Daftar isi
Setelah mempelajari rasio likuiditas, maka salah satu jenis rasio keuangan lainnya yaitu, rasio solvabilitas.
Pengertian Secara Umum
Rasio solvabilitas atau biasa disebut leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang atau kewajibannya dengan jaminan modal atau aktiva yang dimiliki baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Pengertian Menurut Para Ahli
Rasio solvabilitas dilakukan dengan membandingkan secara keseluruhan beban hutang perusahaan terhadap aset atau ekuitasnya.
Biasanya pembandingan tersebut akan dibandingkan dengan aset yang dimiliki oleh kreditor atau pemberi hutang.
Dimana jika aset perusahaan banyak dimiliki oleh pemberi hutang maka tingkat rasio solvabilitas perusahaan nya tinggi.
Sebaliknya, jika aset perusahaan banyak dimiliki pemegang, maka tingkat rasio solvabilitasnya rendah.
Tujuan dari rasio solvabilitas, yaitu:
Pada umumnya rasio solvabilitas bermanfaat untuk mengetahui dan melihat dari hutang suatu perusahaan terhadap seberapa besar solvable atau insolvablenya.
Dan seberapa besar modal sendiri yang dijadikan sebagai penjamin untuk membayar hutang.
Bagi perusahaan, sebuah hutang dianggap penting ketika akan melakukan ekspansi sebagai tambahan modal.
Maka dari itu rasio solvabilitas juga bermanfaat untuk mengetahui besaran pengaruh hutang perusahaan terhadap pengelolaan aktivita yang ada.
Jenis- jenis dari rasio solvabilitas, yaitu:
Debt to equity ratio merupakan rasio utang terhadap ekuitas. Rasio ini digunakan untuk membandingkan liabilitas dan ekuitas.
Dimana hutang tidak boleh lebih besar dari modal agar beban dalam perusahaan tidak bertambah.
Sehingga semakin kecil rasio menunjukan kondisi perusahaan sedang baik karena modal untuk menjamin hutang lancar masih besar.
Debt ratio atau rasio utang merupakan rasio yang menilai besaran perusahaan sesuai dengan utang untuk membiayai asetnya.
Rasio ini akan membandingkan total uang dengan total aset yang dimiliki.
Dalam rasio ini juga dapat menunjukan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap perusahaan sebagai tambahan modal.
Dimana jika tingkat rasio ini semakin tinggi maka jaminan yang diberikan oleh kreditor dalam jangka panjang semakin terjamin.
Namun biasanya kreditor akan memilih debt ratio rendah karena berarti kondisi perusahaan aman dan tidak berpeluang untuk bangkrut.
Times interest earned ratio dapat disebut juga sebagai interest coverage ratio.
Times interest earned ratio merupakan rasio yang menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi beban bunga pada masa yang akan datang.
Rasio ini akan membandingkan laba sebelum pajak dan bunga terhadap biaya bunga.
Dimana jika semakin tinggi nilai dari rasio ini, maka kemampuan perusahaan untuk membayar bunga hutang semakin besar.
Dan sebalikbya, jika nilai rasio ini semakin rendah, maka kemampuan perusahaan untuk membayar hutang semakin rendah.
Hal ini bisa dijadikan sebagai tolak ukur kredit untuk memberikan tambahan pinjaman.
Rumus yang digunakan dalam rasio solvabilitas, yaitu:
Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang / Ekuitas (Modal) x 100%
Rasio Utang = Total Utang / Total Aset x 100%
Times Interest Earned Ratio = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Beban Bunga x 100%
Soal 1
Jika perusahaan ABC memiliki nerasa seperti berikut:
• Saham : Rp.420.000.000
• Laba ditahan: Rp.145.000.000
• Kas: Rp.25.000.000
• Piutang Dagang: Rp.75.000.000
• Barang dagangan: Rp. 200.000.000
• Mesin: Rp.250.000.000
• Bangunan: Rp.350.000.000
• Tanah: Rp.100.000.000
• Obligasi: Rp.180.000.000
Maka berapa solvabilitas perusahaan memakai Rasio Modal dengan Aktiva?
Diketahui:
Modal sendiri: Saham + Laba ditahan = 420.000.000 + 145.000.000 = 565.000.000
Total altiva : Kas + Piutang dagang + Barang dagangan + Mesin + Bangunan + Tanah = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 + 250.000.000 + 350.000.000 + 100.000.000 = 1.000.000.000
Ditanya: Rasio modal dengan aktiva?
Dijawab:
Rasio modal dengan aktiva = (Modal Sendiri/ Total Aktiva) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = (565.000.000/1.000.000.000) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = 56,5%
Soal 2
Perusahaan DEF memiliki total aktiva sebesar Rp. 8.000.000, hutang lancar sebesar Rp. 15.000.000 dan hutang jangka panjang sebesar 23.000.000. Maka berapa rasio hutang terhadap ekuitas nya?
Diketahui:
Total aktiva : Rp. 8.000.000
Total hutang : hutang lancar + hutang jangka panjang = 15.000.000 + 23.000.000 = 38.000.000
Ditanya: Rasio hutang terhadap ekuitas?
Dijawab:
Rasio hutang terhadap ekuitas = (Total hutang / Total aktiva) x 100% Rasio hutang terhadap ekuitas = (38.000.000 / 8.000.000) x 100% Rasio hutang terhadap ekuitas = 47,5 %.
Hubungan rasio solvabilitas dan rasio likuiditas yang memungkinkan dialami oleh perusahaan, yaitu selain untuk mendeskripsikan kemampuan jangka panjang perusahaan, diperlukan juga likuiditas yang mendeskripsikan kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek.
Selain itu, apabila perusahaan memiliki nilai solvabilitas yang rendah dapat menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan.
Sedangkan jika nilai solvabilitasnya tinggi tapi nilai likuiditasnya rendah tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut juga mengalami kebangkrutan.
Sehingga bisa disimpulkan jika perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan yang insolvable belum tentu tidak likuid, begitupun sebaliknya.