Berbagai negara di belahan bumi ini memiliki karakteristiknya masing-masing, tak terkecuali soal kebersihan udara. Jika terdapat kategori negara-negara dengan udara terbersih di dunia, maka ada pula negara-negara dengan udara terkotor di dunia.
Dalam menentukan apakah negara tersebut terbersih atau justru terkotor, indeksi kualitas udara adalah penentunya. Kisaran angka untuk indeks kualitas udara adalah 0-500, maka jika angka menunjukkan 300 ke atas, ini merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki indeks kualitas udara yang paling buruk.
Angka 300 ke atas bukan hanya seberapa buruk udara di sebuah negara, tapi juga terdapat risiko tinggi kematian penduduk akibat paparan udara kotor berbahaya. Sementara itu, indeks kualitas udara pada rentang angka 0-50 menunjukkan bahwa udara di negara tersebut adalah yang paling baik.
Berikut ini adalah daftar negara dengan udara terkotor di dunia yang dapat diketahui.
1. Bosnia dan Herzegovina
Bosnia dan Herzegovina merupakan negara yang juga kini memiliki udara terkotor di dunia dengan indeks kualitas udara mencapai 401, khususnya di kota Sarajevo. Kualitas udara yang biasanya masuk dalam indeks angka sedang kini dapat terlihat memburuk dari data IQAir.
Polusi yang memburuk berasal dari keberadaan sektor industri. Tidak hanya itu, masalah lain yang hingga kini masih cukup meresahkan adalah pengelolaan limbah yang kurang di negara ini. Pembuangan limbah tidak pada tempatnya adalah salah satu masalah yang perlu dibenahi.
Negara dengan jumlah penduduk mencapai 3 juta jiwa lebih ini memiliki masyarakat yang rata-rata masih membuang limbah di sungai atau penggir jalan. Penggunaan batu bara oleh pembangkit listrik juga masih berjalan sehingga menjadi persoalan pokok lainnya.
Berbagai faktor tersebut melatarbelakangi permasalahan pencemaran udara yang memburuk saat ini di Bosnia dan Herzegovina. Maka dari itu, kondisi udara negara yang merdeka pada tahun 1992 ini memberi dampak buruk terhadap para warganya.
2. India
Negara dengan udara terkotor lainnya termasuk India dengan indeks kualitas udara per November 2023 mencapai angka 400-471. Pencemaran udara paling buruk dan tinggi terjadi di New Delhi sehingga berakibat pada penutupan sekolah-sekolah di India.
Salah satu alasan utama mengapa India memiliki udara terkotor di dunia adalah masalah limbah yang jumlahnya mencapai 62 juta ton per tahun. Negara di Asia Selatan dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa lebih ini memiliki kemampuan yang kurang dalam hal mengelola sampah sehingga penumpukannya berakibat pada pencemaran udara.
3. Bangladesh
Bangladesh sebagai negara berkembang di Asia Selatan paling dikenal sebagai negara dengan udara terkotor di dunia. Negara dengan populasi sebanyak kurang lebih 174 juta jiwa ini pernah hampir menyentuh angka 400 untuk indeks kualitas udara yang kini telah turun menjadi sekitar 250.
Polusi udara adalah masalah utama dari negara dengan wilayah seluas 147.000 kilometer persegi ini. Udara terkotor karena tingkat polusi udara yang tinggi bukan satu-satunya masalah, melainkan pencemaran air pun menjadi hal buruk yang terus terjadi di Bangladesh.
Pencemaran air menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko polusi udara di Bangladesh. Selain itu, faktor tingkat kepadatan penduduk yang tinggi pun turut ikut andil dalam hal ini. Dhaka sebagai ibu kota Bangladesh merupakan kota dengan indeks kualitas udara yang terburuk.
Faktor lain yang sulit untuk diabaikan sebagai penyebab polusi udara di Bangladesh adalah produksi gas rumah kaca per tahun yang bisa sampai 9,8 juta ton. Pencemaran lingkungan menjadi lebih buruk daripada negara lain karena adanya industri batu bara di Bangladesh.
Penggunaan pestisida pun tidak terlewatkan sebagai alasan lain mengapa Bangladesh memiliki air dan udara kotor. Pada tahun 2019, bahkan polusi udara yang tinggi dianggap sebagai salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan penduduk di Bangladesh.
4. Pakistan
Pakistan adalah salah satu negara dengan udara terkotor di dunia karena negara ini terkenal dengan masalah polusinya. Indeks kualitas udara di negara ini tergolong buruk dan membahayakan masyarakatnya karena per November 2023 saja, indeks kualitas udara mencapai angka 315 yang kini telah turun menjadi 248.
Selain soal polusi yang tiada akhir, setiap tahun masalah limbah di Pakistan juga belum terselesaikan. 49,6 juta ton limbah bukan jumlah yang sedikit dan berpeluang untuk terus bertambah. Hal ini terbukti dari satu kasus penutupan sebuah pantai di Karachi, Pakistan pada tahun 2019.
Penutupan pantai tersebut utamanya dikarenakan adanya penemuan banyak limbah medis. Setiap tahun, diketahui bahwa limbah di Pakistan jumlahnya terus meningkat 2,4%.
Bukan hanya air yang tercemar, hal ini turut mengotori udara sehingga tidak mengherankan bila angkat kematian di Pakistan akibat pencemaran air maupun udara sangat tinggi. Ditambah dengan fakta laporan bahwa kurang lebih 40 juta orang penduduk di negara ini dikabarkan tidak mempunyai kamar mandi/toilet di rumahnya menjadi alasan lain mengapa udara terkotor salah satunya jatuh pada Pakistan.
5. Ghana
Menurut data IQAir, Ghana adalah negara lainnya yang kini tengah memiliki udara terkotor di dunia. Di berbagai wilayah dan kota di Ghana, indeks kualitas udara berada pada angka di atas 120. Jika 0-50 adalah angka yang menunjukkan kualitas udara terbaik, 51-100 juga masih tergolong sedang.
Namun ketika sudah memasuki angka 101-199, indeks kualitas udara menunjukkan bahwa paparan udara bersifat merugikan bagi makhluk hidup (termasuk pada kasus kondisi udara di Ghana). Maka ketika berada pada angka 200-299, indeks kualitas udara tergolong sangat tidak sehat, dan 300-500 adalah tanda bahaya.
Accra adalah salah satu kota di Ghana yang dimaksud memiliki udara berkualitas buruk. Polusi udara ini telah menjadi masalah sejak lama dan pada tahun 2021 pun terdapat sekitar 28 ribu jiwa meninggal akibat masalah yang terus memburuk di setiap tahunnya ini.