Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tidak hanya dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia juga memiliki susunan atau pola dalam sebuah kalimat. Pola dalam Bahasa Indonesia dapat berupa kalimat aktif maupun kalimat pasif. Keduanya memiliki susunan yang berbeda. Perbedaan keduanya terletak pada subjeknya.

Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Dalam sebuah kalimat yang subjeknya menjadi pelaku dari sebuah kegiatan, kejadian, maupun pekerjaan disebut juga dengan kalimat aktif. Namun, jika dalam sebuah kalimat subjeknya merupakan sebuah pekerjaan atau kegiatan disebut juga dengan kalimat pasif.

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan sebuah kegiatan yang berbentuk predikat kepada objeknya. Kemudian, kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya diberikan suatu tindakan atau pekerjaan dalam bentuk predikat oleh objeknya. Sehingga, kedua kalimat tersebut bertolak belakang, namun kalimat aktif bisa menjadi kalimat pasif dan kalimat pasif bisa diaktifkan.

Jenis-jenis Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Jenis-jenis Kalimat Aktif

  • Kalimat Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif adalah sebuah kalimat aktif yang memerlukan sebuah objek di dalam kalimatnya yang menjadikan pola menjadi Subjek – Predikat – Objek atau Subjek – Predikat – Objek – Keterangan atau pelengkap.

Contoh dari kalimat aktif ini adalah Ina merapikan pakaian, Budi menonton televisi di ruang keluarga, Bintang membuang sampah di tong sampah.

Kalimat aktif transitif dibagi menjadi dua yakni kalimat aktif ekatransitif dan kalimat aktif dwitransitif, yakni sebagai berikut :

  • Kalimat Aktif Ekatransitif

Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat aktif lengkap yang memiliki objek namun tidak memiliki keterangan maupun pelengkap dengan pola S-P-O. Beberapa contoh kalimat aktif ekatransitif misalnya Nadin mengepel lantai, Ibu menggoreng tempe, Dodi menendang bola.

  • Kalimat Aktif Dwitransitif

Kalimat aktif dwitransitif merupakan kalimat aktif lengkap karena memiliki objek dan keterangan / pelengkap. Beberapa contoh kalimat aktif dwitransitif antara lain Mia membeli buku di toko buku, Heni menjahit baju di kamar, Sinta memasak air di dapur.

  • Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif adalah jenis kalimat aktif lengkap dengan keterangan maupun pelengkap namun tidak memiliki objek. Contohnya, Rani berenang di kola renang, Eka bermain setiap hari, Ayah duduk di depan teras.

Jenis-jenis Kalimat Pasif Menurut Objeknya

  • Kalimat Pasif Transitif

Kalimat pasif ini merupakan kalimat pasif dengan pola yang lengkap dengan objek kalimat baik dengan keterangan maupun tidak. Beberapa contoh kalimat pasif yakni daun dipetik Sara, buah dimakan Oka, sampah dibuang Ibu.

  • Kalimat Pasif Intransitif

kalimat pasif intransitif merupakan kalimat pasif yang tidak memiliki objek setelah predikat, namun disertai dengan keterangan atau pelengkap. Misalnya buku itu terkena air semalam, ikan dipelihara di dalam kolam.

Adapun jenis-jenis kalimat pasif menurut predikatnya

  • Kalimat Pasif Tindakan

Kalimat pasif tindakan merupakan kalimat yang predikat di dalamnya berbentuk tindakan. Terkadang predikat ditambah dengan imbuhan di atau di-kan. Misalnya, kompor dinyalakan oleh kakak, pensil warna dibelikan ayah.

  • Kalimat Pasif Keadaan

Kalimat pasif ini merupakan kalimat pasif yang memiliki predikat berbentuk keadaan. Biasanya predikat kalimat pasif mempunyai imbuhan ke-an. Beberapa contoh kalimat pasif keadaan yakni rumahnya kebanjiran semalam, Bobi kepanasan ketika di lapangan.

Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Beberapa ciri-ciri dari kalimat aktif antara lain :

  1. Subjek dalam sebuah kalimat aktif merupakan pelaku yang melakukan tindakan. Contohnya adalah Mira menangkap (Mira = subjek, menangkap = tindakan), Rama membeli (Rama = subjek, membeli = tindakan).
  2. Sebagian besar kalimat menggunakan imbuhan Me- dan Ber- dala sebuah kalimat. Misalnya Lina menyanyi, Adi bermain bola.
  3. Kalimat aktif memiliki pola kalimat Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK maupun SPO) misalnya Ibu memasak nasi di dapur (Ibu = Subjek, memasak = predikat, nasi = objek, di dapur = keterangan) atau Ririn menyiram bunga (Ririn = subjek, menyiram = predikat, bunga = objek). Selain itu ada juga kalimat dekat susunan SPK misalnya Bobi berkebun di taman (Bobi = subjek, berkebun = predikat, di taman = keterangan).

Adapun beberapa ciri-ciri kalimat pasif adalah sebagai berikut :

  1. Objek yang berada di dalam kalimat pasif merupakan subjek di dalam kalimat aktif. Misalnya meja didorong Dani, pintu dibuka Andi.
  2. Biasanya unsur predikat memiliki imbuhan di-, ter-, di-kan, atau ter-kan. Misalnya berita dibacakan oleh Bapak, roti dimakan Nina, balon dilambungkan Intan.
  3. Selain itu, kalimat pasif juga ditandai dengan adanya kata ‘oleh’, namun jika kata tersebut dihilangkan tidak akan mengakibatkan perubahan arti dalam sebuah kalimat. Contohnya yakni susu ditumpahkan Maya, pensil diambil Dito, tas terbawa Dinda.

Contoh Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Beberapa contoh kalimat aktif antara lain :

Kalimat aktif transitif :

  • Bima menjatuhkan pensil
  • Dona meletakkan pakaian di lemari
  • Ayah membaca koran di teras

Kalimat aktif ekatransitif :

  • Ibu membeli sayur
  • Ayah mengendarai motor
  • Nana mengangkat tangan

Kalimat aktif dwitransitif :

  • Kakak menulis puisi di kamar
  • Adik memakan bekal di kelas
  • Ibu mencuci baju di siang hari

Adapun beberapa contoh kalimat pasif antara lain :

Contoh kalimat pasif menurut objeknya :

Kalimat pasif transitif :

  • Jus buah diminum kakak
  • Dompet dibawa ibu
  • Tanaman disiram Caca

Kalimat pasif intransitif :

  • Ayam dipelihara di dalam kandang
  • Radio dinyalakan semalam

Contoh kalimat pasif menurut predikatnya :

Kalimat pasif tindakan :

  • Lampu dinyalakan Dian
  • Balon diterbangkan Sisil
  • Buku dibelikan ayah

Kalimat pasif keadaan :

  • Kucing itu kedinginan karena terkena hujan
  • Rumahnya kebakaran kemarin
fbWhatsappTwitterLinkedIn