Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai membaca nyaring, berikut pembahasannya.
Pengertian Membaca Nyaring
Pengertian Menurut KBBI
Membaca menurut KBBI adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Sedangkan nyaring menurut KBBI adalah keras, tinggi, dan terang (tentang suara, bunyi), lantang.
Maka, dapat disimpulkan bahwa membaca nyaring merupakan kegiatan melihat serta memahami isi pada bacaan dengan nada keras, tinggi dan lantang.
Pengertian Menurut Para Ahli
- Menurut ahli Zainuddin (1992:124), berpendapat bahwa membaca nyaring merupakan kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis baik berupa pikiran, perasaan sikap ataupun pengalaman penulis.
- Menurut Broughton (et all (1978 : 91)) membaca nyaring merupakan suatu keterampilan yang serba rumit, kompleks, banyak seluk-beluknya. Membaca nyaring itu pada hakekatnya merupakan suatu masalah lisan atau oral matter. Oleh karena itu maka khusus dalam pengajaran bahasa asing, aktivitas membaca nyaring lebih dekat ditunjukan pada ucapan (pronountation) dari pada ke pemahaman (comprehension).
Pengertian Secara Umum
Secara umum membaca nyaring diartikan sebagai suatu kegiatan keterampilan membaca dan memahami isi bacaan yang rumit dan kompleks dengan ucapan, intonasi dan perasaan.
Manfaat Membaca Nyaring
Membaca nyaring memiliki manfaat bagi siswa, yakni :
- Mampu memberikan siswa informasi baru.
- Membuat siswa untuk memperbanyak kosa kata.
- Melatih daya imajinasi siswa melalui simakan dari hasil membaca nyaring.
Tujuan Membaca Nyaring
Menurut Nurhadi (2008:11-14) membaca nyaring memiliki lima tujuan, yakni :
- Membaca untuk tujuan studi (telaah ilmiah). Tujuan membaca ini berguna apabila kita ingin memahami secara detail dan menyeluruh isi buku, menangkap ide pokok atau gagasan utama buku secara tepat dan mendapatkan informasi tentang sesuatu.
- Membaca untuk tujuan menangkap garis besar bacaan. Tujuan membaca ini menggunakan teknik membaca skimming, berguna apabila kita ingin menemukan informasi dari surat kabar, buku ensiklopedi.
- Membaca untuk menikmati karya sastra seperti novel, cerpen, puisi, dan drama. Membaca yang mempunyai tujuan menikmati biasanya dilakukan dengan santai.
- Membaca untuk mengisi waktu luang dilakukan untuk mencari informasi dalam surat kabar.
- Membaca untuk mencari keterangan tentang suatu istilah dalam kamus.
Berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa saat seseorang ingin membaca perlulah orang tersebut untuk merumuskan tujuan membaca terlebih dahulu, sehinggga pembaca dapat mencapai kemampuan membaca dan memahami isi bacaan dengan baik.
Keterampilan Membaca Nyaring
Keterampilan membaca nyaring menurut Anggraeni (2016:86) diukur berdasarkan delapan indikator, yaitu:
- Membaca dengan suara nyaring yang dapat didengar semua anggota dalam kelas,
- Membaca lancar dan tidak terbata,
- Membaca dengan pelafalan yang jelas,
- Membaca dengan intonasi (lagu/irama) yang tepat,
- Membaca sesuai tanda baca titik (.), koma (,), tanda seru (!), dan tanda tanya (?),
- Membaca dengan sikap yang baik,
- Membaca dengan penuh perasaan (ekspresi),
- Memahami isi bacaan.
Pada peningkatan keterampilan membaca nyaring di atas dapat dilakukan dengan cara si pembaca harus memiliki kemampuan membaca dengan baik dan penuh ekspresi sehingga si pembaca sendiri dan pendengar dapat menangkap isi bacaan dengan mudah maupun tepat.
Jenis-jenis Membaca Nyaring
- Reading aloud merupakan kegiatan membaca dengan cara, guru yang menjadi pembaca sedangkan siswa yang mendengarkan. Pembelajaran ini biasanya dilakukan pada pembelajaran di kelas rendah, seperti taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
- Shared reading adalah kegiatan ini dilakukan dengan cara, guru dan siswa bersam-sama memegang buku yang sama. Kemudian guru membaca dan diikuti siswa membaca. Lalu, bisa bergiliran siswa satu membaca dan siswa lainnya mengikuti.
- Guided reading merupakan kegiatan membaca yang menjadikan guru sebagai pembimbing, pengamat dan fasilitator. Di mana guru membaca teks yang sama dan mendiskusikannya, kemudian guru mengajukan pertanyaan dan siswa diminta menjawab dengan kritis.