Daftar isi
Sistem dualistik ekonomi Boeke, Dualistik ekonomi di Indonesia tidak hanya mewujudukan akibat dari perbedaan taraf pengembagan teknologi, tetapi terlihat sebagai perbedaan konsep nilai atau falsafah, ideologi, dan sosial-budaya yang dapat memengaruhhi bekerjanya sistem ekonomi.
Di desa-desa atau pedalaman dan juga pada sebagian masyarakat kota masih menganut kolektivisme yang banyak dijumpai tradisi yang dapat memunculkan sistem ekonomi tertentu. Terdapat sistem arisan, kerja bakti, dan juga sistem pertukaran lokal yang masih berkembang meski sudah terdapat sistem produksi dan juga keuangan modern yang telah mengalami perkembangan secara cepat.
Namun, di sisi lain juga perkembangan pada sektor perekonomian formal yang berada di pusat-pusat perkotaan tidak mampu menampung lebih banyak tenaga kerja, yang pada akhirnya berusaha di sektor informal.
Dalam struktur keonomi nasional yang konfigurasi ini antara pelaku ekonomi konglomerat dan pelaku ekonomi rakyat masih dapat terlihat jelas yang masing-masing menganut sistem nilai yang diferen yang dapat memunculkan perbedaan sistem ekonomi yang dapat terbentuk.
Adapun derajat antara kedua sistem umumnya terjadi dengan pola yang tidak seimbang. Dimana sistem ekonomi superior cenderung mensubordinasi sistem ekonomi inferior karena adanya kekuatan ilmu pengetahuan, teknologi, modal, dan juga sumber daya manusia yang telah dikuasai oleh pelaku ekonomi di sektor modern.
Teori dualistik ekonomi Indonesia dapat membantu menganalisis dialektik hubungan ekonomi antar pelaku ekonomi, dimana dalam perkembangannya antara dua keadaan yang tidak dapat lagi saling berdampingan secara sejajar, melainkan saatu sistem yang telah tersubordinasi oleh sistem yang lebih dominan.
Pengertian sistem dualitik
Sistem ekonomi dualistik merupakan dua sektor yang berlainan dalam perekonomian yang sama, masing-masing memiliki pijakan budaya, aturan main, dan teknologi, juga pola-pola permintaan, serta praktik pelaksanaanya sendiri.
Sektor ekonomi dualistik memiliki sebuah cerminan yang terdapat pada perbedaan sektor subsistem tradisional yang memiliki pendapatan rendah khususnya di pedesaan dengan sektor kapitalis perkotaan yang telah mengalami pertumbuhan secara cepat dan juga lebih modern.
Menurut J. H. Boeke sistem ekonomi dualistik merupakan sistem ekonomi yang berbeda dan berdampingan dengan kuat. Dua sistem ini bukan termasuk sistem ekonomi transisi dimana memiliki sifat dan juga ciri yang lamanya makin lemah dan yang baru dapat menguat, melainkan keduanya sama-sama kuat dan juga jauh berbeda.
Sistem ekonomi dualistik ini merupakan sistem ekonomi yang merujuk pada dua sistem yang berlainan namun juga sama kuatnya. Sistem ekonomi dualistik ini termasuk perekonomian yang modern dan juga perekonomian kerakyatan.
Boeke juga berpendapat bahwa teori dualistik masyarakat merupakan sebuah teori umum pembangunan masyarakat dan pembangunan ekonomi negara terbelakang yang telah didasarkan pada hasil kajian yang telah dilaksanakan yaitu pada perekonomian Indonesia.
Boeke telah mengartikan ekonomi masyarakat memiliki tiga ciri, diantaranya semangat sosial, bentuk organisasi dan teknik yang telah mendominasinya. Adanya sebuah keterkaitan antara ketiga ciri tersebut disebut dengan sistem sosial atau gaya sosial.
Dalam konsep ekonomi dualistik terdapat empat elemen kunci, yaitu sebagai berikut ini
- Terdapat beberapa kondisi yang berbeda yaitu terdiri dari elemen superior dan juga inferior yang telah hadir secara bersamaan dalam waktu dan juga tempat yang sama.
- Koeksistensi internasional antara kaya dan juga miskin bukanlah hanya suatu fenomena yang berada dalam sejarah melainkan dapat membaik dengan sendirinya jika sudah saatnya.
- Kadar superioritas dan inferioritas dari masing-masing elemen tidak hanya menunjukkan tanda-tanda yang dapat berkurang namun dapat meningkat.
- Eleme-elemen superior tidak hanya memanfaatkan, memanipulasi, mengeksplorasi, ataupun mengencet elemen-elemen inferior.
Dapat diambil kesimpulan bahwa dualistik merupakan sebuah keadaan yang berbeda dimana satu keadaan bersifat superior dan keadaan lainnya bersifat inferior yang hidupnya berdampingan dengan ruang dan juga waktu yang sama. Dengan adanya dua keadaan yang berbeda dapat memiliki pengaruh tersendiri bagi suatu negara yang seara tidak langsung telah menganut sistem ekonomi dualistik.
Ciri-ciri sistem perekonomian dualistik
Menurut Lincolin Arsyad, Sistem ekonomi dualistik memiliki 4 ciri, diantaranya
- Dua keadaan yang berbeda dimana sebagian dari sistem ekonomi tersebut memiliki sifat superior dan yan g lainnya memiliki sifat inferior yang dapat hidup berdampingan pada ruang dan juga waktu yang sama.
- Keadan hidup berdampingan memiliki sifat kronis dan bukan sifat yang transisisonal.
- Terdapat derajat superioritas atau inferioritas yang tidak menunjukkan kecenderungan yang dapat menurun bahkan juga dapat meningkat.
- Keterkaitan antara unsur superior dan unsur inferior yang dapat menunjukkkan bahwa keberadaan unsur superior hanya berpengaruh kecil atau bahkan tidka memiliki pengaruh sama sekali dalam mengangkat derajat unsur inferior.
Ciri Absolut Sistem Perekonomian Dualistik
Terdapat dua ciri sistem perekonomian dualistik yang dapat membedakan antara masyarakat barat dan juga masyarakat timur, Masyarakat Timur memiliki kebutuhan yang terbatas, mnasyarakatnya merasa puas jika kebutuhan mendesak mereka terpenuhi.
Hal ini dapat terjadi karena terdapat pengaruh kebutuhan sosial dibandingjan dengan kebutuhan ekonomi. Barang lebih diukur dengan nilai prestisenya daripada nilai kegunaannya. Ciri-ciri khas masyarakat Timur telah membuat teori ekonomi Barat sama sekali tidak dapat diterapkan pada ekonomi yang terbelakang.
Menurut Boeke, teori ekonomi barat dimaksudkan untuk menjelaskan msyarakat kapitalis sedangkan masyarakat Timur prakapitalistik. Ekonomi Timur memiliki ciri dualistik, dimana setiap usaha untuk mengembangkan suatu pertanian prakapialistik dengan mengikuti garis Barat yang tidak hanya gagal tetapi dpaat menyebabkan sebuah kemunduran.
Perubahan sikap mental pada Petani ini penting untuk memperkenalkan teknik pertanian yang lebih modern yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan dapat mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang lebih lanjut.
Pada bidang industri, produsen Timur secara teknologi, ekonomi, dan juga sosial tidak dpat menyesuaikan dengan rekan Baratnya. Seperti halnya jika yang dipanggil pertama akan mencoba untuk meniru dan yang dipanggil terakhir maka akan merasa menderita.
Boeke menyebut kasus di Indonesia yang menggunakan teknologi Barat pada industrialisasi ekonomi yang berada di Indonesia telah menggeser tujuan yang dapat berdikari pada titik yang lebih jauh dan dapat menghancurkan industri yang lebih kecil.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Dualistik
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam sistem ekonomi dualistik, berikut ini akan dijabarkan mengenai kelebihan sistem ekonomi dualistik terlebih dahulu, yaitu
- Terdapat kaum-kaum intelektual yang dapat menggerakkan perekonomian
- Terdapat pemanfaatan teknologi yang dapat berguna untuk perkembangan ekonomi
Sedangkan untuk kekurangan sistem ekonomi dualistik, yaitu sebagai berikut ini,
- Munculnya masyarakat yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan menjadi semakin miskin.
- Terdapat perpecahan masyarakat miskin dengan masyarakat kaya.
- Terdapat intimidasi terhadap masyarakat miskin.
- Kaum intelektual biasnya mengikuti garis keturunan yang tidak dapat berkembang.
Mengapa sistem ekonomi yang digunakan suatu negara tidak sama?
Setiap negara memiliki suatu sistem negara antara satu dengan yang lainnya berbeda. Sistem perekonomian yang berbeda-beda inilah memiliki sebuah sebab. Diantarannya karena setiap negara memiliki ideologi yang berbeda.
Kondisi masyarakat satu negara dengan negara lain juga berbeda, kondisi perekonomian, dan juga kondisi sumber daya alamnya memiliki sebuah perbedaan. Sebab-sebab itulah yang membuat sistem ekonomi antara satu negara dengan negara yang lain berbeda.