6 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Tradisional

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada dasarnya setiap negara memerlukan cara tertentu dalam mengelola ekonomi dan memecahkan masalah ekonomi, cara ini disebut sistem ekonomi. Mengutip dari Modul Ekonomi Kelas X SMA Cucu Risa Asmaran, sistem ekonomi adalah suatu cara yang mengatur dan menyelenggarakan semua kegiatan ekonomi, baik rumah tangga negara atau pemerintah maupun rumah tangga masyarakat atau swasta.

Kegiatan ekonomi ini meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi, yang dilakukan menurut prinsip-prinsip tertentu untuk mencapai kekayaan. Sistem ekonomi mempunyai beberapa tugas, yaitu:

  1. Mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan produktif.
  2. Menyediakan berbagai metode untuk bisa mengoordinasikan semua kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
  3. Menyediakan semacam mekanisme agar produksi  merata.

Bagaimana dengan sistem ekonomi tradisional? Perlu diketahui bahwa sistem ekonomi tradisional merupakan salah satu sistem ekonomi yang masih digunakan sampai sekarang.

Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi tradisional, apa ciri-ciri sistem ekonomi tradisional, apakah kelebihan sistem ekonomi tradisional dan kelemahan sistem ekonomi tradisional, negara mana yang mengikuti sistem ekonomi tradisional dan penjelasannya. Contoh sistem ekonomi tradisional dibahas secara lengkap.

Saat ini hanya beberapa negara yang mengikuti sistem ekonomi tradisional. Sistem ekonomi tradisional biasanya terdapat di daerah terpencil dan terpencil. Di Indonesia sendiri, sistem ekonomi tradisional masih dianut masyarakat di desa-desa terpencil yang sulit diakses. Daerah atau negara yang menganut sistem ekonomi tradisional adalah:

1. Lembah Baliemi

Lembah Baliemi adalah sebuah lembah di pegunungan Jayawijaya Papua. Lembah Baliem terletak di ketinggian 1600 mdpl dan dikelilingi pegunungan. Pada malam hari, suhu di lembah Baliem bisa naik hingga 10-15 derajat.

Penduduk Lembah Baliem terdiri dari suku Dan, Lan dan  Yali. Sistem ekonomi yang dilakukan di Lembah Baliem masih dianggap sebagai sistem ekonomi tradisional. Sebagian besar masyarakat di Lembah Baliem mencari nafkah dengan menanam berbagai tanaman hortikultura seperti pisang, tebu, ubi jalar dan tembakau.

Alat-alat pertanian masih sederhana seperti tongkat kayu berbentuk linggis dan kapak batu. Sebaliknya masyarakat Lembah Baliem khususnya suku Dan beternak babi.

Bagi suku Dan, kaki babi digunakan sebagai sumber makanan, alat upacara adat, hiasan, dan juga dapat digunakan sebagai pisau. Babi sering dijadikan sebagai barter (barter) antar warga. Pada saat yang sama, beberapa orang di Lembah Baliem juga berdagang barang-barang seperti kayu, kulit binatang, bulu burung, dan kapak.

2. Papua Nugini

Dari segi ekonomi, Papua Nugini adalah salah satu negara termiskin di dunia. Padahal, Papua Nugini kaya akan sumber daya alam. Sayangnya, tingginya biaya infrastruktur yang mendukung pengelolaan sumber daya alam tersebut dan medan yang sulit menghalanginya.

Mayoritas mata pencaharian penduduk Papua Nugini berasal dari pertanian, yang meliputi kakao, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, singkong, talas, teh, dan ubi jalar.

3. Batangafo

Batangafo adalah salah satu negara yang menganut sistem ekonomi tradisional. Batangafo adalah sebuah kota di daerah Ouhami di Republik Afrika Tengah. Secara khusus, Batangafo terletak di pertemuan sungai Ouham dan Fafa. Sayangnya, saat ini masih terjadi konflik kemanusiaan di Batangas yang berdampak pada kondisi ekonomi.

4. Malawi

Malawi adalah sebuah negara di benua Afrika Selatan. Malawi dikelilingi oleh benua Afrika tengah-selatan dan merupakan salah satu negara terbelakang di dunia. Mayoritas penduduk Malawi tinggal di pedesaan dan perekonomian Malawi didominasi oleh sektor pertanian.

Sayangnya, Malawi masih memiliki konflik sosial dan ekonomi, seperti kurangnya layanan kesehatan, pendapatan penduduk yang sangat rendah, dan kualitas pendidikan yang buruk.

5. Mbaiki

Mbaiki adalah ibu kota Republik Afrika Tengah. Sebagian besar penduduk Mbaiki bermata pencaharian sebagai petani kayu dan kopi. Sayangnya, masih ada beberapa masalah mendasar, seperti kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang menyebabkan tingginya angka kematian, kemiskinan dan sedikitnya anak yang mendapatkan pendidikan yang layak.

6. Mobaye

Mobaye adalah sebuah desa tradisional di Afrika Tengah. Mobaye sering mengalami krisis ekonomi dan konflik antar warga. Di Mobaye, dengan 7.000 penduduk, akses listrik masih sangat minim sehingga mempengaruhi kualitas hidup dan tingkat perekonomian.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Masyarakat di negara-negara yang mengikuti sistem ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kegiatan ekonomi berkaitan dengan adat istiadat.
  • Hubungan masyarakat adalah hubungan kekeluargaan.
  • Masyarakat statis karena memiliki sedikit atau tidak ada kontak dengan dunia luar.
  • Tidak ada pembagian kerja.
  • Ekonomi konsumsi dan produksi tidak dipisahkan.
  • Mempercayai sumber daya alam.
  • Jenis produksi ditentukan sesuai kebutuhan.
  • Peralatan dan teknologi produksi sederhana.
  • Teknologi produk dipelajari dari generasi ke generasi dan sederhana.
  • Penggunaan sistem tukar, karena uang belum diakui sebagai alat pembayaran.
  • Negara hanya bertindak sebagai pengawas dan tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam prakteknya, sistem ekonomi tradisional memiliki keunggulan sebagai berikut:

  • Setiap individu termotivasi untuk menjadi produsen.
  • Tidak ada persaingan tidak sehat karena kegiatan produksi tidak mencari keuntungan.
  • Masyarakat cenderung jujur ​​karena menggunakan sistem barter.
  • Hubungan kerja sama dan keharmonisan antara setiap individu bersifat tetap.
  • Keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya stabil.
  • Perlindungan sumber daya alam berusaha melestarikan.

Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam prakteknya, sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan sebagai berikut:

  • Distribusi sumber daya ekonomi yang tidak efisien.
  • Teknologi  sederhana menyebabkan produktivitas rendah.
  • Produk yang diproduksi berkualitas rendah.
  • Tujuan kegiatan ekonomi bukan untuk mencari keuntungan.
  • Tujuan kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini.
  • Tujuan kegiatan ekonomi bukan untuk meningkatkan taraf hidup.
  • Masyarakat menolak perubahan, sehingga kurang berkembang.
  • Sulit menyatukan dua pihak yang saling membutuhkan.
  • Sulit untuk menentukan nilai  barang yang ditukar.

Inilah beberapa info seputar sistem ekonomi tradisional yang bisa Anda ketahui. Berbagai kelebihan dan kelemahan ketika menganut sistem ekonomi tradisional.

fbWhatsappTwitterLinkedIn