Lumut merupakan tumbuhan yang sering kita jumpai pada tempat-tempat lembab dan sering kali dianggap mengganggu.
Lumut hati memiliki nama lain yaitu hepaticophyta. Hepaticophyta ini adalah salah satu dari tiga klasifikasi yang membedakan kelas dari tumbuhan lumut atau bryophyta. Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas, jadi selain ada hepaticophyta, terdapat dua lainnya yaitu lumut daun (bryopsida) dan lumut tanduk (anthocerotophyta).
Lumut hati tubuhnya terbagi menjadi dua lobus maka dari itu bentuknya menjadi tampak seperti hati. Kemudian berdasarkan bentuk talus, tumbuhan lumut hati dikelompokkan menjadi dua yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun. Contoh dari lumut hati bertalus ialah spesies Marchantia polymorpha.
Habitat tumbuhan lumut hati ini bisa di daerah yang basah serta lembab atau bahkan di kawasan yang sangat kering. Daerah yang lembab misalnya menempel pada bebatuan atau dinding yang terletak di tempat yang basah dan lembab. Hal ini menyebabkan lumut hati memiliki struktur higromorf.
Lumut hati juga dapat tumbuh di tempat yang sangat kering seperti pada batuan cadas, di kulit pepohonan, atau diatas tanah sekalipun. Hal ini membuat tubuh lumut hati memiliki struktur xeromorf.
Lumut hati tersebar hampir di seluruh dunia dengan kurang lebih terdapat 8.000 spesies. Sama seperti siklus hidup lumut lainnya, lumut hati juga menjalani dua masa hidup yaitu gametofit dan sporafit dimana masa gametofit lebih dominan.
Berikut adalah ciri-ciri lumut hati sehingga mudah untuk diidentifikasikan :
Secara umum, struktur lumut hati terbagi menjadi berikut :
Kemudian berdasarkan bentuk tubuhnya, struktur lumut daun dibedakan menjadi lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
Struktur dari lumut hati bertalus ialah sebagai beriku :
Struktur dari lumut hati berdaun ialah sebagai berikut :
Lumut hati memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan jenis dan spesies lumut lainnya. Keistimewaan ini ada pada senyawa lumut hati, diketahui jika ekstrak dari lumut ini mengandung beberapa senyawa yang menguntungkan bagi manusia.
Senyawa yang dimaksud dan terkandung dalam lumut hati adalah senyawa isoflavonoid, flavonoid dan bioflavonoid. Dan beberapa spesies juga ada yang mengandung steroid serta triterpenoid. Terdapat senyawa aktif dalam lumut hati ini membuatnya memiliki berbagai manfaat, beberapa diantaranya ialah :
Senyawa flovanoid yang terkandung dalam ekstrak lumut hati dapat menjadi pembunuh utama mikroorganisme yang biasanya menghambat pertumbuhan tanaman. Sehingga dengan menyemprotkan ekstrak lumut hati pada tanaman lain dapat membantu menjaga pertumbuhan tanaman lainnya.
Obat yang mengandung ekstrak lumut hati atau lumut hati yang direbus kemudian diminum oleh orang yang terkena gigitan ulat beracun akan membantu menghambat penyebaran bisa ular pada tubuh orang tersebut.
Tumbuhan lumut hati ini dapat tumbuh dengan siklus hidup yang cepat pada lingkungan yang lembab. Sehingga keberadaannya dapat dijadikan indikator untuk mengukur tingkat kadar kelembapan suatu daerah.
Selain manfaat di atas, fakta terbaru telah ditemukan pada penelitian lumut hati. Berbagai senyawa aktif yang terdapat dalam lumut hati diteliti dapat memberikan berbagai manfaat pada manusia.
Beberapa penyakit yang sedang diteliti dan disinyalir dapat dibantu kesembuhannya oleh senyawa yang ada pada ekstrak lumut hati adalah penyakit yang menjadi pembunuh utama di Indonesia.
Dua penyakit tersebut ialah penyakit jantung dan penyakit diabetes. Indonesia berada dalam urutan keempat di dunia untuk penderita diabetes. Sehingga sangat baik jika lumut hati ini dapat dijadikan alternatif untuk membantu kesembuhan para penderita penyakit tersebut.