Daftar isi
Terlepas dari perbedaan agama Katolik dan Kristen, perayaan Natal di seluruh dunia sangat menarik untuk disimak karena setiap negara memiliki tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda, sehingga kita dapat menemukan keunikan perayaan Natal di berbagai belahan dunia.
Ini menunjukkan betapa beragamnya cara umat Kristiani di seluruh dunia dalam memaknai bukan hanya arti pohon natal dan hiasannya secara khusus, tetapi juga perayaan Natal secara umum. Berikut adalah perayaan natal terunik di seluruh dunia.
Di Kota Pelajar Yogyakarta perayaan Natal biasanya dimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit dengan cerita mengenai kelahiran Yesus Kristus. Para pastor atau romo juga akan mengenakan pakaian khas Yogyakarta, kemudian memimpin ibadah dengan bahasa Jawa Krama Inggil.
Di Pulau Dewata Bali yang mayoritas adalah umat Hindu, perayaan Natal juga dilakukan dengan menghias gereja dengan penjor, sebuah hiasan khas Bali. Selain itu, ada juga tradisi Ngejot, yaitu tradisi berbagi makanan. Warga yang beragama Kristiani akan memasak makanan khas Bali dan membagikannya pada para tetangga.
Di Manado ada perayaan pra-Natal. Ibadah pra-Natal dilakukan sejak tanggal 1 Desember di gereja-gereja. Selain itu, para warga juga mengunjungi makam para sanak saudara untuk berziarah dan menghiasi makamnya dengan lampu hias.
Setelah itu, sebagai puncak dan sekaligus penutup perayaan Natal, pada awal bulan Januari diselenggarakan pawai keliling dengan berbagai kostum yang disebut dengan tradisi kunci taon.
Bethlehem merupakan tanah kelahiran Yesus Kristus. Di sini perayaan Natal dilakukan dengan cara menghias seluruh penjuru kota dengan umbul-umbul dan hiasan Natal.
Saat malam Natal para turis akan berkumpul di gereja-gereja untuk menyaksikan upacara tahunan seperti arak-arakan dan opera.
Pada pintu rumah-rumah umat Kristiani akan diberi tanda silang dan di alun-alun akan didirikan bintang berukuran raksasa.
Masyarakat Norwegia percaya bahwa saat malam Natal kekuatan atau roh-roh jahat dan sihir hitam akan keluar.
Oleh karena itu, saat malam Natal para warga akan menyembunyikan sapu sebelum tidur, supaya nenek sihir tidak dapat menggunakan kekuatannya.
Sedangan para pria akan menembak menggunakan senapan ke arah langit dan begadang untuk menakut-nakuti roh-roh jahat yang berkeliaran.
Masyarakat Irlandia akan menyalakan lilin sepanjang malam saat malam Natal.
Hal ini dimaksudkan untuk menerangi orang yang mencari tempat untuk berteduh karena mereka percaya bahwa yang berteduh adalah Bunda Maria dan Yusuf.
Dan untuk menyalakan lilin syaratnya harus dilakukan oleh anak termuda di keluarga, kemudian diletakkan di jendela yang paling besar.
Di Spanyol perayaan Natal dilakukan dengan cara berlutut dan berdoa, serta menyanyikan lagu Natal mengitari Nacimiento atau palungan pada hari Natal.
Uniknya, palungan ini tidak boleh dibeli sekaligus dalam jumlah banyak, atau lebih dari satu, namun harus dikumpulkan satu-persatu saat perayaan Natal di tiap tahun.
Saat Natal tiba, maka ibu kota (Madrid) akan dipenuhi dengan hiasan-hiasan Natal, serta diadakan bazar Natal.
Di bazar ini akan dijumpai beragam ornamen, kue, makanan Natal, dan manisan turron, yaitu manisan tradisional yang terbuat dari kacang almond.
Manisan ini hanya ada saat Natal, yang tentunya sekarang sudah tersedia dengan beragam rasa, seperti rasa buah-buahan dan cokelat.
Di Australia biasanya hari Natal jatuh pada musim panas.
Mereka merayakan Natal dengan mengadakan berbagai permainan dan perlombaan, seperti kriket dan perlombaan perahu dayung dari Sydney ke Hobart.
Karena jatuh di musim panas maka perayaan Natal dilakukan di tempat-tempat dingin, seperti pantai, kolam renang, dan pusat perbelanjaan.
Di Meksiko masyarakat merayakan Natal dengan cara mengadakan pertunjukan selama sembilan hari yang disebut posadas.
Posadas sendiri bermakna tempat berteduh atau penginapan, sedangkan sembilan hari adalah lama perjalanan Yusuf dan Maria mencari penginapan untuk sampai ke Bethlehem.
Orang-orang akan membawa lilin dan menyanyikan lagu-lagu Natal, kemudian akan dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok di luar rumah mewakili Yusuf dan Maria yang mencari penginapan, sedangkan kelompok di dalam rumah adalah pemilik penginapan.
Mereka menyanyikan lagu La Cancion Para Pedir Posada dan saling berbalas lirik hingga pemilik penginapan memberikan tempat berteduh dan kelompok dari luar masuk.
Setelah itu, makan bersama dan menyaksikan pastorelas atau pertunjukan dengan cerita bernuansa Natal.
Lalu diakhiri dengan memecahkan pinata, boneka dari tanah liat yang didalamnya terdapat banyak permen dan hadiah.
Di negara penganut Hindu terbesar ini keunikan perayaan Natalnya terletak pada pohon Natal.
Jika di negara-negara lain pohon Natal biasanya dari pohon cemara, lain halnya dengan negara India.
Di India pohon Natal dibuat dari pohon mangga dan pohon pisang yang dihias sedemikian rupa seperti pohon-pohon Natal pada umumnya.
Kemudian rumah para warga akan dihiasi dengan daun mangga dan lampu minyak yang diletakkan di atas tembok dan atap rumah.
Di Irak perayaan Natal dilakukan dengan cara menyalakan lilin saat malam Natal.
Kemudian orang-orang yang berkumpul akan saling bergandengan tangan sambil mendengarkan kisah tentang kelahiran Yesus, sehingga suasananya akan terasa hangat.
Setelah itu dilanjutkan dengan membakar duri hingga menjadi abu, lalu warga akan melompat-lompat di atas abu tersebut sebanyak tiga kali dan kemudian berdoa.
Acara pembakaran duri ini menyimbolkan keberuntungan akan menghampiri di tahun berikutnya.
Salah satu perayaan Natal terunik di dunia berasal dari Negeri Sakura, Jepang. Orang-orang Jepang beragama Kristiani merayakan Natal dengan makan bersama di Kentucky Fried Chicken (KFC).
Tradisi ini bermula ketika tahun 1970-an KFC memasang iklan bahwa orang Amerika makan di KFC ketika hari Natal.
Akhirnya, tradisi itu berlaku hingga saat ini, dan para warga Jepang rela mengantri jauh-jauh hari sebelum hari Natal tiba.
Negara yang dijuluki Kota Mode ini juga memiliki perayaan Natal yang unik, yaitu saat malam Natal tiba anak-anak akan meletakkan sepatu mereka di depan perapian.
Anak-anak ini percaya bahwa Santa Claus akan datang dan mengisi sepatu mereka dengan banyak hadiah.
Di malam Natal warga Prancis akan melakukan tradisi makan malam yang disebut dengan Le Reveillon, yakni jamuan dengan makanan mewah sebagai hidangannya, seperti daging, sosis, bebek panggang, kalkun dengan isian dan chestnut, tiram, salmon asap, lobster, dan ham bakar.
Makanan-makanan yang disajikan merupakan simbol kebangkitan di hari kelahiran Yesus. Reveillon sendiri memiliki arti ‘bangun’ atau ‘panggilan untuk hari pertama’.
Berbeda lagi di daerah Prancis Selatan. Di sana para warganya akan menghidangkan Pain Calendeau, sebutan untuk pai atau kue berisi daging natal.
Uniknya, kue ini boleh dimakan setelah dipotong menyilang, kemudian potongan yang pertama diberikan kepada orang miskin.