Biologi

Lipid: Pengertian, Struktur, Jenis dan Reaksi Turunannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tahukah Anda bahwa lipid/lemak dalam tubuh kita menyediakan energi dua kali lebih banyak daripada protein dan karbohidrat sebagai sumber energi? Atau tahukah Anda bahwa lipid juga merupakan lapisan pelindung  organ dalam, seperti ginjal? Juga, lipid dalam tubuh kita sangat sulit larut dalam air. Tetapi lipid/lemak memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Tertarik untuk membahas lipid? Yuk simak!

Pengertian Lipid

Lipid berasal dari kata Lipos (Yunani) yang berarti lemak. Menurut definisi, lipid adalah senyawa organik alami yang sulit larut dalam air tetapi sangat larut dalam pelarut organik non-polar seperti hidrokarbon atau eter.

Lipid dibagi menjadi dua jenis menurut asalnya, yaitu lipid nabati dan hewani. Lipid tumbuhan adalah lemak yang terdapat pada tumbuhan seperti alpukat, durian dan lain-lain. Lemak alami terdiri dari gliserol dan asam lemak tak jenuh, sedangkan lemak hewani adalah lemak yang terdapat pada hewan, seperti daging, telur, ikan, dll.

Ada banyak perbedaan antara lipid dalam minyak hewani dan lipid dalam minyak nabati, antara lain: Lemak hewani mengandung kolesterol, sedangkan lipid nabati mengandung pitosterol, kadar asam lemak tak jenuh. Konsentrasi lemak tak jenuh pada lemak hewani lebih rendah daripada lemak nabati, lemak hewani biasanya berbentuk padat pada suhu kamar, sedangkan lemak nabati berbentuk cair.

 Struktur Lipid

1. Berdasarkan Struktur Kimia

Menurut struktur kimianya, lipid adalah ester gliserida dengan  lebih dari 10 atom, yang terbentuk dari reaksi esterifikasi asam lemak dan gliserol. Selain itu, ester gliserin membentuk lemak dan minyak. Struktur asam lemak dan gliserol dalam senyawa lipid adalah sebagai berikut :

2. Berdasarkan Struktur Trigliserida

Berdasarkan struktur trigliserida, lipid dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lemak dan minyak. Lemak dan minyak tergolong trigliserida atau triasilgliserol yang berarti senyawa dengan 3 gliserol. Tiga OH gliserol  dapat digantikan oleh jenis residu asam tertentu atau oleh berbagai jenis residu asam. Rumus struktur  lemak atau minyak adalah sebagai berikut:

R1/R2/R3 pada gambar di atas merupakan rantai hidrokarbon dengan 3-23 atom karbon. Tapi yang paling umum  adalah 15 atau 17. Lemak yang terbuat dari asam karboksilat serupa (R1=R2=R3) disebut lemak sederhana. Jika terdiri dari dua atau tiga  asam karboksilat, itu disebut campuran. Lemak diberi nama dengan kata gliseril  diikuti dengan nama asam lemaknya.

Lemak dan minyak sering diberi nama sesuai dengan asam lemak yang dibentuknya. Contoh: tristearin dari gliserol dan tristearat dan trialalmitin dari gliserol dan trialalmate. Selain itu, minyak dan lemak juga dapat diberi nama dengan cara yang biasa digunakan untuk memberi nama ester. Contoh: gliseril tristearat dan gliseril tripalmat.

Jenis Reaksi Kimia Pada Lipid

Tiga jenis reaksi kimia yang terjadi pada lipid, yaitu reaksi pembentukan-hidrolisis, reaksi penyabunan (saponifikasi) dan reaksi hidrogen.

1. Reaksi Pembentukan Hidrolisis

Reaksi hidrolisis formasi adalah dua reaksi yang berlawanan. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut:

Reaksi pembentukan lipid dan reaksi hidrolisis lipid, misalnya produksi gliseriltripalmitin dan produksi asam gliserol-laurolinoleolinolenat. Gambaran struktur kimianya adalah sebagai berikut:

2. Reaksi Saponifikasi/Penyabunan

Reaksi saponifikasi/penyabunan merupakan campuran lemak dan basa kuat yang menghasilkan sabun gliserin (garam lemak). Reaksi kimia dari reaksi saponifikasi adalah sebagai berikut :

Sabun dibedakan menjadi dua jenis yaitu sabun keras dan sabun lunak. Sabun keras adalah sabun yang terbuat dari NaOH, seperti sabun cuci, sedangkan sabun lembut adalah sabun yang terbuat dari KOH, seperti sabun mandi dan sabun sungai.

3. Reaksi Hidrogenasi

Reaksi hidrogenasi adalah reaksi saturasi lemak yang membuat lemak menjadi  padat. Contoh reaksi kimia reaktif hidrogen adalah:

Reaksi Turunan Lipid

Senyawa lipid memiliki reaksi derivatisasi yang terdiri dari fosfolipid dan steroid. Penjelasan dan perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

1. Fosfolipid

Fosfolipid adalah turunan dari lipid dimana gugus hidroksil dari gliserol telah digantikan oleh asam karboksilat dan asam fosfat. Fosfolipid adalah amfifil dengan gugus kepala (fosfat) dan gugus ekor (lipid) yang bersifat hidrofilik (sistem koloid yang fase penyebarannya ingin tertarik ke medium pendispersi) dan gugus ekor (lipid) yang bersifat hidrofobik (sistem koloid dimana fase terdispersi tidak ingin menarik media difusi).

Contoh  fosfolipid termasuk lapisan ganda fosfolipid (membran sel), fosfatidilkolin (lestin), fosfatidiletanolamin, dan fosfatidilserin.

2. Steroid

Adalah turunan lemak yang tidak mengandung gugus asam lemak dan gugus ester. Steroid, seperti fosfolipid, bersifat amfifilik dan terdiri dari empat cincin karbon dengan jumlah ikatan rangkap yang berbeda pada gugus yang berbeda. Steroid  ditemukan dalam hormon seperti progesteron, estrogen dan testosteron.

Manfaat Lipid dalam Kehidupan Sehari-hari

Lipid berperan sangat penting dalam metabolisme makhluk hidup, misalnya:

  • Sebagai sumber energi. Lipid adalah bentuk penyimpanan energi yang paling efisien dalam organisme hidup. Lipid menyediakan sekitar 2 kali lebih banyak energi daripada protein dan karbohidrat.
  • Insulasi termal/atau insulasi termal. Mamalia memiliki lapisan lipid di bawah kulit yang berfungsi sebagai penyekat panas. Misalnya paus dan anjing laut yang hidup di laut dingin.
  • Sebagai pelindung organ tubuh. Beberapa organ lunak penting, seperti ginjal, dilindungi oleh lapisan lemak.
  • Sebagai sumber vitamin (makanan). Vitamin A, D, dan E hanya larut dalam lemak.

Secara singkat, lipid merupakan jenis senyawa organik yang memiliki peran penting dalam tubuh manusia, baik sebagai sumber energi, penyusun membran sel, hingga sebagai zat penyusun hormon. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi lipid yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, pengaturan asupan lipid yang seimbang sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Selain itu, lipid juga memiliki peran dalam menjaga kelembapan kulit dan rambut. Beberapa jenis lipid seperti asam lemak tak jenuh ganda dan sterol dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit serta mencegah kerusakan akibat sinar UV. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang mengandung lipid sehat dan menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan produk perawatan yang mengandung lipid dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut.