Jurnal Penutup: Pengertian – Fungsi dan Cara membuatnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu tahap dalam pengikhtisaran dalam akuntansi adalah membuat jurnal penutup, yang digunakan untuk menutup akun perkiraan yang bersifat sementara.

Pengertian Jurnal Penutup

Jurnal penutup sendiri adalah sebuah dijurnal yang dibuat saat akhir periode sebuah akuntansi yang digunakan untuk menutup akun-akun temporary atau sementara ke akun permanen dalam buku besar.

Jurnal penutup antar perusahaan berbeda karena struktur modal dari tiap-tiap perusahaan juga berbeda.

Akun yang ditutup pada jurnal penutup merupakan akun nominal dan akun pembantu modal.

Setelah jurnal penutup dirilis ke masing-masing akun yang tersisa adalah perkiraan rill.

Fungsi Jurnal Penutup

Jurnal penutup dibuat memilik fungsi tersendiri, yaitu untuk menutup akun-akun sehingga menjadikan nominal saldo pada akun-akun tersebut menjadi nol diawal periode akuntansi selanjutnya.

Dengan adanya jurnal penutup ini maka akan menyisakan tugas untuk melakukan perkiraan rill didalam beberapa hal seperti:

  • Liability, adalah nominal dari hutang yang dimiliki suatu perusahaan baik hutang dalam jangka pendek maupun hutang dalam jangka waktu panjang. Contoh dari liability adalah suatu perushaan yang meminjam uang ke sebuah bank.
  • Capital, adalah modal pokok yang diserahkan oleh pemilik perushaan. Capital ini tidak termasuk modal yang berasal dari keuntungan perusahaan.
  • Asset, adalah nilai dari semua yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Contoh apabila sebuah perusahaan memiliki mobil dinas, kantor berupa gedung yang memang milik perusahaan tersebut maka itu bisa disebut dengan asset.

Tujuan Jurnal Penutup

Jurnual penutup ini dibuat memilik tujuan, berikut beberapa tujuan dibuatnya jurnal penutup:

  • Untuk mengembalikan nilai saldo tiap-tiap akun sementara menjadi nol.
  • Untuk memberikan gambaran jumlah yang sesuai dengan kondisi pada akhir periode. Dimana jumlah saldo yang ada akan sama atau setara dengan laporan yang ada pada neraca.
  • Untuk membedakan transaksi pada akun pendapatan dan beban sehingga tidak tercampur dengan nominal yang diperoleh dan beban ditahun selanjutnya.
  • Untuk memeberikan gambaran neraca awal periode setalah dilakukan penutupan buku.
  • Untuk memisahkan transaksi diawal periode dan diakhir periode sehingga memudahkan ketika melakukan pemeriksaan.
  • Untuk memeberikan informasi mengenai kondisi dan nominal keuangan sebuah perusahaan atau badan usaha setelah penutupan buku tersebut dilaksanakan. Sehingga akun yang sebenarnya akan diterapkan sebagai harga, ekuitas, dan kewajiban.

Akun yang Memerlukan Jurnal Penutup

Berikut ini terdapat beberapa akun ayng membutuhkan jurnal penutup pada akhir periode yaitu:

  • Pendapatan, akun pendapatan adalah penghasilan yang didapatkan perusahaan. Terdapat 2 jenis pendapatan dalam sebuah perusahaan yaitu : Pendapatan usaha, merupakan penghasilan atau pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha yang dilakukan suatu perusahaan. Pendapatan di luar usaha , merupakan pendapatan yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan usaha sebuah perusahaan.
  • Beban, akun beban adalah effort yang terjadi selama kegiatan usaha tersebut berlagsung dalam sebuah perusahaan yang harus dikeluarkan agar kegiatan usaha tersebut memeperoleh hasil atau pendapatan. Beban terbagi menjadi dua yaitu beban usaha dan beban lain-lain. Beban usaha adalah effort langsung untuk kegiatan usaha tersebut sedangkan beban lain-lain merupakan beban yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha sama sekali.
  • Ikhtisar laba atau rugi, ada dua keadaan yang bisa terjadi pada akun ikhtisar ini yang pertama yaitu laba atau pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang dikeluarkan dan rugi atau pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang dikeluarkan.
  • Prive, merupakan pengambilan dana oleh pemilik perusahaan atau perorangan untuk pentingan pribadi orang tersebut yang akan mengurangi modal.

Cara Membuat Jurnal Penutup

Sesuai dengan fungsi dibuatnya jurnal penutup yaitu untuk menutup beberapa akun, maka berikut ini adalah contoh cara membuat jurnal penutup :

  • Menutup akun pendapatan dengan cara memindahkan rekening pada akun pendapatan ke rekening akun ikhtisar laba/rugi, contoh :
Akun Debit Kredit
Pendapatan Rp 500.000.000   –
Ikhtsar   – Rp 500.000.000
  • Menutup akun beban dengan cara memindahkan rekening pada akun beban ke rekening akun akhtisar laba/rugi, contoh :
Akun Debit Kredit
Ikhtisar Rp 10.000.000   –
Beban   – Rp 10.000.000
  • Menutup akun ikhtisar laba/rugi dengan cara memindahkan saldo pada rekening ikhtisar laba/rugi kea kun modal. Pada akun ini terdapat dua kondisi yang mungkin bisa terjadi yaitu laba dan rugi,

Berikut ini contoh apabila mendapatkan laba, maka akun ikthisar dilakukan pendebitan dan melakukan kredit pada akun modal.

Akun Debit Kredit
Ikhtisar Rp 50.000.000   –
Modal   – Rp 500.000.000

Kemudian berikut ini merupakan contoh apabila rugi, maka melakukan debit pada akun modal dan melakukan kredit pada akun ikhtisar.

Akun Debit Kredit
Modal Rp 100.000.000   –
Ikhtisar   – Rp 100.000.000
  • Menutup akun prive dengan cara melakukan pemindahan pada akun prive ke akun modal, berikut ini merupakan contoh dari penutupan akun prive :
Akun Debit Kredit
Modal Rp 25.000.000   –
Prive   – Rp 250.000.000

Dari penjelasan diatas, kita ketahui bahwa jurnal penutup hanya dibuat satu kali pada akhir periode dengan tujuan untuk menjadikan nominal pada akun-akun sementara nol.

Untuk satu periode yang disebutkan biasanya berlangsung dalam waktu satu tahun.

Ada beberapa akun yang ditutup untuk membuat jurnal penutup seperti akun pendapatan, akun beban, akun ikhtisar laba/rugi dana kun prive.

fbWhatsappTwitterLinkedIn