3 Pengaruh Westernisasi Terhadap Perilaku Masyarakat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki tata cara dan kebiasaan dalam menyantap makanan yaitu dengan duduk serta menggunakan tangan kanan. Sementara itu, dalam acara yang mengusung konsep prasmanan, tempat duduk yang disiapkan sangat terbatas sehingga sebagian dari para tamu terpaksa menikmati hidangan sambil berdiri. Oleh karena itu, hal ini dianggap kurang elok dan tidak baik bagi kesehatan.

Westernisasi menurut pendapat Koentjaraningrat adalah upaya meniru gaya hidup orang Barat secara berlebihan, mulai dari gaya berpakaian, tingkah laku, budaya, dan lainnya. Di sisi lain, masyarakat yang meniru budaya ini bersikap merendahkan adat, budaya, dan bahasa nasional.

Dengan demikian, westernisasi dapat diartikan sebagai sikap meniru, menerapkan, dan mengadaptasi berbagai unsur budaya Barat terutama negara-negara di Eropa Barat dan Amerika. Proses peniruan tersebut dilakukan tanpa adanya seleksi atau penyaringan terhadap budaya lokal.

Generasi muda masa kini menganggap budaya luar khususnya budaya Barat lebih maju dan modern daripada budaya sendiri, sehingga lebih digemari dan dinilai lebih mudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan pola hidup kebarat-baratan atau westernisasi di Indonesia menumbuhkan berbagai pengaruh atau akibat, di antaranya adalah perilaku masyarakat menjadi berubah, lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal, serta gaya hidup masyarakat yang berubah. Selengkapnya, simak penjelasan berikut.

1. Berubahnya Perilaku Masyarakat

Ada banyak faktor yang memengaruhi perubahan perilaku masyarakat akibat westernisasi, misalnya karena tayangan televisi, adegan dalam film Hollywood, musik, majalah, media sosial, dan aplikasi berbagi video.

Faktor-faktor tersebut dipicu oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat, seperti adanya internet dan ponsel pintar. Dengan demikian, masyarakat semakin mudah melakukan komunikasi dan mengakses informasi.

Sebelum adanya pengaruh westernisasi, masyarakat masih bertingkah laku sesuai norma, kebiasaan, dan budaya lokal. Namun, setelah mengenal budaya Barat, perilaku masyarakat perlahan-lahan mulai berubah. Dimulai dari cara makan, gaya berpakaian, hingga gaya berbicara.

Selain itu, westernisasi juga berdampak pada pola berhubungan dengan orang lain. Hal ini tidak hanya terjadi di perkotaan saja tetapi juga mulai terjadi di wilayah pedesaan.

Contohnya, sikap kekeluargaan menjadi semakin renggang dan kebiasaan tolong menolong pun kian lenyap. Hal tersebut dapat terjadi lantaran sikap individualis atau mementingkan diri sendiri yang tumbuh dalam diri masyarakat.

2. Budaya Lokal Semakin Ditinggalkan

Budaya yang berasal dari Barat dipandang sebagai budaya yang paling baik dan progresif menjadi faktor pemicu lunturnya jati diri bangsa.

Masyarakat perlahan-lahan mulai menghilangkan dan meninggalkan unsur kebudayaan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bahasa daerah, gotong royong, musyawarah, dan sikap sopan santun kepada orang yang lebih tua. Contoh budaya lainnya yang sudah jarang terlihat adalah tarian, lagu, dan musik tradisional.

Unsur budaya lokal yang kian jarang terlihat adalah adat istiadat atau tradisi dalam upacara pernikahan. Mayoritas kaum muda zaman sekarang lebih menyukai hal-hal yang praktis dan efisien.

Hal tersebut tercermin dalam budaya pernikahan orang Barat yang terasa lebih sederhana tanpa persiapan yang memakan waktu lama. Oleh karena itu, konsep pernikahan ala Barat saat ini sangat digandrungi dan menjadi pilihan masyarakat.

Budaya pernikahan ala Barat yang telah diadopsi oleh masyarakat lokal yaitu mengadakan pesta lajang, terdapat pengiring pengantin, pemilihan gaun pengantin warna putih, melempat buket bunga ketika resepsi, memotong kue, dan pasangan pengantin baru melakukan dansa pertama.

3. Perubahan Gaya Hidup

Secara sosiologis, cara hidup atau gaya hidup diartikan sebagai cara mengekspresikan diri melalui berbagai aktivitas, minat, dan opini, khususnya yang berkaitan dengan citra diri.

Gaya hidup masyarakat yang tadinya masih bersifat tradisional, kini menjadi semakin modern sebagai dampak adanya globalisasi dan westernisasi. Masyarakat mulai melepaskan sejumlah tradisi atau kebudayaan lokal yang dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Berikut adalah beberapa gaya hidup Barat yang saat ini menjangkiti masyarakat, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan cepat saji yang tidak baik kesehatan.
  • Terdapat pasangan kekasih yang tinggal satu atap meskipun belum ada ikatan pernikahan.
  • Berkembangnya sikap individualis yang disebabkan oleh majunya teknologi sehingga masyarakat merasa tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain.
  • Hadirnya berbagai aplikasi belanja online yang menawarkan beragam produk dan promo memicu masyarakat menjadi konsumtif (boros).
  • Masyarakat mulai tidak peduli dengan nilai-nilai agama.
  • Terdapat paham hedonisme yaitu sifat yang mengutamakan kesenangan materi daripada kebutuhan.

Sebenarnya westernisasi tidak hanya memiliki efek negatif bagi kehidupan masyarakat, terdapat beberapa efek positif yang juga mengiringinya.

Misalnya, cara berpikir masyarakat menjadi lebih rasional dan ilmiah yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Selain itu, masyarakat juga dapat berkomunikasi dengan mudah, memiliki sifat disiplin, lebih menghargai waktu, dan tekun dalam bekerja.

fbWhatsappTwitterLinkedIn