Daftar isi
Dalam ilmu biologi, tentunya terdapat komponen biotik dan komponen abiotik. Begitu juga dengan keberadaan keanekaragaman hayati. Lalu apa itu keanekaragaman hayati? Berikut pembahasannya.
Pengertian menurut KBBI
Merujuk Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) keanekaragaman hayati merupakan suatu istilah biologi.
Keanekaragaman hayati adalah keseluruhan keanekaragaman makhluk yang diperlihatkan suatu daerah mulai dari keanekaragaman genetika, jenis, dan ekosistemnya.
Pengertian menurut para Ahli
Pengertian Secara Umum
Secara umum dapat kita simpulkan keanekaragaman hayati adalah kekayaan variabilitas makhluk hidup di muka bumi baik berupa kekayaan genetika atau nutfah, kekayaan jenis hingga kekayaan ekosistem.
Istilah keanekaragaman hayati sering disebut juga sebagai biodiversitas. berbagai makhluk hidup yang kita temui disekitar kita menggambarkan adanya perbedaan-perbedaan jenis antara makhluk hidup.
Baik itu tumbuhan, maupun hewan. Setiap makhluk merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang masing-masing memiliki peran tersendiri dalam ekosistem sehingga perlu dijaga kelestariannya sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Selain sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, Menurut Rahayu, 2016 Keanekaragaman hayati juga berperan sebagai indikator sistem ekologi.
Dengan memerhatikan kekayaan hayati yang ada di sekitar, kita dapat mengetahui adanya perubahan spesies, organisme, hingga dapat memengaruhi stabilitas ekosistem .
Peran besar yang keanekaragaman hayati tidak terlepas dari banyaknya manfaat yang diberikan keanekaragaman hayati. Berikut 10 manfaat adanya keanekaragaman hayati:
Berdasarkan definisi keanekaragaman hayati menurut KBBI dan para ahli, keanekaragaman hayati dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yakni :
Keanekaragaman genetik atau juga disebut plasma nutfah merupakan adanya variasi genetik dalam satu spesies.
Baik itu yang terjadi di antara spesies yang terpisah secara geografik maupun di antara spesies dalam satu populasi.
Misalnya, kucing. Kucing di sekitar kita terdiri dari berbagai ras seperti ras Anggora, Persia, Asia, Bengal, sphinx dan lainnya.
Perbedaan variasi genetik ini muncul karena setiap individu memiliki gen khasnya. Variasi genetik dapat bertambah ketika terjadi perkawinan atau persilangan antara satu jenis dengan jenis lainnya.
Serta variasi genetik bisa jadi mengalami kepunahan seperti punahanya harimau jawa, langkanya harimau sumatera dan harimau bali, sedangan jenis harimau lainnya masih dapat ditemukan.
Spesies atau individu dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang menunjukkan beberapa karakteristik penting yang berbeda dari kelompok lain baik secara morfologi (bentuk), fisiologi (fungsi kegiatan kehidupan) atau biokimia (zat penyusun makhluk hidup) yang sama.
Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di bumi, termasuk adanya spesies bakteri, protista, tumbuhan, jamur, serta hewan.
Misalnya, keanekaragaman spesies pada keluarga jahe-jahean (Zingibereceaea) yakni jahe, kencur, kunyit, lempuyang, lengkuas, temulawak, temu putih, dan temu putri.
Menurut Mochamad Indrawan, Keanekaragaman ekosistem merupakan kelompok biologi yang berbeda serta terhubung dengan ekosistemnya masing-masing.
Misalnya ekosistem hutan hujan, hutan tropis, padang rumput, gurun, dan pantai.
Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia sangat banyak jumlahnya. Bahkan masyarakat dunia mengenal Indonesia sebagai salah satu negara dengan megabiodiversity terbesar.
Sebutan ini tidak terlepas dari banyaknya keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, sebut saja Indonesia memilki 220 ribu jenis fauna atau hewan.
35 ribu jenis lumut dan 25 ribu jenis flora. Melingkupi jenis Oriental, Peralihan dan Australia.
Megabiodiversity yang dimiliki Indonesia tidak terlepas dari kondisi wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau terbentang dari sabang hingga merauke serta didukung oleh keadaan iklim tropis yang menjadi habitat yang cocok bagi berbagai flora dan fauna untuk hidup.
Secara umum, dampak pengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati dapat dibagi dua yakni, dampak positif dan dampak negatif.
Dampak Positif
Dampak positif yang dimaksud diantaranya tetap lestari bahkan bertambahnya keanekaragaman hayati.
Diantara perilaku manusia yang berdampak positif adalah membuat taman kota, membangun konservasi dan pusat rehabilitasi, serta membantu proses perkembangbiakan silang.
Dampak Negatif
Dampak negatif yang dimaksud adalah munculnya kelangkaan bahkan kepunahan suatu spesies atau jenis spesies tertentu.
Diantara perilaku manusia yang berdampak negatif adalah perburuan liar, eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, pembakaran hutan, pembukaan lahan baru tanpa perencanaan yang baik, penangkapan ikan menggunakan bahan peledak, hingga penggunaan pestisida secara berlebihan.