Kepemimpinan Demokratis: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seperti yang kita tahu, bahwa tipe tipe kepemimpinan yang diterapkan dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan sangat berpengaruh terhadap jalannya mekanisme organisasi. Entah nantinya berjalan ke arah lebih baik ataupun justru sebaliknya.

Semua bergantung kepada cara pemimpin dalam menerapkan tipe kepemimpinan yang dianggapnya paling sesuai. Tipe kepemimpinan yang banyak diagung agungkan oleh beberapa karyawan adalah tipe kepemimpinan demokratis.

Yang mana dalam tipe kepemimpinan ini, para karyawan ataupun anggota organisasi tidak hanya dijadikan sebagai pekerja saja, melainkan juga sebagai partner kerja. Lalu, apa sih kelebihan serta kekurangan yang nyatanya dimiliki oleh tipe kepemimpinan yang satu ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai tipe kepemimpinan demokratis.

Pengertian Kepemimpinan Demokratis

Secara umum, tipe kepemimpinan demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang lebih ditekankan pada kerja sama tim yang baik. Antara karyawan ataupun anggota suatu organisasi dengan para pemimpinnya saling terbuka dan saling menerima pendapat dan kritik.

Namun, semua masih bersesuaian dengan ketentuan dan aturan yang ada. Kenapa tipe kepemimpinan yang satu ini sangat diimpikan oleh semua orang? Hal tersebut dikarenakan tipe kepemimpinan demokratis ini semua yang terdapat didalamnya, baik yang berkaitan dengan aturan, kebijakan, dan pengambilan keputusan semuanya ditentukan secara musyawarah.

Semua anggota yang ada dalam perusahaan ataupun organisasi terlibat dalam hal itu. Peranan serta jabatan structural dalam organsisasi tidak terlalu ditekankan dalam hal ini. Tipe kepemimpinan ini hanya berprinsip bahwa semua anggota baik, pemimpin ataupun karyawan dan anggota lainnya memiliki hak yang sama.

Mereka sama sama diberikan peluang untuk berperan aktif serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Sehingga, tidak disalahkan lagi apabila tipe kepemimpinan yang satu ini bisa mengarahkan organisasi ataupun suatu perusahaan ke arah yang lebih maju.

Ciri-ciri Kepemimpinan Demokratis

Adapun beberapa karakteristik ataupun ciri ciri yang menggambarkan tipe kepemimpinan demokratis ini.

  • Pihak pemimpin dan karyawan ataupun anggota organisasi lainnya memiliki peranan sama. Baik dalam hal pengambilan keputusan, mengajukan pendapat, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
  • Adanya peluang yang besar untuk karyawan ataupun anggota lainnya dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
  • Semua keputusan, aturan, ataupun kebijakan yang akan diterapkan ditentukan melalui mekanisme proses musyawarah.
  • Jabatan structural tidak terlalu dihiraukan disini, semua dipandang sama dan sederajat.
  • Mendorong munculnya potensi kreativitas serta gagasan atau ide para anggota dan karyawan lainnya yang diperuntukkan untuk kepentingan bersama, terlebih kemajuan organisasi ataupun perusahaan.
  • Para karyawan ataupun anggota terkait memiliki peranan aktif dan selalu berpartisipasi dalam semua kegiatan dan proses yang dilakukan oleh perusahaan ataupun organisasi tertentu.

Contoh Kepemimpinan Demokratis

Berikut merupakan contoh penerapan kepemimpinan demokratis.

  • Pemimpin dan anggota saling mendukung satu sama lain dalam proses pelaksanaan tugasnya.
  • Apabila terdapat suatu permasalahan yang muncul dalam jalannya organisasi, pihak pemimpin akan mengadakan sebuah musyawarah atau proses diskusi dengan semua bagian organisasi tanpa terkecuali.
  • Pihak pemimpin memfasilitasi para anggotanya untuk mengembangkan dirinya melalui penyampaian ide serta gagasan yang dimiliki.

Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan Demokratis

Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan yang ada dalam pelaksanaan tipe kepemimpinan demokratis ini. Baik di lingkungan organisasi ataupun sebuah perusahaan.

Kelebihan Kepemimpinan Demokratis

Berikut merupakan kelebihan yang dimiliki oleh tipe kepemimpinan demokratis yang bisa ditingkatkan lagi.

  • Mekanisme jalan dari perusahaan ataupun organisasi menjadi lebih baik
    Hal tersebut dikarenakan, semua hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, pengutaraan ide ataupun kreativitas tidak hanya dinyatakan oleh pihak pemimpin saja. Melainkan juga dari semua anggota ataupun karyawan dari organisasi yang ada. Sehingga potensi untuk sebuah organisasi ataupun perusahaan bisa berkembang sangatlah besar.
  • Anggota Lebih Bisa Berkembang
    Hal ini terwujud dengan keikutsertaan pihak anggota ataupun karyawan dalam proses pemgutaraan ide dan gagasan, pengambilan keputusan, proses pendiskusian aturan kebijakan dan lain sebagaianya. Dalam kata lain, para anggota telah diberikan peluang besar untuk bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Dan bisa menunjukkan kesanggupannya untuk bisa berkembang menjadi yang lebih baik.
  • Timbulnya Keterbukaan Antara Pemimpin dan Anggota
    Selain dua hal diatas, penerapan dari kepemimpinan demokratis ini menyebabkan pihak anggota ataupun pemimpin tidak memiliki keterbatasan. Karena keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mencapai tujuan perusahaan ataupun organisasi. Hal tersebut juga nampak ketika proses penyampaian gagasan, ide dan kreativitas antara anggota dan pemimpin harus bisa menerima serta menghargai pendapat yang telah diutarakan oleh masing masing dari mereka.

Kelemahan Kepemimpinan Demokratis

Berikut merupakan kelemahan yang diidentifikasi dari penerapan tipe kepemimpinan demokratis ini.

  • Proses Pengambilan Keputusan Membutuhkan Waktu yang Lama
    Hal tersebut karena proses pengambilan keputusan tidak hanya memerlukan ajuan pendapat dari pihak pemimpin saja. Melainkan juga membutuhkan ajuan pendapat serta pemecahan masalah dari pihak anggota juga. Sehingga akan berkecenderungan memerlukan waktu yang relatif lama. Belum apabila dalam proses diskusinya menemui banyak kendala, baik pertentangan argumen dan lain sebagainya.
  • Seringkali Etika dari Anggota ke Pemimpin Perlahan MemudarHal tersebut lebih disebabkan karena adanya kesetaraan yang dimunculkan dalam organisasi. Karena keduanya memiliki peranan yang sama demi kepentingan perusahaan ataupun organisasi. Etika yang seharusnya anggota bisa terapkan saat berhadapan dengan pemimpin akan berkecenderungan memudar.
fbWhatsappTwitterLinkedIn