Myxomycota: Ciri-Ciri, Peranan dan Klasifikasi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Myxomycota merupakan salah satu mahkluk hidup yang berasal dari kingdom protista. Protista adalah mahkluk hidup eukariota atau mahkluk hidup yang memiliki nukleus serta organel yang bermembran. Namun protista tidak dapat digolongkan sebagai hewan, tumbuhan ataupun jamur.

Protista dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu protozoa (protista yang menyerupai hewan), algae (protista yang menyerupai tumbuhan) dan protista yang menyerupai jamur.

Protozoa dibagi lagi menjadi empat filum, algae dikelompokkan menjadi tujuh filum dan protista mirip jamur dibagi menjadi tiga filum.

Tiga filum dari pembagian protista mirip jamur, salah satunya ialah myxomycota. Dan dua lainnya ialah acrasiomycota dan oomycota.

Pengertian Myxomycota

myxomycota

Myxomycota berasal dari kata myco dan mykes. Dimana myxo berarti lendir dan mykes berarti cendawan. Sehingga dapat dikatakan myxomycota adalah jenis protista yang penampilannya mirip jamur dengan lendir.

Myxomycota atau lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki sifat heterotrof dimana ia tidak dapat menghasilkan makanan sendiri karena tidak dapat melakukan proses fotosintesis.

Sebagian myxomycota hidup di kawasan yang lembab dan basah. Myxomycota juga hidup pada tubuh organisme yang telah mati.

Sehingga myxomycota akan banyak ditemui dalam habitat yang lembab serta basah. Seperti pada hutan basah, tumpukan sampah yang membusuk atau di berbagai tumbuhan yang sudah mati dan membusuk.

Berikut beberapa fakta myxomycota yang menarik untuk diketahui :

  • Tidak termasuk dalam golongan hewan, tumbuhan ataupun golongan fungi atau jamur.
  • Biasanya sebagian besar memiliki pigmen berwarna terang seperti orange, jingga atau merah.
  • Biasa dikenal dengan nama jamur lendir tidak bersekat.
  • Biasa hidup ditempat yang lembab.

Ciri-Ciri Myxomycota

Myxomycota memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Berinti banyak. Dan setiap intinya tidak dipisahkan oleh sekat.
  • Bersifat heterotrof atau tidak dapat menghasilkan makanan sendiri.
  • Bersifat uni seluler dan multi seluler.
  • Dapat bergerak bebas.
  • Tubuhnya berbentuk lendir.
  • Cara hidupnya saprofit, yaitu mengambil zat makanan dari bahan organik yang sudah mati dan membusuk.
  • Makanan dicerna dalam vakuola.
  • Spora dapat berkecambah di dalam air atau substrat yang bersifat basah.
  • Memiliki masa vegetatif dimana tubuhnya berupa protoplasma yang bergerak sebagai amoeba atau disebut plasmodium.
  • Hidup di tanah-tanah hutan, di dedaunan yang gugur, dalam kayu yang lapuk atau merayap ke berbagai tempat.

Peranan Myxomycota

Myxomycota memiliki peranan ganda dalam kehidupan. Ada peranan yang menguntungkan manusia namun ada juga yang merugikan manusia.

Peran baik dari myxomycota adalah sebagai pengurai sampah organik, pemakan bakteri dan dapat berperan menyuburkan tanah.

Sedangkan kerugian myxomycota bagi kehidupan manusia adalah dapat menginfeksi akar tanaman sehingga menyebabkan penyakit yang disebut dengan bengkak akar. Dapat membuat tanaman lapuk dan menghisap nutrisi tanaman.

Klasifikasi Myxomycota

Myxomycota dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelas yaitu sebagai berikut :

1. Kelas Pseudomyxomycetes

Pseudomyxomycetes terdiri dari satu sel tidak berdinding dan berinti satu haploid yang membuatnya mirip dengan amoeba sehingga dapat juga disebut dengan myxoamoeba.

Organisme jenis ini tidak mudah dikenali karena sangat kecil dan berada pada tahap vegetatif serta tidak begitu menarik perhatian. Makanan organisme kelas ini sama seperti amoeba yaitu berupa bakteri dan zat organik lain.

2. Kelas Plasmodiophoromycetes

Kelas plasmodiophoromycetes terdiri dari satu ordo dan satu famili saja namun terbagi menjadi 9 genus berdasarkan sifat spora. Sebagian besar genus dari kelas ini hidup sebagai parasit pada ganggang atau pada jamur air.

Beberapa lainnya hidup sebagai parasit pada tumbuhan air tawar atau darat yang berpembuluh seperti kentang dan kol. Ciri utama kelas ini sangat mirip dengan kelas myxomycetes yaitu memiliki talus berupa plasmodium dan memiliki zoospora.

3. Kelas Myxomycetes atau Mycetozoa

Kelas myxomycetes atau mycetozoa terbagi menjadi enam ordo yang didasarkan pada cara pembentukan spora, kadar kapur pada tubuh buah, warna spora dan bentuk tubuh buah.

Kelas ini memiliki fase yang serupa dengan protozoa dan berseling dengan fase yang mirip dengan kehidupan jamur, dan pada fase lain tampak seperti jamur.

Makanan jamur lendir ini ialah bakteri, protozoa dan mikroorganisme lainnya sehingga kehadirannya bagi manusia dapat dijadikan pembersih lingkungan.

Struktur Sel Myxomycota

Myxomycota memiliki struktur sel yang menyerupai protoplasma amoeba. Sel myxomycota ialah sel berinti banyak atau disebut multinukleat serta tidak berdinding atau disebut plasmodium.

Dengan sel mutinukleat, myxomycota antar sel intinya tidak dipisahkan oleh sekat. Namun myxomycota memiliki keunikan yaitu ada yang bersifat uniseluler dan juga multiseluler.

Siklus Hidup Myxomycota

Siklus hidup myxomycota menyerupai siklus hidup pada protozoa. Fase kehidupan ini terdiri dari fase vegetatif dan generatif. Siklus hidup tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

  1. Plasmodium yang sudah tumbuh dewasa membentuk jaringan agar mendapat oksigen dan makanan lebih banyak. Plasmodium dewasa berkromoson diploid (2n).
  2. Plasmodium dewasa akan membentuk sporangium bertangkai ketika keadaan lingkungan kurang menguntungkan seperti kekeringan.
  3. Dalam sporangium terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan spora haploid (n) yang tahan pada kondisi kering.
  4. Ketika kondisi lingkungan membaik, spora akan berkecambah dan membentuk sel haploid yang aktif.
  5. Sel-sel aktif tersebut kemudian dapat berubah menjadi sel amoeboid atau sel berflagela.
  6. Terjadi pembuahan atau fertilisasi antara sel-sel yang berbentuk sama  dan kemudian menghasilkan zigot yang berkromoson diploid.
  7. Nukleus atau inti dari zigot akan membelas secara mitosis tanpa pembelahan sitoplasma membentuk plasmodium pemakan diploid.

Reproduksi Myxomycota

Reproduksi myxomycota dilakukan dalam dua cara yaitu reproduksi secara vegetatif dan secara generatif.

Secara generatif, proses reproduksi dilakukan melalui cara peleburan atau fertilisasi yang dilakukan oleh sel-sel yang memiliki bentuk yang sama.

Kemudian secara vegetatif, proses reproduksi dilakukan melalui spora yang dapat berupa sel haploid atau diploid.

fbWhatsappTwitterLinkedIn