Daftar isi
Majas merupakan suatu gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu perumpamaan atau kiasan dan memberikan kesan tertentu bagi tulisan atau lisan yang menimbulkan kesan imajinatif untuk para pembaca atau pendengar. Dalam bahasa Indonesia, majas terbagi menjadi 4 macam yakni majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran.
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai apa itu majas pertentangan. Majas pertentangan merupakan majas yang menggunakan gaya bahasa atau kata berkias yang menyatakan suatu pertentangan dengan maksud sebenarnya. Dan berikut macam-macam majas pertentangan beserta contohnya:
Antitesis sendiri berada dari bahasa Yunani yakni “anti” yaitu kontradiksi sedangkan “tesis” berarti posisi. Majas antitesis merupakan jenis majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang saling berlawanan arti dalam satu kalimat sehingga terlihat kontras perbedaanya.
Contohnya:
Kata paradoks berasal dari bahasa Yunani yakni “para” yang memiliki arti pertentangan dan “doxa” yang berarti pemikiran atau pendapat. Majas paradoks adalah majas yang terlihat seolah-olah terdapat pertentangan atau sebuah majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu hal yang bertentangan. Bisa dikatakan jika majas paradoks memberikan kesan aneh untuk lawan bicara namun maknanya benar.
Contohnya:
Majas kontradiksio interminus yakni majas yang menunjukan hal bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan sebelumnya. Hal yang telah diucap kemudian disangkal kembali dengan perkataan.
Contohnya:
Majas litotes merupakan majas yang digunakan untuk menyatakan suatu yang kurang dari keadaan sebenarnya atau pikiran dengan menyangkal lawan katanya. Kegunaan dari majas litotes sendiri yakni untuk menunjukan sikap rendah diri, menghindari sifat sombong, bersikap sopan santun, sehingga lawan bicara akan merasa dihargai dan dihormati.
Contohnya:
Majas hiperbola yakni majas yang mengandung pernyataan berlebihan dengan cara membesar-besarkan suatu hal. Terkadang penggunaan majas hiperbola membuat kalimat menjadi tidak masuk akal bahkan berlebihan.
Contohnya:
Majas oksimoron merupakan kebalikan dari majas paradoks. Dalam majas oksimoron adalah majas pertentangan yang diucapkan dalam satu frasa sama.
Contohnya:
Majas anakronisme adalah majas yang digunakan untuk mengungkapkan hal yang bertentangan dengan suatu kejadian sebenarnya.
Contohnya:
Majas ironi termasuk ke dalam majas pertentangan yang sering digunakan dalam percakapan. Hal ini berhubungan dengan cara menyindir sesuatu. Penggunaan majas ironi untuk menjaga perasaan lawan bicara. Biasanya pembicara menggunakan kebalikan dari fakta dan ditambah frase yang juga bertentangan.
Contohnya: