Kapak Perunggu: Pengertian – Sejarah dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak sekali peralatan peralatan yang merupakan peninggalan pada jaman dahulu terutama pada jaman purba. Artefak artefak ini ditemukan di beberapa daerah yang tersebar di seluruh daerah Indonesia.

Salah satu dari artefak tersebut yaitu kapak perunggu. Keberadaan dari kapak ini sudah sejak lama sekali, pada saat manusia purba hidup. Kapak perunggu ini dibuat oleh manusia purba pada jaman dahulu, dibuat pada saat manusia purba sudah mulai mengenal tentang logam.

Apa itu Kapak Perunggu?

Kapak Perunggu

Kapak perunggu merupakan peralatan yang digunakan manusia purba yang hidup di jaman dahulu yaitu jaman prasejarah. Bahan yang digunakan untuk membuat kapak perunggu yaitu logam.

Kapak perunggu ini ditemukan pada masa manusia purba sedang bercocok tanam dan masa perundagian ketika manusia purba sudah semakin pandai dan pintar. Mereka juga semakin lihai dalam mencampurkan timah dan tembaga sehingga menghasilkan bahan logam untuk membuat kapak perunggu.

Sejarah Kapak Perunggu

Menurut catatan sejarah kapak perunggu ini ditemukan di Indonesia untuk pertama kalinya yaitu pada awal abad ke-18. Pada awal abad ke-18 hingga abad 19 dilakukan pencarian, pengumpulan dan juga pengamatan mengenai kapak yang ditemukan oleh Koninklijk Bataviaash Genoostchap.

Sesudah dilakukan pengamatan, diketahui bahwa kapak perunggu ini berasal dari jaman prasejarah. Pada masa tersebut juga diketahui bahwa keahlian dari manusia purba sudah mulai meningkat dalam mengolah peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari.

Tidak hanya untuk keperluan kebutuhan hidup sehari hari saja, namun kapak perunggu juga memiliki fungsi yang kompleks.

Fungsi Kapak Perunggu

  • Kebutuhan Sehari-hari
    Fungsi dari kapak perunggu yaitu sebagai pemenuhan dalam kebutuhan sehari hari yaitu sebagai alat perkakas. Kapak perunggu biasanya digunakan untuk berburu memperoleh makanan untuk dikonsumsi. Kemudian juga digunakan pada saat bercocok tanam.
  • Keperluan Upacara
    Manusia purba percaya bahwa kapak perunggu merupakan benda pusaka. Sehingga mereka memerlukan kapak perunggu pada saat melakukan upacara adat, karena kapak perunggu merupakan bagian dari upacara tersebut.

Persebaran Kapak Perunggu

Daerah penemuan dari kapak perunggu ini cukup banyak dan juga tersebar di beberapa daerah di Indonesia, jadi tidak hanya ditemukan di satu daerah saja. Beberapa daerah penemuan kapak perunggu yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Flores, Sulawesi Selatan, Papua, Madura, Sumatera Selatan dan juga Maluku.

Dan di setiap daerahnya kapak perunggu ini memiliki bentuk yang berbeda beda dan memiliki karakteristik tersendiri.

Pengelompokkan Kapak Perunggu

Kapak perunggu ditemukan tidak hanya berjumlah satu dan di satu daerah saja, namun banyak jenis dari kapak perunggu yang ditemukan dan di berbagai daerah. Seiring dengan perkembangan waktu, kapak perunggu yang sudah berhasil ditemukan dan dikumpulkan lalu diidentifikasi.

Kemudian dibagi berdasarkan beberapa golongan. Berikut merupakan beberapa jenis dan bentuk dari kapak perunggu:

Klasifikasi dan Bentuk berdasarkan Heekeren

Heekeren mengklasifikasi bahwa kapak perunggu sama dengan klasifikasi berdasarkan tipologinya yaitu kapak upacara, kapak corong dan juga ditambahkan satu lagi yaitu kapak tembilang.

Klasifikasi dan Bentuk secara Tipologis

Jika dilihat secara tipologis kapak perunggu ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kapak upacara dan kapak corong.

  • Kapak Upacara
    Dinamakan kapak upacara dikarenakan kapak ini digunakan sebagai suatu alat ketika sedang melakukan suatu upacara. Upacara yang dilakukan biasanya yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat sekitar.
  • Kapak Corong
    Kapak corong bisa juga disebut kapak sepatu. Alasan dinamai kapak corong dikarenakan bentuk dari kapak ini memiliki lubang seperti sebuah corong. Lubang dari kapak corong ini memiliki fungsi yaitu untuk wadah memasukkan tangkai.

Klasifikasi dan Bentuk berdasarkan Soejono

Klasifikasi secara lebih mendalam berdasarkan bentuknya dilakukan oleh Soejono. Ada 9 jenis kapak perunggu berdasarkan dari klasifikasi Soejono, diantaranya:

  • Kapak Tipe I
    Jenis dari kapak tipe I ini banyak sekali ditemukan di daerah daerah yang berada di Indonesia. Biasanya bentuk dari kapak tipe I ini yaitu lebih besar dan cukup lonjong. Ada yang memiliki pangkal tajam dan ada juga yang pangkalnya dibentuk lurus.
  • Kapak Tipe II
    Kapak perunggu yang tergolong jenis tipe II ini biasanya sering disebut sebagai kapak ekor burung seriti. Dinamakan seperti burung seriti dikarenakan ujung dari tangkai kapak jenis ini membelak seperti bentuk dari sayap burung.
  • Kapak Tipe III
    Kapak jenis ini biasa disebut sebagai kapak pahat dengan bentuk tangkainya yang lurus dna juga menyempit serta lebar dan pendek. Tangkai pada kapak tipe III ini lebih panjang dibandingkan dengan tajamnya. Bentuk dari tajamnya yaitu lurus dan cembung.
  • Kapak Tipe IV
    Kapak jenis ini dapat disebut sebagai kapak tembilang. Fungsi dari kapak tembilang sendiri biasanya digunakan untuk menggali tanah. Bentuk dari kapak tembilang ini tangkainya pendek dan mata dari kapaknya memiliki bentuk yang gepeng. Mata kapak tembilang memiliki bentuk setengah lingkaran.
  • Kapak Tipe V
    Kapak jenis ini biasanya disebut sebagai kapak bulan sabit. Dikarenakan kapak ini memiliki mata yang berbentuk bulan sabit. Ketajaman dari kapak tipe ini memiliki sudut yang membulat. Bagian tengah dari kapaknya diapit dengan dua sisi yang sempit dan agak lebar.
  • Kapak Tipe VI
    Kapak tipe ini bisa disebut sebagai kapak jantung, dikarenakan memiliki bentuk mata yang mirip dengan jantung. Tangkai pada kapak tipe ini panjang dan cekung pada bagian pangkalnya. Memiliki bahu yang melengkung ke ujung dan masin masing dari pangkalnya mirip dengan sapu lidi.
  • Kapak Tipe VII
    Kapak ini disebut juga sebagai kapak candrasa yang memiliki hiasan pola burung yang pada kaki burung tersebut menggenggam kapak candrasa. Tangkai pada kapak tipe ini pendek dan lebar ke arah pangkal. Mata pada kapaknya tipis dan bagian ujung lebar serta melengkung.
  • Kapak Tipe VIII
    Kapak ini biasa juga disebut sebagai kapak rote, dikarenakan daerah penemuan dari kapak jenis ini di daerah Pulau Rote. Kapak rote ini memiliki tangkai yang menyatu dengan kapaknya. Bentuk dari kapak ini pipih dengan pangkal tangkai yang mirip dengan cakram.
  • Kapak Tipe Khusus
    Kapak jenis ini tidak memiliki corong dan kedua sisi pada kapak terlipat ke bagian dalam dan menjadi ruang untuk memasukkan tangkai kapak. Kapak ini biasanya digunakan menjadi bekal kubur untuk masyatakat di jaman perundagian.
fbWhatsappTwitterLinkedIn