21 Pengertian Insentif Menurut Para Ahli, Jenis dan Tujuan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebagai karyawan pasti paham dan mengetahui apa itu insentif. Insentif merupakan bonus yang biasanya diberikan kepada karyawan suatu perusahaan karena telah memenuhi target. Karyawan juga akan mendapatkan insentif jika memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya.

Tapi semua pemberian insentif perlu melalui pertimbangan sesuai dengan pencapaian karyawan ataupun kondisi perusahaan.

1.Cascio (1995: 21)

Menurut Cascio, insentif merupakan hadiah variabel untuk individu didalam kelompok serta sebagai bentuk pembeda untuk pencapaian hasil. Insentif ditujukan buat memotivasi individu supaya menjadi lebih besar dan semakin produktivitas.

2. Harsono (2004: 21)

Menurut Harsono, insentif merupakan sebuah kompensasi karena jumlah yang diberikan sesuai hasil yang telah tercapai. Tujuan menawarkan insentif kepada karyawan agar bisa mencapai hasil yang lebih baik.

3. Gorda (2004: 141)

Menurut Gorda insentif merupakan sebuah sarana untuk memotivasi dalam bentuk materi, sebagai sebuah pendorong atau perangsang yang memang sengaja diberikan kepada karyawan. Hal ini bertujuan menimbulkan semangat dari dalam diri agar meningkatkan kinerja dalam perusahaan atau organisasi.

4. Manullang (2003: 147)

Menurut Manullang, insentif merupakan sebuah sarana untuk memotivasi serta menimbulkan dorongan agar lebih baik lagi kinerjanya.

5. Handoko (2002: 176)

Menurut handoko, insentif diberikan kepada karyawan agar bisa melakukan pekerjaan melebihi standar yang sudah ditetapkan.

6. Sofyandi (2008: 159)

Menurut Sofyandi, insentif merupakan bentuk dari kompensasi langsung. Pemberian Insentif merupakan imbalan langsung untuk karyawan dikarenakan perkerjaan yang melebihi standar perusahaan atau organisasi.

7. Hariandja (2002)

Menurut Hariandja, insentif merupakan sebuah penghargaan yang berkaitan dengan prestasi dalam pekerjaan.

8.Samsudin (2006: 194)

Menurut Samsudin, insentif merupakan pemberian gaji atau upah yang berbeda-beda dan tidak berdasarkan evaluasi pekerjaan namun sesuai prestasi pekerjaannya.

9. Pangabean (2002: 77)

Menurut Pangabean, insentif merupakan hadiah yang diberikan secara langsung untuk karyawan dikarenakan kinerja yang melebihi standar perusahaan. Pemberian insentif berupa uang akan memotivasi karyawan bekerja lebih giat. Sehingga banyak perusahaan yang memberi gaji bagi yang produktif.

10. Ranupandojo Dan Suad Husnan (2002: 161)

Menurut Ranupandojo Dan Suad Husnan, insentif merupakan suatu motivasi yang diberikan dalam wujud uang, suatu program perusahaan untuk memberikan motivasi kepada karyawannya supaya bekerja lebih giat serta berupaya meningkatkan prestasinya.

11. Mangkunegara (2002: 89)

Menurut Mangkunegara, insentif merupakan sebuah motivasi dalam wujud uang atas sebagai apresiasi atas kinerja kerasnya atau wujud pengakuan suatu perusahaan atau organisasi atas kerja keras dan kontribusi karyawan untuk perusahaan/ organisasi.

12. Heidjrachman

Menurut Heidjrachman insentif adalah upah lain yang diberikan sebagai bentuk mengapresiasi kerja keras seseorang.

13. Adams Dan Hicks

Menurut Adams dan Hicks, insentif merupakan bentuk imbalan ataupun hukuman (Punishments) akan diberikan kepada pemberi layanan sebagai sebuah konsekuensi saat mereka bekerja, organisasi, institusi yang dikelola serta hasil dari intervensi yang telah dilakukan.

14. Andrew F. Sikula

Menurut Andrew F. Sikula, insentif adalah sesuatu untuk mendorong ataupun merangsang sebuah kegiatan. Insentif diberikan dengan motif sebagai imbalan untuk upaya dalam memperbaiki produksi.

15. Hasibuan (2001: 117)

Menurut Hasibuan, insentif merupakan tambahan untuk membalas jasa untuk karyawan tertentu atas kinerja dan prestasinya yang melebihi standar. Insentif merupakan suatu alat yang dipakai untuk mendukunh prinsip adil saat memberikan kompensasi.

16. Simamora

Menurut Simamora, insentif merupakan suatu program untuk menghubungkan produktivitas karyawan dengan pembayaran.

17. Jensen dan Meckling Dalam Hariandja (2002: 264)

Menurut Jensen dan Meckling, insentif merupakan suatu pendorong agar karyawan memperbaiki kualitas diri serta dan kuantitas pekerjaannya.

18. Moekiyat (1999)

Menurut Moekiyatn insentif berfokus sebagai penyemangat dan menjadi ukuran pekerjaan. Insentif ditujukan buat menaikan antusiasme dalam suatu kegiatan. Pikiran juga bisa menjadi salah satu faktor dalam menciptakan insentif dan mempengaruhi gaji ataupun jaminan sosial.

19. Sirait (2006: 200)

Menurut Sirait, insentif merupakan pendorong ataupun kecenderungan untuk merangsang sebuah kegiatan. Insentif merupakan suatu motif serta imbalan yang digunaka buat memperbaiki produtivitas.

20. Moeheriono (2012 : p.259)

Menurut Moeheriono, insentif merupakan suatu imbalan dari perusahaan untuk karyawannya sebagai wujud atas penghargaan prestasi-prestasinya.

21. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Menurut KBBI, insentif merupakan tambahan penghasilan berupa uang, barang, dll yang sengaja diberikan sebagai upaya menaikkan gairah kerja; bisa juga disebut uang perangsang.

Jenis – Jenis Insentif

Ternyata insentif memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan pemberiannya, dan berdasarkan penerimanya.

1. Jenis Insentif Berdasarkan Bentuk Pemberiannya

Jenis insentif berdasarkan bentuk pemberiannya ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

  • Insentif Finansial

Jenis yang pertama adalah insentif finansial, insentif yang diberikan dalam bentuk uang, bonus, komisi, kompensasi, pembagian keuntungan, kompensasi hingga jaminan hari tua. Biasanya insentif ini diluar gaji pokok yang rutin diterima karyawan setiap bulannya.

Pemberian insentif jenis bisa juga diberikan dari laba ataupun keuntungan perusahaan yang diberikan dalam bentuk lain yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, mulai dari kesehatan, hingga rekreasi.

  • Insentif Non-Finansial

Jenis insentif lainnya adalah insentif non-finansial, biasanya jenis ini diberikan tidak dalam bentuk uang, tapi berupa kenaikan jabatan, lingkungan perusahaan yang positif, sampai hubungan dengan atasannya.

Selain itu, insentif juga bisa diberikan dalam bentuk jaminan sosial, piagam penghargaan, ataupun pujian baik berbentuk lisan maupun tulisan. Tidak hanya itu, ada juga insentif lain yang secara tidak langsung dirasakan oleh karyawan.

Insentif non finansial sering juga disebut sebagai insentif sosial. Karena insentif ini berhubungan dengan temam kerja yang menjadi lebih baik. Tidak selamanya insentif berbentuk uang untuk para pegawai, tapi bisa juga berbentuk lain.

2. Jenis Insentif Berdasarkan Penerimanya

Jenis insentif ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:

  • Insentif Individu

Insentif menurut penerimanya yang pertama adalah insentif yang ditunjukan untuk seorang pegawai karena prestasi dan kerja kerasnya selama di kantor.

Sesuai dengan namanya, proses pemberian insentif ini dapat diberikan untuk individu dalam suatu perusahaan. Pemberian insentif individu ditunjukan karena individu itu terbukti menghasilkan performa yang melebihi standar.

  • Insentif Group

Jenis insentif ini diberikan sesuai namanya, ditunjukan untuk suatu divisi, grup atau tim. Insentif ini akan diberikan jika divisi, grup ataupun tim tersebut berhasil mencapai target atau bisa melebihi target yang diberikan perusahaan.

Seringkali perusahaan akan membaginya sebagai imbalan bonus untuk divisi, grup dan tim. Sebagai contoh, insentif diberikan kepada divisi penjualan yang seringkali bekerja sesuai target perusahaan. Saat berhasil melebihi target dalam penjualan, divisi akan memperoleh bonus sebagai wujud apresiasi.

  • Insentif Plant-wide

Insentif jenis ini, sesuai artinya, memberikan insentif untuk semua karyawan suatu perusahaan menurut kriteria pembayaran sesuai ketentuan perusahaan.

Tujuan serta Manfaat Insentif 

Menurut beberapa ahli banyak yang setuju jika pemberian insentif memiliki banyak manfaat serta tujuan yanh dirasakan oleh pegawai dan perusahaannha.

Hal terpenting dalam pemberian insentif yaitu meningkatkan performa serta produktivitas para pegawai baik secara individu atau tim di sebuah perusahaan.

Karena tujuan inilah, semua pegawai dan perusahaan dapat merasakan manfaat dan saling menguntungkan satu sama lain. Berikut beberapa manfaat dengan adanya insentif :

1. Manfaat Untuk Perusahaan

Seperti yang telah dibahas, insentif akan memberikan banyak sekali manfaat buat perusahaan dan pegawainha. Pemberian insentif kepada pegawai, akan membuay perusahaan juga merasakan keuntungannya yaitu produktivitas serta kemampuan pegawai agar lebih maju dengan pesat.

  • Karyawan Bekerja Keras 

Saat perusahaan bisa memberikan insentif dengan rutin kepada pegawainya, pegawai dengan kinerja terbaik, akan membuat pegawai lain termotivasi untuk menaikan kinerja. Hal inilah yang memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan keras, semangat, lebih cepat dan efektif.

  • Karyawan Lebih Disiplin

Saat pegawai telah memilikk etos kerja dengan baik, tentu saja persaingan agar mendapatkan insentif memicu meningkatnya performa dan membuat lebih disiplin serta kreatif. Hal ini membuat, perusahaan jadi memiliki sumber daya manusia yang baik serta mampu menaikan produktivitas perusahaan dengan signifikan.

2. Manfaat Bagi Karyawan

  • Memberi motivasi

Manfaat akan sangat dirasakan langsung oleh pegawai karena memperoleh insentif salah satunya adalah menambah pemasukan.

Tapi, dalam pemberian insentif itu tidak bisa terbatas dalam hal keuangan. Tapi juga dalam hal etos kerja, pemberian insentif juga akan memotivasi pegawai bekerja dengan keras serta memberikan semua kerja kerasnya pada perusahaan.

  • Tanda Balas Jasa

Manfaat lain untuk pegawai adalah prestasi dan usaha buat mereka dapat diukur dengan cara kualitatif serta kuantitatif.

Insentif juga bisa menjadi tanda bukti akan balas jasa kinerja yang telah dilakukan pegawainya yang berbentuk bonus tertentu. Hal inilah yang akan membuat pegawainha tidak segan bekerja dengan keras untuk perusahaannha dan terus meningkatkan diri agqr bisa memperoleh insentif.

Tapi tentu saja ada potensi terjadi kerugian saat memberikan insentif, ada beberapa hal yang diperlukan perusahaan untuk memberikan insentig. 

  • Berdasarkan kinerja ataupun prestasi: Penilaian pertama serta paling utama yaitu kinerja ataupun prestasi pegawai.
  • Efisiensi dalam pekerjaan: Hal lainnya adalah efisiensi pekerjaan dari pegawai serta tanggung jawab untuk bisa menyelesai kan pekerjaan secepat mungkin.
  • Jabatan ataupun senioritas: Pemberian insentif juga bisa berdasarkan senioritas pegawai dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan kebutuhan pegawai untuk menaikan kualitas hidup sehingga dapat menjadi penilaian perusahaan saat memberikan insentif.
  • KeadilanKeadilan atau kelayakan pegawai yanh menerima insentif perlu diperhatikan dengan teliti oleh perusahaannya. Karena, jika tidak sesuai, akan membuat pemberian insentif bisa menjadi masalah bagi perusahaan serta mempengaruhi kinerja pegawainya. Terkait keadilan ataupun kelayakan ini bisa ditekan dengan cara mengevaluasi kinerja serta jabatan agar pemberian insentif tepat sasaran. 

Tentu saja pemberian insentif tidak cuma memotivasi ataupun memberikan dorongan pegawai agar bekerja lebih giat. Tapi, pemberian insentif juga membantu perusahaan buat cepat meraih tujuannya.

Tapi tentu saja ada beberapa pertimbangan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Pastikan pemberian insetif sesuai dan tepat sasaran.

fbWhatsappTwitterLinkedIn