Kimia

Limbah Non Domestik: Pengertian, Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aktivitas yang dilakukan oleh manusia secara umum akan menghasilkan dua hal. Dua hal tersebut yaitu produk dan limbah. Produk adalah hasil dari kegiatan atau aktivitas manusia yang secara dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Sedangkan limbah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang secara tidak dapat dimanfaatkan, atau merupakan buangan dari produk yang dihasilkan. 

Perkembangan jumlah manusia serta perkembangan ilmu pengetahuan membuat kebutuhan dan aktivitas manusia pun semakin banyak. Seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas yang dilakukan manusia, maka semakin banyak pula produk yang dihasilkan. Demikian pula limbah yang tersisa jumlahnya mengikuti semakin banyak pula. Limbah dikategorikan menjadi dua jika dilihat dari sumbernya. Pertama limbah domestik, dan yang kedua limbah non-domestik. 

Dibawah ini merupakan penjelasan tentang limbah non-domestik.

Pengertian Limbah Non-Domestik

Limbah non-domestik adalah limbah yang berasal dari selain rumah tangga. Biasanya merupakan limbah dari aktivitas operasi organisasi nirlaba atau juga bisnis yang menghasilkan keuntungan. Ruang lingkup limbah non-domestik meliputi kegiatan industri, pabrik, pertanian, perikanan, pertambangan, konstruksi, medis, dan lain-lain.

Dikarenakan limbah non-domestik identik dengan kegiatan bisnis atau usaha, maka dikenal pula dengan sebutan limbah komersial. Oleh karena hal tersebut, setiap unit usaha sudah seharusnya mempertimbangkan faktor lingkungan yang diakibatkan dari limbah yang dihasilkan akibat kegiatan usahanya. Termasuk juga harus memperhatikan pengelolaan lingkungan serta limbah tersebut.

Apabila limbah yang dihasilkan dari setiap aktivitas di muka bumi ini tidak dikelola dengan bijak, maka kondisi lingkungan akan semakin memburuk akibat pencemaran dari limbah yang terus menumpuk. Jika hal tersebut terjadi keberlangsungan bumi dan umat manusia kedepannya dikhawatirkan tidak dapat bertahan. Kondisi lingkungan yang buruk akan mempengaruhi segala aspek dari manusia, seperti kesehatan yang akan terganggu, dan akibatnya menyebabkan kepunahan manusia dan kerusakan planet bumi.

Pengertian Limbah Non-Domestik Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian limbah non-domestik menurut para ahli:

  1. Menurut Eddy (2008), limbah non-domestik ialah limbah yang berasal dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, dan sumber- sumber yang lainnya.
  2. Menurut Oxfordshire County Council, limbah non-domestik adalah bahan sisa dan tidak berguna yang berasal dari aktivitas konstruksi, pembongkaran, perubahan, atau perbaikan rumah maupun taman. Sebagai contoh di antaranya wastafel, bak mandi, unit dapur, radiator keramik, panel pagar, kantong tanah atau puing-puing, dan lain-lainnya lagi.

Perbedaan limbah domestik dan non-domestik

Berdasarkan sumbernya, limbah dikategorikan menjadi dua, yaitu limbah domestik dan limbah non-domestik. Lalu apa perbedaan antara kedua kategori limbah tersebut?

Di bawah ini adalah tabel perbedaan limbah domestik dan non-domestik:

NoLimbah DomestikLimbah Non-Domestik
1Dihasilkan dari sisa kegiatan pemukiman penduduk, seperti rumah tangga, pasar, restoran, dan tempat umum.Dihasilkan dari sisa aktivitas industri, pabrik, perikanan, pertanian, pertambangan, medis, konstruksi, dan lain-lain.
2Contohnya, plastik, sisa makanan, kaleng, air sabun bekas.Sebagai contohnya, jerami, potongan besi, paku bekas, serta bahan kimia beracun.
Tabel Perbedaan Limbah Domestik dan Non-Domestik

Ciri-Ciri Limbah Non-Domestik

Berikut ini merupakan ciri-ciri limbah non-domestik:

  1. Biasanya diambil dari lokasi domestik atau sekitar pemukiman namun yang berada di bawah pengawasan dan atau pengaturan komersial. Misalnya limbah yang dikumpulkan dalam suatu wadah atau tempat tertentu dimana telah disediakan oleh operator komersial. 
  2. Limbah ini dihasilkan di lokasi domestik yang merupakan limbah hasil dari pengawasan dan atau pengaturan komersial. Seperti limbah yang dihasilkan oleh pemborong yang melakukan kegiatan yang dibayar untuk melakukan pembangunan atau renovasi rumah atau bangunan, jasa pemotongan rumput komersial, atau juga kegiatan kontraktor perkebunan.
  3. Limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas bisnis atau usaha, seperti kain perca dari aktivitas pabrik garmen/konveksi.

Contoh Limbah Non-Domestik

Contoh limbah non-domestik di antaranya sebagai berikut:

  1. Bahan kimia atau pestisida, seperti pembunuh gulma atau pembunuh serangga, pemberantas jamur/fungisida.
  2. Produk bahan pembersih dan bahan kimia yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh seperti pembersih toilet, pembersih saluran, pemutih pakaian, dan detergen.
  3. Bahan kimia reaktif air atau udara, misalnya logam natrium/kalium dan klorida.
  4. Produk-produk di bidang otomotif, seperti minyak rem / kopling, bensin dan solar.
  5. Produk-produk yang mengandung merkuri dan zat-zat kimia yang lain.
  6. Limbah klinis, seperti jarum suntik, infus, obat-obatan yang sudah kadaluarsa, dan lainnya.
  7. Bahan peledak, misalnya bom dan granat.
  8. Asbes yang berserat.
  9. Stok film yang mudah terbakar (selulosa asetat).
  10. Kembang api atau suar dari kapal pesiar.
  11. Silinder gas helium.
  12. Benda atau zat buangan radioaktif.
  13. Rongsokan dari kendaraan, seperti ban bekas.

Penghasil Limbah Non-Domestik dalam Kehidupan Sehari-Hari

Limbah non-domestik banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penghasil limbah non-domestik dalam kehidupan sehari-hari di antaranya berasal dari aktivitas berikut:

  1. Proses pengerjaan dalam manufaktur dan industri.
  2. Aktivitas pertambangan.
  3. Bidang perdagangan, baik grosir maupun eceran.
  4. Penyeleksian atau penyortiran, pemulihan sumber daya, pemrosesan ulang, dan proses daur ulang.
  5. Kegiatan yang dilakukan di tempat domestik akan tetapi berada di bawah pengaturan komersial.
  6. Layanan akomodasi, perhotelan, dan termasuk catering.
  7. Bidang industri primer, termasuk di antaranya pertanian, kehutanan dan perikanan.
  8. Pelayanan kesehatan termasuk mengoperasikan panti jompo, juga pelayanan kesehatan pada hewan.
  9. Layanan di bidang pendidikan.
  10. Kegiatan yang dilakukan oleh badan amal, tempat ibadah.
  11. Aktivitas mengorganisir konser dan acara hiburan lainnya.
  12. Kegiatan usaha lainnya, termasuk juga pada pelayanan administrasi.