Produktivitas Kerja: Pengertian – Faktor dan Indikatornya

Daftar isi

Bagi perusahaan, produktivitas kerja karyawan atau pegawai sangat memengaruhi kinerja perusahaan. Apakah yang dimaksud dengan produktivitas kerja?

Pengertian Produktivitas Kerja

Pengertian Secara Umum

Secara umum, produktivitas kerja adalah kemampuan seorang karyawan atau pegawai untuk menghasilkan pekerjaan secara efektif dan efisien.

Pengertian Menurut KBBI

Menurut KBBI, produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan. Adapun kerja diartikan sebagai berikut.

kegiatan melakukan sesuatu; yang dilakukan (diperbuat)
sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian
perayaan yang berhubungan dengan perkawinan, khitanan, dan sebagainya; pesta perjamuan

Dengan demikian, produktivitas kerja menurut KBBI adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang dilakukan oleh karyawan atau pegawai.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertian produktivitas kerja menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.

International Labour Organization (ILO) dalam Hasibuan (2005) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung.
Sukanto (1995) mendefinisikan produktivitas kerja sebagai nilai output dalam hubungan dengan suatu kesatuan intput tertentu.
Moekijat (1999) mendefinisikan produktivitas kerja sebagai perbandingan jumlah keluaran atau output tertentu dengan jumlah masukan atau input tertentu untuk jangka waktu tertentu.

Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

Kualitas dan kemampuan fisik karyawan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos mental, dan kemampuan fisik karyawan.
Sarana pendukung yang meliputi lingkungan kerja dan kesejahteraan karyawan.
- Lingkungan kerja termasuk didalamnya teknologi yang digunakan, cara produksi sarana, peralatan produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan, dan suasana di lingkungan kerja
- Kesejahteraan karyawan dapat dilihat dari sistem pengupahan yang berlaku serta jaminan kelangsungan kerja.
Supra sarana yang merujuk pada faktor-faktor dari luar perusahaan yang memengaruhi perusahaan seperti sumber faktor produksi yang digunakan, perpajakan, perijinan, dan prospek pemasaran.

Menurut Sutrisno (2011), beberapa indikator produktivitas kerja antara lain sebagai berikut.

Efisiensi mengacu pada perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.
Hasil yang akan dicapai mengacu upaya yang dilakukan untuk selalu meningkatkan hasil yang dicapai.
Kemampuan mengacu pada berbagai macam kemampuan dan keterampilan yang dimiliki yang dapat menunjang pelaksanaan tugas.
Mutu mengacu pada kualitas hasil pekerjaan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Pengembangan diri mengacu pada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki melalui pelatihan dan lain sebagainya.
Semangat kerja mengacu pada etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari dan dibandingkan dengan hari yang lalu.

Produktivitas kerja dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut.

Keterangan :

Hasil kerja sebenarnya adalah hasil aktual per periode tertentu
Total hari kerja sebenarnya adalah hasil perkalian antara jumlah karyawan pada suatu periode tertentu dengan hari kerja aktif dalam periode yang bersangkutan.

Adapun manfaat pengukuran produktivitas kerja adalah sebagai berikut.

Memperbaiki produktivitas kerja karyawan
Meningkatkan kesejahteraan karyawan
Menyusun dan menetapkan berbagai macam keputusan terkait promosi, transfer, dan demosi
Memenuhi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Memberikan kesempatan kerja yang adil
Mengetahui dan memperbaiki kesalahan dalam proses staffing
Mengetahui dan memperbaiki informasi yang tidak akurat
Mengembangkan karir

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja, di antaranya adalah sebagai berikut.

Memberdayakan SDM yang ada dengan cara mengakui dan menghargai harkat dan martabat manusia, menerapkan pola manajemen partisipatif, dan meningkatkan mutu apa yang telah dikerjakan.
Senantiasa melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang ada. Perbaikan ini hendakanya dilakukan oleh segenap komponen perusahaan.
Meningkatan mutu hasil pekerjaan juga harus dilakukan oleh segenap komponen perusahaan.