Daftar isi
Dalam kewirausahaan, usaha yang maju dan unggul merupakan target utama. Dan untuk mencapainya wirausaha harus memiliki tujuan usaha.
Dalam tujuan memajukan dan mengembangkan usaha tersebut, ada beberapa sifat penting yang harus dimiliki wirausahawan. Salah satunya kerja prestatif.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian secara umum hingga contoh-contoh perilaku kerja prestatif.
Kata prestatif diambil dari kata “prestasi” yang memiliki arti “sebuah penghargaan atau hasil yang telah dicapai”.
Lalu digabung dengan kata “aktif” sehingga menjadi sebuah kata sifat yaitu kerja prestatif.
Kerja prestatif sendiri dalam artian umum ialah berusaha aktif dan sungguh-sungguh dalam bekerja untuk mencapai suatu hasil, target maupun penghargaan.
Perilaku kerja prestatif biasanya dimiliki oleh para pekerja yang berambisi untuk maju, salah satunya wirausahawan.
Seorang wirausahawan yang ingin maju dan berkembang, harus bersungguh-sungguh dalam menjalankan usahanya.
Wirausahawan dengan perilaku kerja yang prestatif akan giat mengembangkan bisnisnya seperti rajin melakukan promosi, memberikan penawaran, memperluas relasi, dan melakukannya secara tulus ikhlas.
Dengan adanya perilaku kerja yang prestatif ini, bukan tidak mungkin bahwa sebuah pekerjaan akan sedikit demi sedikit terselesaikan dan hasilnya akan semakin terlihat.
Oleh karena itu, penting adanya memiliki perilaku kerja yang prestatif. Tak hanya bagi wirausahawan saja, melainkan untuk semuanya.
Sehingga, semakin dalam tingkat penanaman perilaku kerja prestatif di dalam diri, maka semakin bagus pula sumber daya manusia yang tercipta.
Berikut ini akan dijabarkan ciri-ciri seorang wirausaha yang memiliki perilaku kerja yang prestatif.
Setelah mengerti apa itu perilaku kerja yang prestatif, di bawah ini merupakan ciri-ciri wirausaha yang memiliki perilaku tersebut:
Dengan adanya wirausaha yang memiliki perilaku kerja yang prestatif, diharapkan menghasilkan beberapa manfaat seperti di bawah ini.
Berikut ini merupakan manfaat adanya perilaku kerja yang prestatif bagi para wirausahawan:
Setelah mengerti manfaat dari adanya perilaku kerja yang prestatif, berikut ini merupakan penggolongan dari beberapa macam perilaku tersebut.
Ada 5 macam perilaku yang digolongkan ke dalam kerja prestatif, diantaranya:
Pengertian dari kerja ikhlas merupakan bekerja secara tulus dengan dilandaskan hati yang ikhlas setelah berusaha dengan sungguh-sungguh.
Dalam sebuah usaha pasti ada kalanya pasang dan ada kalanya surut. Oleh karena itulah, perilaku kerja iklhas sangat dibutuhkan.
Meski telah bekerja dengan sangat keras demi pencapaian yang luar biasa, namun terkadang prestasi yang dihasilkan kurang memuaskan.
Dengan adanya kerja iklhas, akan sangat membantu wirausahawan menjadi pribadi yang pandai mengelola stres maupun emosi.
Pun dengan hati yang ikhlas, pikiran seorang wirausahawan akan semakin positif dan tidak pantang menyerah untuk berusaha meraih prestasi.
Kerja ikhlas bisa didapatkan dengan cara menggeluti bidang bisnis sesuai hobi maupun kesenangan.
Hal ini sangat membantu agar hati dan pikiran tetap semangat meski sedang mengalami jatuh dalam sebuah usaha.
Pengertian dari kerja tuntas ialah bekerja dengan hasil yang maksimal, optimal dan kualitas tinggi dengan cara mengelola manajemen waktu, sumber daya, dll secara terpadu dari awal hingga akhir.
Kerja tuntas sangat penting bagi semua orang, terutama seorang pengusaha.
Apabila hasil kerja cenderung nanggung dan tidak selesai/tidak tuntas, maka penghargaan yang didapatkan pun tidak akan terlihat hasilnya.
Apalagi bila seorang pengusaha berkaitan dengan relasi bisnis yang besar. Justru tak hanya hasil kerja saja yang buruk, pun banyak orang yang tidak mau lagi bekerja sama dalam pengembangan bisnisnya.
Maka dari itu, penting adanya perilaku kerja tuntas untuk selalu menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan demi hasil yang maksimal.
Pengertian dari kerja mawas adalah bekerja dengan tetap mengelola emosi dan stress sehingga tercipta suasana yang harmonis di tempat kerja.
Biasanya ketika sedang giat bekerja, bukan tak mungkin stres akan datang. Apalagi bila ada permasalahan-permasalahan internal maupun eksternal yang ikut andil di dalamnya.
Karena itulah, manajemen pengelolaan stres dan emosi diperlukan. Dengan bekerja secara mawas, seorang pengusaha akan mampu menguasai emosi dan mengerti bagaimana menciptakan ruang kerja yang nyaman dan tenang.
Pun dengan bekerja secara mawas, seorang pengusaha tidak akan mudah merasa cepat puas diri, selalu teguh keyakinan dalam berjuang dan pandai dalam menghitung resiko-resiko yang akan dihadapi.
Pengertian dari kerja cerdas adalah bekerja dengan tak hanya mengandalkan otot namun juga pikiran dalam menghitung resiko, pandai melihat peluang dan memecahkan permasalahan yang terjadi secara kreatif, inovatif dan berpikiran terbuka.
Dalam kehidupan sehari-hari, kerja cerdas sangat dibutuhkan. Dengan bekerja secara cerdas, kita mampu mengelola waktu secara tepat dalam bekerja serta menghasilkan kualitas yang sangat baik.
Kerja cerdas membutuhkan skill dan pengetahuan yang luas. Seorang pengusaha yang berkeinginan untuk kerja cerdas, haruslah rajin belajar dan menambah wawasannya.
Dengan kemampuan yang dimiliki dan terus diperbaharui, maka seorang pengusaha akan mampu bekerja secara cerdas dengan hasil yang memuaskan.
Pengertian dari kerja keras yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh demi mengejar target dan hasil yang memuaskan dalam suatu pekerjaan.
Dalam bekerja keras, biasanya akan diikuti sifat semangat untuk meraih suatu prestasi yang membanggakan.
Seorang pribadi yang bekerja keras, tidak mengenal lelah untuk terus berusaha dan berjuang meraih prestasi tersebut.
Perilaku kerja keras sangat berguna bagi seorang pengusaha. Hal ini dikarenakan dengan bekerja keras, seorang pengusaha akan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya.
Seorang pengusaha yang bekerja keras, tidak akan pantang menyerah dan terus menerus bekerja secara maksimal untuk mencapai hasil yang memuaskan.
Setelah mengetahui macam-macam perilaku kerja prestatif, berikut ini adalah contoh perilaku wirausaha yang bekerja secara prestatif.
Seorang pengusaha kafe kecil baru saja merintis usahanya, namun dia bekerja keras dan bekerja tuntas untuk mendapatkan hasil maksimal dan memuaskan.
Pengusaha ini setiap harinya selalu menyediakan bahan-bahan untuk kafenya dengan kualitas yang bagus, membuat fasilitas kafe yang nyaman, memprediksi kerugian maupun keuntungan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam bisnisnya.
Beliau tak kenal lelah dan pantang menyerah. Setiap hari dia selalu berusaha keras untuk mencapai target penjualan.
Meski seringkali target penjualannya tak sampai, dia menerapkan kerja mawas.
Kerja mawas dalam artian dia mampu mengelola emosi dalam dirinya dan terus memperluas relasi serta menciptakan lingkungan yang nyaman bagi sekitarnya.
Pengusaha kafe ini juga bekerja secara cerdas dengan menerapkan teknologi sebagai penunjang promosinya, sebagai contoh menawarkan minuman dan camilan yang ada di kafenya melalui media sosial.
Beliau juga ikhlas dalam bekerja. Sehingga meski harus turun dan jatuh beberapa kali ketika harus meraih target, dia tidak mengeluh dan menyerah.