Daftar isi
Dalam pembelajaran biologi, kita akan belajar mengenai kingdom makhluk hidup. Terdapat lima kingdom makhluk hidup yang perlu kita ketahui yaitu monera, protista, jamur (fungi), tumbuhan dan hewan. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang kingdom monera mulai dari pengertian, ciri-cirinya hingga klasifikasinya.
Monera merupakan salah satu kingdom makluk hidup kelompok prokarya. Kingdom monera tergolong ke dalam jenis prokariotik yakni tidak mempunyai membran dan inti sel.
Dalam etimologi, Monera berasal dari bahasa latin yakni moneres yang berarti tunggal. Alasan disebut tunggal adalah karena kingdom ini hanya memiliki sel tunggal yang dikenal dengan sebutan uniseluler.
Menurut penelitian ahli, kingdom monera adalah jenis kingdom yang paling banyak di dunia. Maka dari itu, Carl Woese pada tahun 1990 telah membagi monera menjadi dua klasifikasi atau subkingdom yakni Archaebacteria dan Eubacteria.
Pembagian klasifikasi ini tentunya sudah ditentukan sesuai karakteristikna seperti struktur dinding sel, membran plasma, cara gerak dan juga materi genetiknya.
Untuk lebih mengenal kingdom monera, kita dapat memahami karakteristik atau ciri-ciri kingdom tersebut. adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
Ciri utama dari kingdom monera adalah uniseluler. Uniseluler merupakan makhluk hidup yang memiliki satu sel tunggal saja. dengan arti lain, monera adalah organisme yang bisa hidup dalam koloni ataupun soliter atau individual.
Inilah yang mengakibatkan alga hijau biru dikeluarkan dari kingdom Plantae. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut hanya tersusun dari satu sel saja.
Monera menjadi satu-satunya kingdom prokariotik di makhluk hidup. Prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran sel dan inti sel (nukleus) yang terbungkus oleh membran. Maka dari itu, materi genetik terletak di sitoplasma yang dikenal dengan wilayah nukleoid.
Dari sini, maka monera juga tidak memiliki organel sel yang bermembran. Hal ini seperti mitokondria, kloroplas, reticulum endoplasma, badan golgi, lisosom hingga vakuola.
Sehingga struktur monera atau bakteri terbilang sangat sederhana. Meski demikian, bakteri mempunyai struktur mesosom yakni lipatan membrane sel untuk melakukan respirasi seluler.
Ciri selanjutnya dari kingdom monera adalah memiliki bentuk sel yang beragam. Ada yang memiliki bentuk seperti batang (basil), bulat (kokus), spiral dan banyak lagi.
Tidak hanya itu, beberapa jenis sel bakteri juga bisa hidup secara soliter dan koloni. Pada kelompok bateri yang membentuk koloni terdiri dua gabungan sel (diplococus), kubus (sarcina), anggur (staphylococcus) dan ranti (streptococcus).
Seluruh anggota dalam kingdom monera mempunyai dinding sel. Dinding sel ini tersusun dari zat-zat peptidoglikan.
Ada pula beberapa bakteri lainnya yang mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa dan bukan dari zat peptidoglikan seperti kelompok Archaebacter. Perbedaan dinding sel antara kingdom monera dengan kingdom lainya terletak pada penyusunannya.
Pada kingdom protista dan platae, dinding selnya disusun dari selulosa. Sementara dinding sel pada kingdom jamur disusun dari zat kitin. Dan dinding sel monera tersusun dari zat peptidoglikan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, monera memiliki wilayah nukleoid. Wilayah inilah yang merupakan bahan genetik dalam sitoplasma berupa DNA yang tidak terbungkus atau dilapisi oleh membran. Nukleoid ini bisa dilihat pada saat kekentalannya yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kekentalan sitoplasma di sekitarnya.
Selain dinding sel, beberapa bakteri juga memiliki plasmid. Plasmid merupakan molekul yang ada pada DNA yang memiliki bentuk melingkar atau sirkuler dan menyerupai cincin. Plasmid inilah yang menjadi salah satu genetic yang bisa dimanfaatkan untuk kloning bakteri.
Kingdom monera diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Istilah Eubacteria berasal dari bahasa Yunani yakni kata eu yang memiliki arti sejati. Eubacteria adalah bakteri sejati yang tidak mempunyai membran inti sel (prokariotik) dan uniseluler atau bersel satu. Bakteri ini hidup di lingkungan sekitar manusia seperti air, udara hingga tubuh makhluk hidup.
Bakteri sendiri berasal dari kata bacterion yakni batang kecil. Bakteri pertama kali ditemukan oleh ilmuwan belanda yang bernama Antony van Leuuwenhoek pada tahun 1674 sekaligus penemu mikrosop lensa tunggal. Kemudian istilah ini diperkenalkan oleh Ehrenberg pada tahun 1828 dengan ilmu yang mempelajarinya disebut dengan bakteriolog.
Bila dilihat dari struktur tubuhnya, kelompok bakteri ini memiliki tiga bagian penting yakni membran sel, sitoplasma dan juga organel sel. Nah, dalam kelompok Eubacteria ini juga dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan kebutuhan oksigennya yakni bakteri aerob dan bakteri anaerob.
Bakteri aerob merupakan bakteri yang membutuhkan oksigen bebas seperti Mycobacterium tuberculosis dan Nitrosomonas. Sementara bakteri anaerob merupakan bakteri yang tidak membuktuhkan oksigen bebas seperti Clostridium tetani dan juga bakteri denitrifikasi.
Selain itu, Eubacteria juga dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan cara memperoleh makanannya yaitu autotrof dan heterotrof. Bakteri autotrof adalah bakteri yang bisa menghasilkan makanannya sendiri.
Dalam menghasilkan makanan, ada bakteri yang menggunakan sumber energi cahaya matahari atau disebut fotoautotrof seperti bakteri hijau dan bakteri ungu. Selain itu, ada pula yang menghasilkan makanan dengan sumber energi kimia yang disebut kemoautotrof seperti Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Nitrosomonas.
Sementara bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri. Bakteri ini terdiri dari parasite di mana mengambil nutrisi dari organisme yang hidup seperti Escherichia coli serta Saprofit yang mengambil nutrisi dari organisme yang mati seperti Mycobacterium tuberculosis.
Istilah Archaebacteria berasal dari kata Archalo yang memiliki arti kuno. Pasalnya, bakteri dalam kelompok ini merupakan bakteri kuno atau tertua yang hidup di bumi.
Selain itu, kelompok Archaebacteria juga biasanya berhabitat di tempat-tempat yang ekstrem seperti tempat dengan iklim yang sangat panas atau tempat berkadar garam dan asam yang sangat tinggi. Misal, di bawah kawah gunung berapi ataupun di lahan gambut.
Selain bakteri yang paling tua, Archaebacteria juga merupakan organisme paling sederhana dari kingdom monera. Hal ini karena kelompok Archae memiliki dinding sel yang tidak mengandung peptidoglikan.
RNA dan protein penyusun ribosomnya pun terbilang sangat berbeda disbanding bakteri pada umunya serta lebih mirip dengan organisme eukariotik. Cara reproduksinya juga melalui pembelahan biner, pembentukan tunas dan juga fragmentasi.
Archaebacteria juga memiliki ciri-ciri khas lainnya, seperti: