia | Konteks Kata |
مَبِيْعُ السيارة يُبْدَأ الساعة العاشرة صباحا | Mabii’u assyayyaarah yubda’ assaa’ah al ‘aasyarah shabaahan | Waktu penjualan mobil dimulai pukul 10 pagi | Waktu |
مَبِيْعُ السيارةِ تَقَعُ على وسط عاصمة جاكرتا | Mabii’u assyayyaarah taqa’u ‘alaa wasathi ‘aashamah jaakarta | Tempat penjualan mobil bertempat di tengah kota Jakarta. | Tempat |