Istilah hormon tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Hormon adalah senyawa kimia berupa protein yang diproduksi oleh tubuh dan memiliki pengaruh signifikan terhadap aktivitas sel di dalam tubuh manusia. Hormon sendiri dihasilkan di oleh tubuh di bagian-bagian tertentu dalam organ otak maupun selainnya seperti di pankreas, tiroid, organ reproduksi, dan adrenal.
Serangkaian organ dan kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon itu tergabung dalam sebuah sistem yang dikenal sebagai sistem hormon. Berikut akan dibahas lebih rinci mengenai sistem hormon pada manusia.
Apa itu Sistem Hormon Pada Manusia?
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa sistem hormon atau yang dikenal juga sebagai sistem endokrin atau sistem kelenjar buntu adalah suatu sistem yang terdiri atas beberapa kelenjar dan organ yang berfungsi memproduksi hormon.
Menurut Isnaeni, Wiwi (2017:114), sistem endokrin yaitu kelenjar yang tidak memiliki saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Dengan demikian, dketahui bahwa hormon yang diproduksi di dalam tubuh akan langsung dialirkan melalui aliran darah.
Fungsi Sistem Hormon Pada Manusia
Ada sejumlah fungsi penting hormon bagi manusia, diantaranya adalah:
Mengatur homeostatis atau keseimbangan cairan dalam tubuh
Mengatur dan mempengaruhi emosi tubuh.
Jenis Sistem Hormon Pada Manusia
Sistem hormon manusia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kelenjar (glands) yang menghasilkan hormon tersebut. Berikut penjelasan singkat mengenai jenis-jenis sistem hormon pada manusia beserta fungsinya.
Kelenjar pituari atau kelenjar hipofisis sering juga disebut sebagai Master of Glands merupakan kelenjar utama yang menaungi sistem hormon manusia. Kelenjar ini terletak pada bagian bawah otak dan berfungsi meneruskan pesan dar otak ke sistem kelenjar lainnya.
Ada tiga bagian dari kelenjar pituari yang masing-masing menghasilkan hormon yang berbeda, yaitu:
1. Lobus Anterior (Adenohypophysis)
Hormon yang dihasilkan pada bagian ini didominasi oleh hormon pertumbuhan, reproduksi, dan hormon yang mengatur emosi/stres. Jenis hormon yang dihasilkan yaitu:
STH (Somatotrof Hormone)/Somatrotopin/GH (Growth Hormon) yang berfungsi untuk pertumbuhan dan metabolisme tubuh
LTH atau (Luteotropic Hormone)/Prolactin/Lactogenic Hormone yang berfungsi untuk merangsang kelenjar susu (mammae) dan merangsang ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/Treotrop/Thyrotropin yang berfungsi untuk mengatur sekresi kelenjar thyroid.
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/Adrenotropin/Corticotropin yang berfungsi untuk mengatur kinerja kelenjar adrenal.
Gonadotropic/Hormon Kelamin yang berfungsi dalam pembentukan folikel sel ovum dan mempengaruhi proses spermatogenesis.
2. Lobus Intermedia
Lobus intermedia menghasilkan hormon MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau Intermedin yang berfungsi dalam pembentukan dan penyebaran pigmen melanin.
3. Lobus Posterior atau Neurohipophysis.
Beberapa jenis hormon yang dihasilkan oleh bagian lobus posterior adalah:
Vasopresin yang berfungsi mengatur tekanan darah melalui vasodilatas atau penyempitan dan pelebaran pembuluh darah
ADH yang mengatur ekskresi urin dan reabsorbsi air dar tubulus ren
Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal yang berada pada bagian tengah otak berfungsi untuk memproduksi hormon:
Melatonin untuk pembentukan pigmen dan mengatur rasa kantuk.
Vasotocin yang fungsinya mirip dengan hormon vasopresin dan oksitosin.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiorid terdiri dari sepasang yang terletak di sekitar leher. Jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini aadalah:
Hormon Tiroksin dan Triiodotironin yang berfungsi untuk mengatur metabolisme karbohidrat, perkembangan mentah, diferensiasi sel, dan aktivitas sistem saraf.
Hormon Calsitonin yang berfungsi untuk menurunkan kalsium darah dan mengatur absorbsi kalsium oleh tulang.
Kelenjar Parathyroid
Kelenjar parathyroid menempel sebanyak 2 pasang di tiap kelenjar thyroid, sehingga jumlah seluruhnya ada 4 kelenjar. Kelenjar parathyroid menghasilkan hormon:
PTH (Parathormon) yang berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfat serta mengendalikan pertumbuhan tulang.
Kelenjar Thymus
Kelenjar thymus merupakan penimbunan dari hormon somatotrof yang dihasilkan selama masa pertumbuhan hingga masa pubertas. Fungsi dari hormon ini adalah untuk mengatur pertumbuhan, imunitas tubuh, dan memacu pertumbuhan serta pematangan sel limfosit.
Kelenjar Adrenal/Suprarenalis
Kelenjar adrenal terletak di dua bagian, yaitu:
1. Bagian Kortex
Pada bagian korteks dihasilkan hormon-hormon sebagai berikut:
Hormon Cortison atau Antiadison yang berfungsi dalam pembentukan formasi kabohidrat.
Hormon Glukokortikoid untuk merangsang peningkatan kadar gula darah
Hormon Cortisol yang berfungsi untuk memacu metabolisme karbohidrat dan meningkatkan respon imun tubuh.
Hormon Aldosterone untuk mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren, serta membuang kelebihan kalium
Hormon Corticosterone yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lipid
Hormon Mineralokortikoid untuk mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh serta memacu reabsorbsi Na+ dan Cl– dalam tubulus ginjal.
2. Bagian Medula
Hormon yang dihasilkan pada bagian Medula adalah:
Hormon Adrenalin atau Epinefrin yang memicu reaksi atas tekanan dan kecepatan gerak tubuh serta reaksi atas efek lingkungan lainnya.
Hormon Androgen yang berfungsi dalam penentuan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.
Kelenjar Ventriculus
Menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk memicu pengeluaran getah lambung dan membantu proses pencernaan
Kelenjar Usus/Pencernaan
Kelenjar usus mengasilkan hormon:
Sekretin untuk merangsang sekresi getah usus dan pankreas.
Kolesistokinin yang merangsang sekresi getah pankreas dan empedu.
Kelenjar Langerhans atau Pankreas
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini adalah:
Insulin yang berfungsi untuk mengatur glukosa dalam darah dan membantu merubah glukosa menjadi glikogen dalam hati dan otot
Glukagon yang bekerja dengan meningkatkan gula darah dan mengubah glikogen menjadi glukosa (glikolisis).
Kelenjar Kelamin / Gonad
Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan hormon dan sel kelamin, yaitu :
Sel testis yang menghasilkan hormon androgen terutama testosteron
Sel ovarium yang menghasilkan hormon estrogen, progesteron, dan relaksin.
Penyakit Pada Sistem Hormon Pada Manusia
Ketidakseimbangan hormon tubuh, baik itu kelebihan atau kekurangan, bisa menimbulkan penyakit sistem hormon manusia. Beberapa penyakit sistem hormon manusia yang sering terjadi yaitu:
Diabates Mellitus Diabetes melitus atau yang secara umum dikenal dengan kencing manis adalah penyakit yang disebabkan gangguan pada kelenjar pankreas. Gangguan tersebut mengakibatkan kelenjar pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin sehingga sel-sel dalam tubuh tidak bisa menyerap glukosa di dalam darah. Akibatnya kadar gula darahpun meningkat.
Addison Penyakit Addison disebabkan oleh gangguan pada kelenjar adrenal yang tidak mampu menghasilkan hormon kortisol atau aldosteron dalam jumlah cukup. Beberapa gejala dari penyakit ini adaah kelelahan, dehidrasi, hingga perubahan pada warna kulit.
Chusing Penyakit Chusing merupakan kebalikan dari penyakit addison, dimana kelenjar adrenal justru memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebih. Akibatnya tubuh akan mengalami sejumlah gejala seperti peningkatan berat badan, otot dan tulang melemah, kulit mudah memar, dan munculnya semacam punuk di punggung bagian atas.
Gigantisme atau Acromegali Penyakit ini terjadi ketika kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebih sehingga tubuh tumbuh dengan cepat melebihi normal.
Hipertiroid Hipertiroid merupakan gangguan sistem hormon dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon dengan jumlah diatas normal. Akibat yang ditimbulkan dari gangguan ini antara lain kecemasan, gangguan tidur, peningkatan detak jantung, dan penurunan berat badan secara drastis
Kesimpulan Pembahasan
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut:
Sistem hormon pada manusia adalah sebuah sistem yang mengatur kinerja hormon-hormon dalam tubuh
Hormon diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu, seperti pertumbuhan, metabolisme, keseimbangan cairan, membantu pencernaan, reproduksi dan sebagainya.
Ada banyak jenis sistem hormon dalam tubuh yang memproduksi berbagai macam hormon.
Gangguan pada sistem hormon bisa menimbulkan berbagai efek negatif dan penyakit pada tubuh manusia.