8 Tokoh Sastrawan Indonesia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Puisi adalah karya sastra bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait serta salah satu bentuk tulisan yang menuangkan isi hati. Dibalik puisi-puisi yang indah ada sastrawan-sastrawan hebat.

Indonesia memiliki banyak sekali sastrawan puisi yang kreatif dan juga berprestasi. Bahkan karya-karyanya sangat berpengaruh terhadap kesusastraan Indonesia. Berikut ini 8 sastrawan-sastrawan puisi dari Indonesia yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

1.  W. S. Rendra

W. S. Rendra adalah seorang sastrawan Indonesia yang terkenal dengan kepandaiannya dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah karya yang mengagumkan. Beliau lahir pada 9 September 1935 dan meninggal 2009 silam.

Sejak muda, beliau sudah gemar menulis puisi, cerpen, hingga naskah drama, oleh karena itu tidak heran jika karyanya sangat mengagumkan dan dicintai oleh para pembacanya. Beliau pertama kali menerbitkan karyanya pada Majalah Siasat tahun 1952.

Beberapa puisi beliau seperti Seni, Basis, Siasat Baru, dan Konfrontasi merupakan karya-karya beliau yang diterbitkan melalui majalah tersebut. Selain itu masih banyak karya-karya beliau yang tidak kalah hebat dan bagusnya seperti Ballada Orang-Orang Tercinta, Blues Untuk Bonnie, Sajak-Sajak Sepatu Tua dan Perjalanan Bu Aminah.

2. Mochtar Lubis

Mochtar Lubis ada seorang sastrawan, penerjemah, pelukis dan seorang jurnalis ternama yang berasal dari keluarga Batak Mandailing dan lahir di Padang.

Sastrawan ini sangat populer di kalangan masyarakat pada tahun 1960-an. Beliau mulai menulis sejak di bangku Sekolah Dasar karena ibunya suka membacakan dongeng, sehingga diserap dengan baik olehnya untuk diceritakan kembali kepada temannya maupun kerabat.

Mochtar Lubis bekerja sebagai wartawan pada tahun 1945-1952, serta karyawan sebelum menjadi pemimpin redaksi dari Majalah. Beliau juga pernah menulis cerita anak-anak yang kemudian diterbitkan oleh Surat Kabar Sinar Deli.

Mochtar Lubis pandai berbahasa asing sehingga beliau menjadi akrab dengan sastrawan dari mancanegara, seperti Alberto F. Orlandini dan Manual Pacheco.

Mochtar Lubis sempat ditahan, meskipun sedang di tahanan, beliau mendapatkan penghargaan dari Magsaysay Journalism, Filipina. Beliau juga memperoleh apresiasi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pada tanggal 17 Mei 1966, Majalah Sastra Horizon diterbitkan olehnya setelah beliau bebas dari penjara.

Kumpulan karya buku puisinya, seperti Catatan Dari Camp Nirbaya (Harta Karun dan Bajak Laut dari Jakarta BP Indonesia Raya 1964) dan Pelaut Baghdad, telah berhasil memotivasi orang tua. Berbeda dengan karya sastrawan lainnya, karya yang beliau tulis dapat menghibur dan mengandung humor.

3. Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penulis dari salah satu karya terkenal berjudul Hujan Bulan Juni. Beliau merupakan seorang sastrawan terkenal di Indonesia yang  mampu menciptakan karya puisi dengan tulis dan penuh rindu terhadap hal apa pun.

Diksi-diksi yang beliau pakai dalam karyanya selalu tepat pada setiap sajaknya. Lirik-liriknya yang eederhana namun memiliki makna yang dalam, contoh karyanya adalah Hujan Bulan Juni dan Aku Ingin.

4. Chairil Anwar

Chairil Anwar adalah seorang sastrawan yang menjadi seorang pelopor sastrawan angkatan 45. Beliau dijuluki sebagai Si Binatang Jalang. Beliau mampu melahirkan karya yang heroik dan menggugah kehidupan.

Beliau juga mampu mengubah puisi-puisi bertajuk pemberontakan, individualisme, kematian, eksistensialisme, sampai multi interprerstasi. Karya legendaris beliau berjudul Aku. Namun beliau meninggal diusianya yang masih muda, yaitu 26 tahun.

5. Joko Pinurbo

Joko Pinurbo adalah seorang sastrawan yang mengemukakan bahwa jarak tidak pernah ada karena pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan. Beliau menciptakan karya-karya yang memadukan unsur naratif ironi refleksi diri.

Beliau terkadang tidak jarang membubuhkan unsur nakal. Beliau sudah mulai menggeluti puisi sejak remaja dan mulai menulis pada usia sekitar 20 tahun.

6. Eka Kurniawan

Eka Kurniawan adalah seorang sastrawan yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 28 November 1975. Beliau memulai karier menulisnya dengan menulis cerita pendek yang berjudul Corat-Coret Di Toilet pada tahun 2000.

Banyak karya beliau yang sudah diterjemahkan ke bahasa asing. Karena itulah, beliau mendapatkan sejumlah penghargaan, yakni prince claus 2018 dari Kerajaan Belanda, Emergencing Voice 2016 di New York, dan World Readers Award di tahun 2019.

Beliau juga mengalami jatuh bangun dan pernah ditolak oleh tiga penerbit sampai akhirnya memutuskan untuk mempublish di luar negeri. Beliau tidak memiliki aturan dalam menulis atau membuat sebuah karya.

Puisi-puisi karya beliau disatukan untuk menjadi sebuah antologi, seperti FilantropiStories Of Laka-Laka, bahkan Cantik Itu Luka yang dijadikan karya untuk musikalisasi.

7. Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad adalah seorang sastrawan sekaligus budayawan yang memiliki pandangan liberal. Beliau memiliki pemikiran yang terbuka dan berpengaruh terhadap karya-karyanya. Selain menulis puisi, ada banyak karya sastra lainnya yang beliau ciptakan.

Beliau mulai menulis sejak usia 17 tahun dan merupakan seorang pendiri majalah Tempo. Beliau sekarang menjadi komisaris majalah Tempo dan masih aktif menulis Catatan Pinggir di Majalah Tempo.

8. Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji adalah seorang sastrawan yang berhasil mengeluarkan puisi dari pakemnya karena mengubah puisi seperti mantra. Beliau banyak menggunakan bahasa figuratif dalam karya-karyanya. Puisinya yang berjudul Tragedi Winka Sihka memunculkan tafsiran yang berlainan.

Itulah 8 tokoh-tokoh sastrawan yang ada di Indonesia yang perlu kamu ketahui di mana karya-karya mereka sudah tidak perlu diragukan lagi.  

fbWhatsappTwitterLinkedIn