Edukasi

Penilaian Autentik: Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penilaian merupakan salah satu hal yang harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian ini memiliki beragam jenisnya. Salah satu jenis dari penilaian adalah penilaian autentik.

Lalu, apa itu penilaian autentik dan bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran? Selengkapnya akan kita ulas berikut ini.

Pengertian Penilaian Autentik

Menurut Newton Public School mendefinisikan penilaian autentik adalah pengukuran hasil dari kapasitas yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari siswa.

Sementara itu, Wiginis, mendefinisikan penilaian autentik adalah usaha memberikan tugas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran kepada peserta didik yang meliputi menyimak, meneliti, analisis, merevisi, menulis dan menjelaskan setiap permasalahan secara lisan.

Dengan penilaian autentik guru dapat menguraikan hasil belajar siswa dalam mengembangkan potensi mereka dalam menalar, meningkatkan koneksi serta investigasi. Dengan penilaian autentik ini juga guru dapat mengetahui kelemahan, kekuatan serta potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga bakat dan minat siswa dapat tersalurkan dengan baik.

Ciri-Ciri Penilaian Autentik

Penilaian autentik memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini.

  1. Belajar tuntas

Penilaian ini berkonsep pada belajar tuntas yang artinya kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara tuntas.

  1. Autentik

Penilaian yang dilakukan harus autentik. Tidak boleh ada unsur manipulatif dan terpengaruh karena hal-hal lain. Guru harus memberikan penilaian yang seadil-adilnya.

  1. Terus menerus atau berkesinambungan

Penilaian autentik dilakukan secara berkesinambungan yang artinya tidak hanya satu kali tuntas. Penilaian ini akan terus berlanjut dan berkesinambungan.

  1. Berdasarkan parameter tertentu.

Penilaian autentik dilakukan berdasarkan atas paramater tertentu. Artinya, penilaian ini tidak dilakukan sembarangan.

  1. Menggunakan beragam cara dan alat penilaian

Penilaian autentik dilakukan dengan menggunakan beragam cara serta alat penilaian.

Tujuan Penilaian Autentik

Kegiatan penilaian dalam dunia pendidikan dan kegiatan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Kegiatan penilaian dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Guru bisa mengukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Namun selain itu, penilaian autentik ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan, kelebihan serta bakat dan minat yang ada dalam diri siswa.

Selain hasil, minat dan bakat adalah hal yang harus diperhatikan oleh guru agar potensi yang ada dalam diri siswa dapat dikembangkan.

Jenis-Jenis Penilaian Autentik

  1. Penilaian Proyek

Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian proyek adalah penyelesaian tugas dengan sistem deadline. Inti dari penilaian ini adalah pelaksanaan serta hasil dari proyek. Hasil proyek memiliki penilaian yang spesifik. Penilaian ini terdiri dari penilaian kinerja sisa dalam memproduksi hasil proyek.

  1. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian dari seluruh kumpulan karya yang telah dihasilkan oleh siswa baik secara individu maupun kelompok. Contoh dari penilaian ini adalah karya seni, lukisan, web desain dan lain sebagainya.

  1. Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis dilakukan secara tertulis yakni dengan menentukan jawaban dari pilihan ganda, sebab akibat, ya atau tidak, benar dan salah.

Penilaian tertulis ini biasanya merupakan gabungan dari pilihan ganda serta esai yang biasanya disisipkan dengan soal tipe HOTS (high order thinking skill). Hal ini bertujuan agar dapat menerjemahkan ilmu afektif, kognitif serta psikomotorik siswa.

  1. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan penilaian pada seluruh kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan kinerja seseorang. Adapun langkah yang dapat dilaksanakan pada penilaian ini adalah daftar cek, catatan narasi, skala penilaian serta pendekatan hafalan. Daftar cek biasanya dipakai untuk mengetahui adanya faktor tertentu dari parameter yang ada dalam sebuah fenomena.

Sementara itu, catatan narasi dan anekdot digunakan untuk menjelaskan laporan narasi dari apa yang telah dilaksanakan siswa. Skala penilaian merupakan skala yang dijadikan sebagai rujukan dalam menilai. Biasanya diberikan penomoran dengan ditambah penjelasan. Terakhir, pendekatan hafalan, digunakan dengan cara memperhatikan siswa saat sedang melaksanakan tugas.

Langkah-langkah Penilaian Autentik

Saat menentukan penilaian autentik haruslah berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan. Adapun prosedur tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan Standar

Terlebih dahulu, guru harus menentukan standar kompetensi yang akan dinilai. Baik itu dari sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penentuan standar inilah yang akan dijadikan patokan saat dilakukannya penilaian.

  1. Menentukan Tugas Autentik

Setelah menentukan standar apa saja yang akan dinilai, maka selanjutnya adalah pemberian tugas. Guru memberikan tugas pada siswa. Pemberian tugas ini menjadi salah satu media dalam penilaian auntentik. Misalnya, guru memberikan tugas berupa presentasi atau melakukan eksperimen. Tugas eksperimen inilah yang akan menjadi bahan penilaian guru kepada siswa.

  1. Membuat Kriteria

Selanjutnya adalah guru menentukan kriteria atau aturan main yang akan dinilai. Kriteria ini adalah hal apa saja yang akan guru nilai dalam diri siswa. Misalnya guru memberikan penugasan berupa presentasi. Maka dari tugas itu, guru ingin menilai apa.

Apakah kepercayaan diri siswa, pemahaman siswa, atau cara menjelaskan siswa. Hal inilah yang dinamakan dengan kriteria penilaian. Kriteria penilaian berkaitan erat dengan tujuan dilakukannya penilaian.

  1. Membuat Rubrik

Rubrik merupakan panduan dari kriteria yang telah ditentukan. Setelah kriteria dibuat, maka guru harus membuat panduan yang menjelaskan kriteria penilaian tersebut.

Contohnya, guru ingin menilai penampilan presentasi siswa. Maka guru dapat menjelaskan hal-hal kecil dari penjelasan. Entah itu, intonasi suara, artikulasi, penyampaian atau bahasa tubuh siswa.

Kemudian setelah itu, guru membuat papan skor kriteria. Papan skor ini berupa angka yang dapat menunjukkan kemampuan siswa daru angka 1 sampai 10 poin atau dari 10 sampai 100 poin.

Contoh Penilaian Autentik

Berikut ini beberapa contoh penilaian autentik dalam pembelajaran.

  1. Dalam mata pelajaran ekonomi, guru dapat melakukan penilaian kepada siswa dalam hal mengembangkan rencana bisnis atau target penjualan dan pemasaran.
  2. Mata pelajaran TIK, guru dapat memberikan tugas berupa permasalahan yang kerap terjadi pada web. Kemudian tugas tersebut diberikan kepada siswa untuk dipecahkan.
  3. Dalam mata pelajaran sejarah, guru dapat memerintahkan siswa untuk menjelaskan rentetan peristiwa sejarah penjajahan di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda.

Dengan memberikan tugas seperti itu, guru dapat mengetahui beberapa aspek atau kriteria yang akan dinilai. Pemberian tugas sejatinya harus relevan dengan aspek yang ingin dinilai.

Misal jika ingin menilai keterampilan sebaiknya guru memberikan tugas berupa praktik. Berbeda halnya jika ingin mengetahui pengetahuan siswa. Maka guru dapat memberikan tugas berupa tes atau presentasi.

Kelebihan Penilaian Autentik

  1. Berfokus pada keterampilan, menganalisis serta mengintegrasi pengetahuan.
  2. Dapat meningkatkan kreativitas.
  3. Merefleksikan keterampilan dalam dunia nyata dengan pengetahuan yang dimiliki siswa.
  4. Dapat memotivasi siswa untuk melakukan kerja sama secara kolaboratif.
  5. Dapat meningkatkan keterampilan presentasi lisan maupun tulisan.
  6. Penilaian ini dapat dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.

Kekurangan Penilaian Autentik

  1. Mengalami kesulitan jika dikaitkan dengan standar baku yang telah ada.
  2. Dapat terjadi bias saat memberikan nilai yang subjektif seperti gambar dan seni
  3. Kemungkinan kurang praktis jika diterapkan dalam kelas yang besar.

Kesimpulan Pembahasan

Penilaian autentik adalah usaha memberikan tugas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran kepada peserta didik.

Dengan penilaian autentik guru dapat menguraikan hasil belajar siswa dalam mengembangkan potensi mereka dalam menalar, meningkatkan koneksi serta investigasi. Dengan penilaian autentik ini juga guru dapat mengetahui kelemahan, kekuatan serta potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga bakat dan minat siswa dapat tersalurkan dengan baik.

Kegiatan penilaian dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Guru bisa mengukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Namun selain itu, penilaian autentik ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan, kelebihan serta bakat dan minat yang ada dalam diri siswa.

Penilaian autentik memiliki beragam jenis seperti penilaian proyek, penilaian portofolio, penilaian kinerja dan tulis. Semua penilaian itu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.

Itulah informasi mengenai penilaian autentik. Semoga dapat membantu para guru untuk menambah pengetahuan mengenai penilaian tersebut