Daftar isi
- 1. Batik Garutan
- 2. Singa Barong
- 3. Singa Payung
- 4. Batik Kompeni
- 5. Batik Naga Silam
- 6. Batik Jahe Serempang Kandang
- 7. Batik Kujang Kijang
- 8. Batik Priyangan
- 9. Motif Galuh Pakuan
- 10. Batik Taman Teratai
- 11. Motif Kereta Naga Paksi
- 12. Motif Mega Mendung
- 13. Motif Beasan
- 14. Motif Ganasan
- 15. Motif Majalengka
Batik merupakan salah satu bentuk warisan budaya Indonesia yang bahkan sudah diakui oleh dunia. Batik mempunyai berbagai jenis macam berdasarkan asal daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas motif yang mengandung maknanya sendiri termasuk dari daerah Jawa Barat. Berikut ini adalah penjelasan jenis motif batik yang berasal dari Jawa Barat.
1. Batik Garutan
Batik motif garutan merupakan salah satu motif batik yang datang dari Jawa Barat khususnya dari daerah Garut. Batik ini sudah ada sejak zaman dahulu kala dan sempat mengalami masa keemasannya pada tahun 1967 hingga 1985. Motif yang terdapat pada batik garut umumnya menggambarkan falsafah hidup, kebudayaan, dan kehidupan sosial masyarakat Garut.
Batik garutan memiliki ciri khas yaitu memanfaat kain sinjang dengan pola geometri. Sedangkan corak yang terdapat dalam batik garutan terinspirasi dari flora dan fauna. Pada umumnya batik garutan memiliki warna dominan krem dengan perpaduan warna cerah lainnya. Salah satu motif batik garutan ialah motif peuteuy dan motif lereng kangkung.
2. Singa Barong
Batik singa barong merupakan batik yang berasal dari daerah Cirebon yang memiliki corak kereta singa barong. Kereta singa barong sendiri merupakan kenderaan yang diciptakan oleh seorang laki-laki asli Cirebon pada tahun 1954. Lelaki tersebut bernama panembahan losari yang kemudian kereta tersebut diabadikan dalam sebuah motif batik. Singa barong merupakan binatang mitologi atau fiksi yang dipercaya oleh masyarakat jawa dan Bali.
Singa barong digambarkan perwujudan dari 4 bintang yakni macan, garuda, naga, dan gajah. Bagian macan terdapat pada bagian kaki, mata, tubuh dan bagian garuda terdapat pada belalainya yang panjang. Sementara itu garuda dan naga tergambarkan pada bagian sayap dan mulut singa barong. ke 4 bintang ini menggambarkan ketangguhan dan keperkasaan.
Selain itu keempat binatang tersebut merupakan gambaran dari berbagai agama seperti garuda yang merepresentasikan Islam, naga merupakan simbol dari Budha, Gajah simbol dari Hindu, sedangkan singa lambang dari protestan. Oleh sebab itu siapa saja yang mengenakan batik ii diharapkan mempunyai kekuatan baik fisik maupun jiwa.
3. Singa Payung
Batik dengan motif singa payung merupakan jenis motif batik yang mendapat pengaruh dari Keraton Kanoman. Corak yang ditampilkan dalam batik ini terinspirasi dari kehidupan masyarakat dari keraton. Ada berbagai corak yang termasuk kedalam batik singa payung dengan makna yang berbeda pula. Salah satunya adalah batik wadasan yang sudah hadir sejak abad ke 15 yang menggambarkan kekokohan dan kekuatan keimanan seseorang.
Selain itu ada juga motif daun pandan yang merepresentasikan keharuman bagi keraton di mata rakyatnya. Batik singa payung juga memiliki corak pohon beringin yang mengandung makna bahwa keraton merupakan tempat perlindungan yang tepat untuk rakyat.
4. Batik Kompeni
Batik kompeni memiliki corak yang sedikit berbeda dengan corak batik Jawa Barat lainnya. Jika pada umumnya batik Jawa Barat menggambarkan flora dan fauna, pada batik kompeni menggambarkan cerita yang terjadi pada masa penjajahan. Corak batik kompeni mengandung simbol-simbol peperangan seperti meriam, tank, bambu runcing, senapan laras panjang dan senjata perang lainnya.
Selain persenjataan perang, batik kompeni juga menggambarkan keadaan masyarakat kala itu seperti kehidupan seorang petani, nelayan, maupun pedagang. Corak batik ini juga menceritakan para pribumi yang dipekerjakan secara paksa oleh penjajah. Batik ini dapat dikenali dengan warna dasar kain yang dibiarkan putih meski saat ini warna tersebut sudah dikembangkan menjadi banyak warna.
5. Batik Naga Silam
Batik naga silam merupakan batik khas Jawa Barat yang banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan Tiongkok. Selain mendapat pengaruh dari Tiongkok, batik ini juga terpengaruh dari India. Pengaruh Tiongkok tergambarkan dalam simbol naga sedangkan pengaruh India terdapat pada filosofi atau cerita motif batik ini yaitu perang antara kebaikan melawan kejahatan. Batik naga silam mempunyai latar belakang motif batik kha Jawa Barat yang paling terkenal yaitu mega mendung.
6. Batik Jahe Serempang Kandang
Sesuai dengan namanya, batik ini memiliki gambar tanaman jahe sebagai coraknya. Batik yang berasal dari Indramayu ini menggunakan jahe sebagai inspirasi motif sebab jahe merupakan tanaman yang memiliki segudang khasiat serta tumbuhannya yang hidup bergerombol. Motif batik ini mengisyaratkan bahwa sebuah keluarga seharusnya hidup bersama dan saling rukun satu sama lain dan menjalin kerja sama yang baik. Makna tersebut juga berlaku dalam hal bermasyarakat dimana dalam hidup masyarakat harus saling merangkul untuk mencapai tujuan bersama.
7. Batik Kujang Kijang
Batik kujang kijang adalah salah satu batik kebanggan kota hujan yaitu Bogor. Batik yang berasal dari Bogor merupakan batik dengan corak yang terinspirasi dari kerajaan Pakuan. Pada batik ini merepresentasikan binatang kijang yang merupakan yang ada di depan istana Bogor sedangkan kujang adalah senjata tradisional khas Jawa Barat. Batik kujang kijang memiliki warna yang umumnya cerah dan juga memiliki sentuhan modern. Batik ini tergolong baru karena baru saja diluncurkan oleh walikota Bogor pada tahun 2009.
8. Batik Priyangan
Batik priyangan merupakan salah satu batik yang datang dari daerah Jawa Barat khususnya wilayah Tasikmalaya. Tasikmalaya bahkan mendapat julukan sebagai pusat dari industri batik untuk wilayah Jawa Barat bagian Selatan. Ciri khas dari batik priyangan atau parahyangan yaitu memiliki corak yang rapat, halus, dan elegan. Masyarakat Parahyangan sudah mengenal tradisi batik sejak zaman kerajaan Tarumanegara.
Batik priyangan memiliki kemiripan dengan batik garut dengan perbedaan warna pada batik priyangan lebih cerah. Terdapat tiga jenis corak batik priyangan yang palin terkenal yaitu batik sukupura dengan warna merah, hitam, coklat. Motif kedua yaitu sawoan dengan warna coklat khas buah sawo dan yang terakhir adalah batik tasikan yang memiliki warna paling cerah.
9. Motif Galuh Pakuan
Batik dengan motif galuh pakuan adalah batik yang berasal dari Ciamis. Batuk ini merupakan representasi dari kerajaan Galuh atau lebih terkenal sebagai kerajaan Pajajaran. Corak yang terdapat pada batik ini terinspirasi dari senjata yang biasa digunakan oleh Raja Galuh yang berupa gagang keris. Pada umumnya motif galuh serupa dengan batik Ciamis lainnya yakni berwarna kental serta menekankan kesederhanaan yang dimiliki oleh masyarakat pajajaran.
10. Batik Taman Teratai
Batik dengan motif taman teratai merupakan salah satu batik asli dari kota Cirebon. Batik ini menggambarkan kolam yang penuh dengan bunga teratai. Kolam tersebut berada di kasepuhan keraton Cirebon. Pada batik motif teratai tidak hanya menggambarkan bunga teratai saja melainkan juga terdapat kereta kencana yang merupakan kendaraan pada masa kasepuhan Cirebon.
Batik ini mengandung nilai-nilai agama Islam dimana setiap motif menggambarkan kebesaran dan keesaan Allah SWT. Oleh sebab itu batik ini juga memiliki corak berupa dua pilar yang merupakan simbol dari dua kalimat syahadat. Pada umumnya ciri khas dari batik taman teratai adalah warna dasarnya yang berwarna putih tulang, gading, dan coklat.
11. Motif Kereta Naga Paksi
Batik dengan motif kereta naga paksi merupakan motif batik yang datang dari wilayah Sumedang. Pada umumnya batik Sumedang mendapat pengaruh dari keraton Yogyakarta Solo. serta Cirebon. Motif yang terdapat pada batik Sumedang terinspirasi dari benda-benda bersejarah, kehidupan sosial-ekonomi, maupun sejarah kerajaan yang pernah berkuasa di Sumedang.
12. Motif Mega Mendung
Sebagian dari kalian mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama mega mendung. Mega mendung merupakan salah satu motif batik dari Jawa Barat yang paling terkenal. Asal dari batik ini sendiri adalah dari Cirebon. Pola yang selalu tergambar dalam batik mega mendung yaitu awan dengan lengkungan yang halus dan warna yang tidak terlalu mencolok.
Mega mendung merupakan gabungan dari dua kata yaitu mega yang artinya megah dan mendung yang diibaratkan sebagai ketenangan dan kesejukkan. Menurut masyarakat Cirebon batik mega mendung berarti membawa pesan agar terlihat mewah namun tetap tenang dan berwibawa.
13. Motif Beasan
Masyarakat Cianjur sudah mulai menjadi pengrajin batik sejak tahun 1920 an. Motif batik banyak terinspirasi dari kondisi masyarakat Cianjur seperti dalam hal pertanian. Sektor pertanian warga Cianjur digambarkan dalam sebuah batik yang diberi nama batik beasan. Kata beasan sendiri jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka artinya beras.
Batik dengan motif beasan merepresentasikan tanaman padi mulai dari batang, pucuk, daun hingga buahnya. Selain itu batik Cianjur juga menggambarkan tentang hamparan ladang tempat menanam padi dan tanaman sawah lainnya.
14. Motif Ganasan
Motif batik bisa datang dari mana saja bahkan dari buah-buahan seperti yang terdapat pada batik ganasan. Batik berasal dari Sbang ini memiliki corak berupa buah ganasan yang berarti buah nanas dalam bahasa Indonesia. Nanas merupakan salah satu buah khas Subang, Jawa Barat. Corak yang tergambarkan dalam batik ganasan pun berbagai macam mulai dari kulit nanas, buahnya atau bahkan daun pohon nanasnya. Batik dengan warna yang kalem ini tergolong batik baru karena baru saja dikembangkan pada tahun 2009.
15. Motif Majalengka
Majalengka adalah salah satu kota yang berada di Jawa Barat yang terkenal sebagai kota Angin. Ciri khas Majalengka tersebut juga dituangkan dalam kain batik. Angin yang selalu berhembus dengan kencang sepanjang tahun di kota ini menjadi inspirasi motif pada batik Angin. Selain bermotif angin, batik Majalengka juga terinspirasi dari para leluhur mereka seperti artefak-artefak, mahkota, dan buah-buahan khas Majalengka. Pelopor batik Majalengka yaitu seorang seniman bordir yang bernama Heri Soeharsono.