Jenis-jenis Badai dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Badai merupakan angin dengan kekuatan yang sangat besar yang terjadi karena berbagai macam hal atau sebab.

Badai berasal dari samudera yang hangat dan bergerak di atas laut dengan mengikuti arah angin yang memiliki kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Badai Siklon Tropis

badai siklon tropis

Badai siklon tropis merupakan badai yang umum terjadi di wilayah yang beriklim tropis.

Biasanya badai siklon tropis mempunyai ciri-ciri seperti tekanan udara permukaan rendah dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaan air laut yang terukur.

Selain itu, badai juga mempunyai ciri dimana inti badai hangat karena uap yang naik ke atmosfir akan mengembun dan melepaskan panas.

Badai juga mempunyai Central Dense Overcast yang merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan badai petir.

Ciri lainnya dari badai yaitu mempunyai mata yang umumnya tenang dan tidak berawan serta memiliki diameter wilayah berkisal antara 8 km hingga 200 km.

Namun, pada badai siklon tropis yang lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat. Selain pada mata, badai siklon tropis juga mempunyai dinding mata yang merupakan paling berbahaya.

Dan terakhir ciri dari badai siklon tropis yaitu angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon.

Sedangkan di bagian bawah siklon tropis ini terdapat angin yang berputar kuat dan melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.

Contoh badai siklon tropis yaitu yang terjadi pada tanggal 6 februari 2003 berada di 300 mil lepas pantai selatan Jawa dengan perkiraan berkecepatan 104 mil per jam dan ekor badai mencapai 84 mil per jam.

2. Badai Api

badai api

Badai api sering disebut juga dengan setan api atau tornado api, dimana badai api merupakan salah satu fenomena alam yang unik dan jarang terjadi.

Badai api biasanya terjadi jika dalam kondisi dan arus udara membentuk gerakan vertikal yang berputar seperti angin tornado.

Dimana api yang berputar dapat terpisah dengan sumber apinya sehingga dapat bergerak sendiri dan membakar apa saja yang dilewatinya.

Umumnya badai api terjadi di hutan kering, semak layu atau dedaunan, namun dapat juga disebabkan oleh ledakan bom atom, gas letusan gunung atau radiasi nuklir.

Peristiwa badai api yang terparah pernah terjadi di Berlin pada tanggal 27 Juli 1943 yang menewaskan lebih dari 40.000 orang .

3. Badai Salju

badai salju

Badai salju merupakan jenis badai yang terjadi pada keadaan udara yang hangat bertemu dengan udara yang dingin dan memiliki massa udara yang dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih.

Biasanya perbedaan tersebut akan mempengaruhi jenis dan tingkat keparahan badai salju.

Badai salju sering terjadi di wilayah Amerika Serikat bagian Barat laut, dimana udara yang hangat dan basah dari Samudera Pasifik akan mendingin dan didorong ke atas oleh pegunungan.

Selain di Amerika Serikat, badai salju juga sering terjadi di Jepang, Istanbul, Chile dan Swiss.

4. Badai Debu

badai debu

Badai debu merupakan jenis badai yang membawa partikel-partikel halus dari bahan tanah liat dan lumpur serta kotoran dari jarak jauh, dimana material ini akan tersuspensi di udara sepanjang badai tertiup.

Biasanya badai debu memiliki diameter sebagian besar materinya kurang dari 1/16 mm dan mempunyai kecepatan hingga 40 km/jam serta ketinggian hingga 300 m.

Badai debu dapat terjadi di tempat yang mempunyai sedikit vegetasi karena kurangnya hujan atau kegiatan pertanian yang kurang di daerah tersebut.

Ada beberapa daerah yang biasa diterjang oleh badai debu yaitu, Australia, Colorado, Kansas dan New Mexico.

5. Badai Pasir

badai pasir

Badai pasir merupakan jenis badai yang membawa sejumlah besar pasir di udara dan awan pasir di permukaan bumi, dimana sebagian pasir yang diterbangkan tidak melebihi 50 cm namun dapat terbang hingga jarak dua meter.

Badai pasair disebabkan oleh meningkatnya kecepatan angin dalam suatu wilayah yang luas dan umumnya terjadi pada tanah yang kering.

Badai pasir dapat berlangsung selama tiga hingga lima jam dengan kecepatan hingga 16 km per jam atau lebih.

Biasanya badai pasir terjadi di gurun Sahara atau yang dikenal dengan nama Simoon atau Simoon dan di wilayah Sudan dikenal dengan Haboob.

6. Badai Tornado

badai tornado

Badai tornado merupakan jenis badai yang sangat terkenal karena keganasannya.

Badai tornado biasanya digambarkan sebagai angin yang berputar dan berbentuk seperti corong raksasa dengan meliuk-liuk dan berputar pada kecepatan tinggi.

Badai tornado disebabkan oleh perubahan lapisan udara akibat adanya udara yang menyusup sehingga membentuk angin berputar-putar dengan kecepatan hingga 400 km/jam dan lebar cerobong antara 15-365 meter.

Badai tornado dapat berpotensi menyebabkan kerusakan yang serius dan diikuti dengan awan badai dan hujan yang disertai petir.

Badai tornado sering terjadi di Amerika Serikat namun di Indonesia badai tornado dikenal dengan nama angin putting beliung.

7. Badai Petir

badai petir

Badai petir sering disebut juga sebagai badai listrik, badai guntur atau badai-p yang merupakan jenis badai yang dapat dikenali dengan munculnya guntur dan petir.

Badai petir dapat terjadi di seluruh wilayah bumi dengan frekuensi yang paling kuat terjadi di kawasan hutan hujan tropis karena dapat berlangsung setiap harinya.

Badai petir yang kuat dan berbahaya juga dapat terjadi di Amerika Serikat terutama di Nidwestn dan negara bagian selatan.

Selain itu, Kampala, Tororo di Uganda, Bogor di Indonesia dan Singapura juga sering terjadi badai petir karena merupakan daerah yang paling banyak mempunyai petir.

8. Badai Meteor

badai meteor

Badai meteor dikenal juga dengan hujan meteor merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat terang bersinar di langit malam.

Meteor umumnya terbentuk karena adanya sepihan benda luar angkasa yang bernama meteoroid memasuki bumi dengan kecepatan tinggi.

Sedangkan badai meteor dapat terjadi ketika bumi melintas dekat dengan orbit dari komet dan melalui serpihannya.

9. Badai Magnetik

badai magnetik

Badai magnetik dikenal juga dengan badai matahari yang terjadi di permukaan matahari dan menunjukkan aktivitas matahari yang dapat mempengaruhi aktivitas di bumi.

Biasanya badai matahari akan mempengaruhi lapisan ionik dan gangguan pada penerima gelombang pendek di radio.

fbWhatsappTwitterLinkedIn