Jenis Flora di Indonesia dan Karakteristiknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Flora

Secara umum semua pasti tahu flora adalah jenis tumbuhan atau tanaman yang ada di dunia. Menurut bahasa, kata flora sendiri dari bahasa Latin yang memiliki arti alamat tumbuhan dan nabatah.

Flora memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan di bumi untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Flora mempunyai banyak jenis beragam yang tersebar diseluruh dunia baik di darat maupun di air dan tiap daerah mempunyai karakteristik jenis floranya sendiri.

Secara umum, jenis flora di Indonesia dibagi menjadi 3 sesuai dengan pembagian daerah wilayahnya. Pertama ada jenis Flora Asiatis, yang meliputi wilayah barat Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Ciri Flora Adiatis hampir sama dengan flora yang tersebar di wilayah Asia karena kesamaan letak geografis. Seperti misalnya terdapatnya hutan hujan tropis dengan jenis tumbuhan seperti meruing, meranti, mahoni, dan kamper serta didominasi tumbuhan berdaun lebat.

Kedua adalah jenis Flora Peralihan karena merupakan jenis peralihan antara flora Asiatis dan flora Austrialis. Flora ini tersebar di wilayah tengah Indonesia seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Ketiga adalah jenis flora Austrialis dimana jenis floranya memiliki kesamaan dengan benua Australia karena kedekatan geografisnya. Jenis flora ini tersebar di wilayah bagian timur Indonesia seperti Kepulauan Maluku dan Papua.

Ciri dari tanaman flora yang ditemukan di bagian timur ini adalah memliki daun paralel yang berbentuk memanjang.

Jenis Flora Di Indonesia

Karena tiap wilayah memiliki iklim, cuaca, dan jenis tanah yang berbeda membuat ada beberapa tanaman mempunyai karakteristik khusus yang tidak dapat ditemukan ditempat lain. Tanaman jenis flora di Indonesia ini biasanya disebut dengan flora endemic.

Berikut adalah jenis-jenis flora endemik asli Indonesia yang tidak dapat ditemui di wilayah lain.

1. Bunga Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii)

Rafflesia arnoldii
Rafflesia arnoldii

Bunga Rafflesia arnoldii merupakan salah satu bunga endemik Indonesia. Terdapat 33 jenis spesies bunga ini di dunia 14 jenis lainnya tumbuh di Indonesia dan 11 diantaranya dapat ditemui di pulau Sumatera.

Nama Rafflesia arnoldii merupakan gabungan dari penemu pertama bunga ini yang ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh Dr. Joseph Arnold dan Thomas Stanford Raffles. Ciri dari bunga ini adalah mempunyai 5 kelopak besar dengan 1 bunga ditengah, berwarna oranye dengan bintik-bintik putih disekitarnya, serta bertekstur tebal dan kasar.

Bunga ini berdiameter 1 meter dengan berat 10 kilogram. Bunga ini mengeluarkan aroma kurang sedap menyengat sehingga sering disebut bunga bangkai.

Bunga Padma Raksasa ini termasuk dalam peringkat pertama bunga yang terancam punah karena kelangkaannya. Bunga ini membutuhkan waktu 9 bulan untuk mekar dan hanya bertahan dalam satu minggu untuk mempertahankan bunganya.

2. Kayu Hitam Sulawesi (Diospyros celebica)

Kayu Hitam Sulawesi
Kayu Hitam Sulawesi

Kayu Hitam Sulawesi atau biasa disebut dengan kayu eboni ini merupakan salah satu jenis flora di Indonesia khusus flora endemik dari Sulawesi yang merupakan salah satu komoditas kayu ekspor yang telah diperdagangkan sejak abad ke 18. Kayu Eboni memiliki kualitas yang sangat baik dengan harga yang sangat tinggi biasanya dimanfaatkan sebagai tiang jembatan, venir mewah, mebel, patung, ukiran, dan hiasan rumah.

Jenis pohon kayu eboni ini memiliki warna coklat gelap dan terkadang hitam belang-belang kemerahan. Pohonnya berukuran sedang dengan batang yang lurus dengan tinggi pohon sekitar 40 meter.

Daun tunggalnya berseling berbentuk memanjang dengan permukaan bawahnya berbulu halus dan berwarna hijau abu-abu. Tempat pohon ini tumbuh berada di hutan primer dataran rendah pada tanah liat, pasir, atau tanah berbatu yang mempunyai pengairan baik.

3. Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica)

Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa

Edelweiss javanica atau biasa yang disebut dengan bunga Edelweiss Jawa merupakan salah satu bunga endemik yang langka karena hanya dapat tumbuh dan ditemui di dataran tinggi saja. Bunga yang termasuk jenis flora di Indonesia yang dilindungi ini tumbuh di pegunungan yang biasanya telah mengalami erupsi sebelumnya.

Nama Edelweiss sendiri diambil dari bahasa Jerman, edel yang berarti mulia dan weiss yang berarti putih. Tumbuhan Edelweiss biasanya tumbuh tidak lebih dari satu meter, mampu hidup ditanah tandus, dan merupakan flora pelopor yang tumbuh ditanah vulkanik di pegunungan.

Bunga ini biasanya tumbuh saat musim kemarau dengan intensitas curah hujan rendah dan intensitas matahari sedang tinggi. Bunga Edelweiss Jawa ini juga sering disebut dengan bunga abadi karena bunga ini mengandung hormon etilen yang dapat mencegah kerontokan pada kelopak bunganya dan dapat membantu bunga untuk mekar hingga 10 tahun lamanya.

Namun sayangnya, bunga abadi ini tidak akan bertahan selamanya diakibatkan tangan-tangan pendaki yang tidak bertanggung jawab memetik bunga ini untuk dijadikan sebagai souvenir walaupun sudah ada larangan untuk tidak memetik bunga. Padahal, setelah turun dari gunung, kebanyakan bunga Edelweiss akan mati karena perbedaan suhu ekstrim.

4. Matoa (Pometia pinnata)

Matoa
Matoa

Pometia pinnata atau Matoa merupakan flora endemik asli Indonesia yang tersebar di khusus hanya di Papua sehingga menjadikannya tanaman endemik Papua. Pohon buah ini tumbuh di tanah yang bertekstur liat sehingga saat hujan turun akan tergenang air.

Buah Matoa ditetapkan sebagai buah unggul yang patut dibudidayakan. Sebagai tanaman tropis, Matoa memiliki masa panen sendiri biasanya pada bulan Oktober-Desember.

Buahnya memiliki citarasa campuran seperti rambutan dan kelengkeng. Tanaman ini mempunyai ciri buah berwarna hijau dengan daun yang memanjang agak lebar.

Selain buahnya, pohon matoa juga mempunyai manfaat lain yaitu batang pohonnya sering digunakan sebagai bahan bangunan dan biji dari matoa dapat dijadikan bahan makanan. Di sisi lain, kulit batang matoa bisa dijadikan pewarna alami kain, serta dapat dimanfaatkan untuk obat luka bakar, demam, cacar ayam, disentri, flu, sakit otot sendi dan sebagainya.

5. Pohon Sagu (Metroxylon sagu)

Pohon Sagu
Pohon Sagu

Sagu sering dikenal sebagai tanaman yang banyak manfaatnya dan salah satunya sebagai makanan pokok karena mengandung karbohridrat yang sangat tinggi. Tak ayal, jenis flora di Indonesia bernama sagu ini sering digunakan sebagai makanan pengganti nasi.

Tanaman ini sering dijumpai di wilayah timur Indonesia. Ciri dari tanaman ini adalah memiliki tinggi 10-15 meter dengan batang berbentuk silinder dan daun yang panjang seperti.

Pohon sagu dapat dipanen setelah 7 tahun dengan pembengkakan batang sebagai tandanya dan pelepah sagu yang memutih.

6. Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek Hitam
Anggrek Hitam

Tanaman anggrek yang sering kita ketahui adalah anggrek yang mempunyai bunga berwarna putih atau ungu. Di Indonesia sendiri mempunyai tanaman anggrek endemik yaitu anggrek yang berwarna hitam. Dikenal dua anggrek hitam di Indonesia yakni anggrek hitam Kalimantan dan anggrek hitam Papua.

Tanaman anggrek ini merupakan tanaman epifit dan teristerial, di mana tanaman ini tumbuh di tanaman lain namun tidak bersifat parasit dan hidup di tanah. Perbedaan dari anggrek hitam Kalimantan dan anggrek hitam Papua adalah pada bunganya.

Anggrek hitam Kalimantan memiliki helai bunga berwarna hijau dan putiknya berwarna hitam, sedangkan anggrek hitam Papua memiliki helai bunga berwarna hitam pekat dengan putik bunga berwarna cerah. Anggrek hitam ini dijadikan maskot kebanggaan beberapa provinsi di Kalimantan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn