Daftar isi
Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa. Salah satunya adalah organisasi. Mahasiswa identik dengan agen perubahan. Untuk menjadi seorang agen perubahan tentunya harus memilki pengalaman yang mumpuni.
Pengalaman tersebut bisa didapatkan dari berorganisasi. Di kampus, ada banyak jenis organisasi yang bisa diikuti seperti organisasi intra dan ekstra kampus. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Organisasi intra kampus biasanya hanya berlaku bagi lingkungan atau sekitar kampus. Organisasi ini masih berada di bawah naungan universitas. Lain halnya dengan organisasi ekstra kampus yang berada di luar wilayah kampus.
Biasanya organisasi ekstra kampus ini memilki cakupan yang lebih luas. Mahasiswa bisa memiliki kesempatan untuk banyak mengenal orang lain dari berbagai kampus. Namun, baik organisasi intra maupun ekstra kampus sama-sama memiliki manfaat bagi mahasiswa.
Organisasi identik dengan sebuah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi ini sengaja dibentuk untuk mencapai beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Biasanya di organisasi memiliki sejumlah peraturan yang mengikat anggotanya.
Dengan melakukan organisasi, mahasiswa akan mengenal banyak orang selain teman-teman satu kelas. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi perluasan relasi bagi dirinya nanti. Selain itu, ada banyak manfaat organisasi bagi mahasiswa.
Berikut ini manfaat berorganisasi bagi mahasiswa.
Dengan mengikuti organisasi, mahasiswa mengenal banyak orang lain. Entah itu, teman satu angkatan, kakak tingkat atau bahkan adik tingkat. Bahkan tidak hanya memiliki banyak teman saja, dengan berorganisasi juga berkesempatan dikenal dosen.
Dosen biasanya menyukai mahasiswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan namun tidak mengabaikan kegiatan perkuliahan. Tentunya hal tersebut menjadi kesempatan untuk menambah relasi. Relasi yang luas ini sangat penting baik dalam dunia perkuliahan maupun setelah masa perkuliahan.
Terlebih lagi nanti ketika mencari pekerjaan, relasi sangat dibutuhkan. Dengan memiliki koneksi yang luas, akan mempercepat mendapatkan pekerjaan. Apalagi di Indonesia pengaruh orang dalam sangat kuat dalam mendapatkan pekerjaan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperluas relasi selama menjadi mahasiswa. Relasi ini bisa didapatkan ketika mahasiswa berorganisasi. Bahkan tidak hanya mendapatkan relasi mahasiswa antar fakultas dan jurusan saja. Dengan berorganisasi, biasanya akan membuat seseorang banyak mengenal mahasiswa di kampus lain.
Hal ini biasa terjadi ketika adanya kegiatan bersama yang dilakukan di organisasi. Dua organisasi antar kampus sudah terbiasa melakukan kolaborasi program kerja. Dengan begitu, menambah relasi pertemanan mahasiswa.
Manfaat selanjutnya dengan mengikuti organisasi, dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Biasanya hal ini terjadi ketika mahasiswa yang mengikuti organisasi sering mengadakan diskusi. Dari diskusi inilah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berkembang.
Selain wawasan dan pengetahuan, skill sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Di mana skill ini bisa didapatkan dari berorganisasi. Skill ini perlu diasah dan dikembangkan sejak duduk di bangku kuliah. Skill dapat dikembangkan ketika mahasiswa mengikuti organisasi.
Misalnya, mahasiswa yang semula tidak pandai berbicara di muka umum, setelah mengikuti organisasi dia akan terbiasa berbicara di muka umum. Secara tidak langsung, hal ini telah mengasah kemampuan public speaking yang dimiliki oleh dirinya.
Public speaking termasuk skill yang harus dimiliki dan dikuasai oleh mahasiswa. Di ruang kelas sekalipun, skill public speaking sangat dibutuhkan. Ketika mahasiswa melakukan presentasi mata kuliah, skill public speaking dibutuhkan.
Tidak hanya dibutuhkan saat menjadi mahasiswa, skill yang satu itu juga dibutuhkan ketika memasuki dunia pekerjaan. Public speaking menjadi nilai tambah bagi seseorang ketika melamar pekerjaan. Pada kenyatannya, masih banyak mahasiswa yang tidak memiliki skill yang satu ini. Akibatnya, mereka merasa gugup ketika dihadapkan dengan presentasi seperti sidang.
Padahal, seharusnya hal tersebut menjadi sebuah hal yang biasa. Selain mengasah skill, biasanya di organisasi juga diadakan berbagai pelatihan yang dapat menambah skill baru bagi mahasiswa. Skill baru juga menambah poin plus bagi mahasiswa.
Manfaat mahasiswa mengikuti organisasi adalah untuk membentuk pola pikir yang lebih baik. Mahasiwa yang mengukuti organisasi terbiasa untuk melakukan diskusi. Biasanya topik diskusi ini beragam baik masalah isu sosial hingga politik. Dengan adanya diskusi yang dilakukan akan membuat seorang mahasiswa memiliki pola pikir yang lebih baik.
Diskusi membuat seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Mereka akan memiliki pola pikir yang lebih matang dalam kehidupan. Sebab, mereka terbiasa bertukar pikiran baik dengan sesama angkatan maupun kakak tingkat. Bertukarnya pikiran dengan kakak tingkat membuat seseorang memiliki wawasan yang lebih terbuka.
Orang akan mengambil pengalaman yang diberikan dari kakak tingkat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam berperilaku. Selain melakukan diskusi berat, biasanya mahasiswa juga melakukan diskusi mengenai perkuliahan. Mereka akan diberikan wejangan oleh kakak tingkat agar tidak mengikuti jejak atau langkah buruk yang telah dilakukan kakak tingkatnya.
Hal inilah yang akan menjadi evaluasi bagi seorang mahasiswa. Pengalaman yang diberikan di organisasi dapat membuka pola pikir mereka menjadi lebih baik. Mereka akan menjadi pribadi yang tenang dan mengedepankan logika saat dihadapkan permasalahan.
Manfaat mengikuti organisasi adalah tahan terhadap tekanan baik yang berasal dari dalam maupun luar. Orang-orang yang mengikuti organisasi akan terlatih mentalnya. Mereka terbiasa menghadapi berbagai masalah yang hadir. Mereka juga akan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik.
Hal inilah yang akan dibutuhkan saat memasuki dunia kerja. Kemampuan menghadapi tekanan akan membuat seseorang bertahan. Orang-orang yang kuat menghadapi tekanan akan berani menghadapi berbagai risiko dan ancaman. Baik itu risiko yang berasal dari dalam maupun luar.
Tekanan dalam kehidupan akan selalu ada terutama di dunia kerja. Mahasiswa yang mengikuti organisasi terbiasa ditekan dengan deadline program kerja yang telah ditentukan. Selain itu, mereka terbiasa menghadapi tekanan yang diberikan oleh kakak tingkat atau demisioner.
Mahasiswa yang mengikuti organisasi memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Mereka akan terbiasa berbicara dengan banyak orang. Orang-orang yang ditemui di organisasi bisa menjadi jembatan meningkatnya kemampuan berkomunikasi.
Hal ini dikarenakan dalam berorganisasi, secara tidak langsung kemampuan public speaking seseorang akan terasah. Saat melakukan rapat, seorang mahasiswa akan diminta aktif untuk menyuarakan saran maupun kritikannya.
Begitupun ketika adanya kegiatan, mahasiswa diharuskan melakukan komunikasi dengan anggota organisasi lain. Hal ini bertujuan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya komunikasi, kegiatan dalam organisasi tidak akan berjalan.
Oleh karena itulah, tidak heran jika mahasiswa yang mengikuti organisasi akan pandai berbicara di depan umum. Biasanya saat di kelas, mereka akan menguasai presentasi dan menjadi mahasiswa yang paling menonjol dibandingkan dengan mahasiswa lain. Sebab, mereka terbiasa melakukan presentasi atau berbicara di depan forum saat berorganisasi.
Kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu skill yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Seorang mahasiswa harus pandai menyampaikan pendapat dan kritikan di depan umum. Terlebih lagi jika sewaktu-waktu di masyarakat mereka diminta untuk memimpin kegiatan. Mahasiswa harus terbiasa untuk melakukan semua itu.
Dengan melakukan organisasi, dapat melatih jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh mahasiswa. Saat mengikuti organisasi, mahasiswa akan dihadapkan dengan berbagai tanggung jawab. Baik itu program kerja maupun koordinasi dengan beberapa bidang terkait.
Secara tidak langsung, hal ini dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan. Leadership menjadi suatu hal yang penting dan harus ada dalam diri mahasiswa. Terlebih lagi dengan sebutan agen of change pada diri mahasiswa membuat leadership menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan.
Namun, tidak semua mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan. Oleh karena itu, leadership perlu ditumbuhkan. Mahasiswa yang mengikuti organisasi akan diberikan sejumlah tanggung jawab untuk mengemban amanah.
Mahasiswa tersebut harus menuntaskan amanah tersebut dengan baik. Mahasiswa akan berusaha untuk menjalankan amanah tersebut meskipun banyak sekali cobaan yang harus dilaluinya. Tumbuhnya jiwa kepemimpinan tidak hanya terjadi pada mahasiswa yang memiliki jabatan mahasiswa.
Sekalipun menjadi anggota, mahasiswa juga bisa menumbuhkan skill yang satu ini. Dengan melakukan koordinasi, dapat mengutarakan pendapat, menuntaskan tanggung jawab program kerja termasuk melatih jiwa kepemimpinan.
Namun, sayangnya tidak banyak mahasiswa yang menyadarinya. Mereka lebih banyak menyerahkan tanggung jawab kepada ketua. Akibatnya, jiwa kepemimpinan tersebut tidak tumbuh dan terasah.
Mahasiswa yang mengikuti organisasi harus bisa mengatur waktu antara perkuliahan dengan kegiatan di organisasi. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan, maka akan semakin sibuk mahasiswa tersebut. Di tengah kesibukan tersebut, kuliah harus tetap berjalan.
Sekalipun organisasi itu penting, namun tugas kuliah jauh lebih penting. Jika mahasiswa tidak memiliki manajemen waktu yang baik, maka akan berantakan kegiatannya. Entah itu kuliah yang tidak sesuai target atau bahkan tidak aktif di organisasi.
Ketika seseorang mengikuti organisasi artinya dia paham bahwa akan bertambah banyak kegiatannya. Mereka juga seharusnya paham bahwa sewaktu-waktu bisa dihadapkan dengan banyaknya tugas kuliah sedangkan program kerja harus dijalankan.
Baik organisasi maupun tugas kuliah seharusnya bukan menjadi sebuah pilihan. Keduanya masih bisa dijalankan sesuai dengan porsinya. Hal ini dapat berlaku jika seseorang memiliki manajemen waktu yang baik.
Semakin sering dihadapkan dengan kondisi tersebut, akan membuat mahasiswa menjadi terbiasa. Mereka akan lebih pandai untuk memprioritaskan kegiatan. Tentunya hal ini sangat bermanfaat ketika nanti setelah lulus kuliah.
Saat bekerja, seseorang akan dihadapkan dengan banyaknya tugas yang diselesaikan. Jika tidak memiliki manajemen waktu yang baik, pekerjaan tersebut tidak akan selesai. Namun, jika sudah terbiasa, mereka akan mudah menyelesaikan banyaknya pekerjaan.
Manfaat selanjutnya dari mengikuti organisasi bagi mahasiswa adalah meningkatkan kemampuan sosial. Saat seseorang mengikuti organisasi, dia akan dihadapkan dengan banyak orang. Biasanya seorang mahasiswa akan dilatih untuk mengajak senior ataupun pihak lain untuk bekerja sama menyukseskan acara.
Suksesnya acara di dalam organisasi tentu membutuhkan dana. Dana tersebut biasanya didapatkan dari pihak lain dengan cara mengirim proposal. Tanpa skill bernegosiasi yang baik, proposal tersebut tidak akan diterima. Oleh sebab itu, sangat penting sekali memiliki skill bernegosiasi. Skill bernegosiasi ini bisa didapatkan dari kegiatan organisasi.
Biasanya mahasiswa yang memilki skill ini adalah bagian humas. Hal ini dikarenakan humas sering berhubungan dengan pihak luar. Humas menjadi penyambung lidah antara kepentingan organisasi dengan alumni ataupun pihak sponsor. Sponsor yang masuk ke dalam kegiatan organisasi merupakan buah dari kemampuan negosiasi.
Orang tidak akan mau menjadi sponsor jika tidak mendapatkan keuntungan. Kemampuan bernegosiasi ini juga diperlukan ketika kerja nanti. Saat memiliki bisnis, seseorang harus memiliki kemampuan untuk melakukan negosiasi. Ia harus mampu meyakinkan pembeli maupun investor. Jika tidak memiliki kemampuan ini, maka bisnis tidak akan berjalan.
Dengan mengikuti organisasi, maka akan seseorang akan dihadapkan dengan kerja sama. Naik itu menjadi seorang anggota maupun ketua, orang yang mengikuti organisasi akan terbiasa dengan team work.
Kemampuan kerja sama dengan orang lain akan dibutuhkan nanti ketika memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, saat memasuki dunia kerja tidak akan lagi canggung atau kebingungan. Dengan aktif berorganisasi dapat dipastikan banyak pengalaman serta skill yang didapatkan.
Hal tersebut dapat menunjang bagi karir ke depannya. Tidak hanya pengalaman saja yang dapat dicantumkan di dalam CV. Tetapi juga skill yang dimiliki oleh seseorang. Skill dan pengalaman ini didapatkan dari organisasi.
Dengan mengikuti organisasi, akan semakin banyak hal-hal yang ditambahkan di dalam CV. Tentunya, hal tersebut menjadi nilai tambah bagi seseorang. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki organisasi. Terkadang seorang perekrut tidak begitu tertarik dengannya.
Maka dari itu, ketika mengikuti organisasi banyak mengikuti kegiatan yang menambah skill. Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dapat menjadi nilai tambah dan dicantumkan di CV. Namun, terkadang tidak semua mahasiswa yang ikut organisasi aktif mengikuti kegiatan.
Biasanya mereka hanya ikut mendaftar sebatas anggota saja. Selebihnya, tidak terlalu aktif dalam organisasi. Akibatnya, pengalaman dan skill yang seharusnya didapatkan, tidak bisa dimiliki. Esensi dari mengikuti organisasi tidak akan dirasakan oleh anggota yang tidak aktif. Sebab, manfaat berorganisasi ini akan dirasakan ketika mengikuti organisasi secara penuh.
Jenis organisasi di lingkungan memiliki banyak ragamnya. Tidak hanya sebatas pada himpunan saja, unit kegiatan mahasiswa juga termasuk ke dalam organisasi mahasiswa. Unit kegiatan mahasiswa biasanya terdiri dari orang-orang yang memiliki bakat serta minat yang sama. Tidak hanya di bidang seni saja, melainkan juga di bidang olahraga.
Orang-orang yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa ini biasanya bergabung dengan alasan untuk mengembangkan minat dan bakat. Sebab, unit kegiatan mahasiswa dapat menjadi wadah bagi perkembangan minat dan bakat seseorang.
Sama seperti organisasi pada umumnya, unit kegiatan mahasiswa juga memiliki sejumlah peraturan. Di mana mahasiswa tetap diberikan tanggung jawab untuk menjalankan program kerja. Selain itu, mahasiswa juga akan terbagi ke dalam beberapa divisi.
Biasanya pemilihan divisi ini sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya bisa meningkatkan bakat dan minat saja melainkan juga diajarkan untuk berorganisasi dengan baik. Selain di dalam UKM, pengembangan bakat dan minat juga bisa terjadi di organisasi sekelas himpunan bahkan BEM.
Biasanya mereka memiliki program kerja yang mendukung penyaluran minat dan bakat. Hal tersebut bisa menjadi momentum penting seseorang untuk menggali dan meningkatkan bakat serta minatnya. Selain itu, biasanya bakat dan minat akan dikembangkan melalui divisi dan program kerja.
Seseorang masuk ke dalam divisi, biasanya sesuai dengan minat yang dimilikinya. Misalnya, orang yang menyukai desain, dia akan ditempatkan di bidang media. Hal ini akan menjadi wadah bagi orang tersebut untuk meningkatkan bakatnya lewat program kerja. Contohnya dengan diberikannya tanggung jawab membuat poster acara atau dokumentasi.