Daftar isi
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan dengan jumlah provinsi lebih dari tiga puluh. Setiap provinsi pastinya memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda. Perbedaan inilah yang melahirkan beragam kreasi seni yang diciptakan masyarakatnya.
Salah satunya bentuk ekspresi masyrakat terhadap gerak dan musik adalah seni tari. Salah satu provinsi di Pulau Jawa yang kaya akan tradisi seni terutama seni tari adalah Jawa Barat. Tari Manuk Dadali adalah salah satu seni tari yang berasal dari Jawa Barat.
Tari ini seringkali ditampilkan dalam acara pentas kebudayaan karena sifatnya yang menghibur serta menarik. Tari Manuk Dadali sendiri merupakan tari tradisional yang telah mendapat sentuhan kreasi putra putri Indonesia untuk dikreasikan menjadi tarian yang selalu mengikuti perkembangan jaman.
Pada dasarnya Tari Manuk Dadali adalah salah satu tari tradisional yang mengandung banyak unsur dasar tari. Secara harfiah tari ini banyak sekali mengandung unsur tari tradisional asal Sunda mengingat asalanya adalah Jawa Barat.
Ciri khas dari tari ini adalah menggunakan satu pijakan gerak serta tidak memiliki ragam gerak yang paten. Untuk mengikuti tren perkembangan jaman, Tari Manuk Dadali dikembangakan dengan berbagai variasi. Namun demikian, variasi-variasi dari tarian ini tidak mengurangi ciri khas dan keunikan dari Tari Manuk Dadali.
Pengertian Tari Manuk Dadali
Tari Manuk Dadali adalah salah satu tari tradisional khas Jawa Barat yang gerak dasarnya didominasi oleh gerak dasar tari khas suku Sunda. Pada dasaranya Tari Manuk Dadali sendiri terinspirasi dari sebuah lagu daerah dengan judul yang sama dengan nama tari ini.
Hanya saja, dengan adanya Tari Manuk Dadali berkembang menjadi ragam gerak seni yang memiliki makna dan nilai tersendiri. Lagu Manuk Dadali sendiri diciptakan oleh seorang jurnalis bernama Sambas Mangundikarta yang tumbuh dan besar di daerah Bandung.
Lagu ini sangat populer ketika baru dirilis, bahkan sampai menduduki tangga lagu teratas dan disiarkan langsung oleh radio RRI Bandung. Pada saat itu menduduki tangga lagu teratas dan diputar diradio RRI Bandung merupakan puncak kesuksesan lagu paling tinggi di Indonesia. RRI Bandung sendiri dipercayai sebagai salah satu raja radio yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
Hingga saat ini Tari Manuk Dadali masih terus dilestarikan dan dikembangkan sehingga menciptakan berbagai varian Tari Manuk Dadali, salah satunya yaitu Tari Dadali Campeurik. Karena umurnya yang telah panjang tari ini juga sering dikatakan sebagai tarian perlajanan kesenian tari di Indonesia.
Dengan adanya berbagai tarian tradisional yang ada di Indonesia, Tari Manuk Dadali tetap memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini terlihat dari tata rias, tata busana, dan musik iringin yang masih mengikuti musik lagu pengiring dengan nama yang sama dengan tarinnya.
Selain dipentaskan di provinsi asalnya, saat ini Tari Manuk Dadali sudah sering dipentaskan di beberapa provinsi lain di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah.
Fungsi dan Makna Tari Manuk Dadali
Tari Manuk Dadali adalah penggambaran dari kegagahan burung garuda, rasa nasionalisme, dan persatuan NKRI. Melalui tarian ini juga tersirat bahwa bangsa Indonesia perlu mengamalkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-harinya.
- Media pendidikan
Jika dilihat dari segi fungsi pendidikan Tari Manuk Dadali sangat tepat dijadikan salah satu wahana untuk media pembelajaran anak usia dini. Berbagai ilmu yang didapat dari tarian ini antara lain komunikasi, sosialisasi, pembiasaan mekanisasi tubuh, pembentukan tubuh, dan penanaman jiwa sosial budaya.
Hal ini disebabkan Tari Manuk Dadali memiliki gerakan tari dan lagu pengiring yang cukup mudah dihafalkan. Sehingga, sangat cocok dijadikan sebagai media pembelajaran terutama oleh anak-anak yang memasuki usia pendidikan usia dini.
Harapannya ketika anak-anak sudah mengetahui salah satu kebudayaan negaranya dan memiliki rasa cinta kepada tanah airnya sejak usia dini. Selain berfungsi sebagai media edukasi, Tari Manuk Dadali juga berfungsi sebagai hiburan.
- Sebagai wadah sosial keagamaan
Gerak dari Tari Manuk Dadali adalah tarian dengan gerak lincah maupun riang. Hal ini tentunya akan membawa penonton yang sedang menyaksikan pertunjukkan tari ini merasa terhibur. Selanjutnya, Tari Manuk Dadali juga berfungsi sebagai wadah sosial keagamaan.
Pada praktinya, penampilan dari tari ini banyak melibatkan beberapa pihak serta ditampilkan pada momen keagamaan tertentu. Jadi, apabila ditelaah lebih dalam Tari Manuk Dadali memiliki fungsi sebagai alat pengerat hubungan sosial diantara masyrakat Sunda khususnya maupun Indonesia umumnya untuk terus melestarikan tari ini.
- Sebagai nilai keagamaan
Serta, tari asal Sunda ini juga dijadikan sebagai sarana untuk melengkapi sekaligus menyalurkan nilai-nilai keagamaan yang ada pada tarian ini. Fungsi terakhir dari Tari Manuk Dadali adalah sebagai sarana untuk melestarikan budaya Indonesia.
Berbagai hal yang berhubung dengan tarian ini memiliki makna mendalam dalam penggambaran kebudayaan maupun rasa cinta tanah air. Dengan berkembangnya tari tradisional ditengah-tengah perang globalisasi adalah cara ampuh untuk tetap melestarikan budaya.
Ragam Gerak Tari Manuk Dadali
Ragam gerak dari Tari Manuk Dadali terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain:
- Tarian akan diawali dengan posisi kuda-kuda sembari mengayunkan kedua lengan.
- Kemudian dilanjutkan dengan berjalan maju-mundur jinjit, sambil mengayunkan pinggang dan kedua lengan ke kanan dan ke kiri.
- Kemudian dilanjutkan dengan berjalan maju-mundur dengan mengubah arah putaran, kedua lengan diayunkan.
- Gerak selanjutnya adalah melompat ke kanan dan ke kiri secara bergantian, sambil mengayunkan kedua lengan.
- Sesudah itu, kakinya diayunkan ke bagian depan secara bergantian kemudian mata penari mengikuti arah kaki.
- Gerakan terkahir berupa meletakkan tangan di dada, dengan posisi tangan melipat menjadi satu (gerakan sembada), sambil kakinya ditekuk dari kepala mengikuti arah tangan yang digerakkan ke depan, kiri dan kanan.
Pola Lantai Tari Manuk Dadali
Tari Manuk Dadali memiliki pola lantai yang sangat beragam, serta masing-masing dari pola lantai tersebut dapat dikategorikan, antara lain:
- Berdasarkan Aktivitasnya
Jika ditinjau dari aktivitasnya, tarian manuk dadali terdiri dari dua gerakan, yakni gerak setempat dan gerak berpindah-pindah. Gerakan setempat adalah gerakan yang dilakukan dengan cara berpindah tempat. Gerakan berpindah-pindah tempat adalah gerakan yang dapat dilakukan berpindah-pindah dengan bergesar, meluncur, melangkah, dan melompat.
- Berdasarkan Ragamnya
Jika ditinjau dari ragamnya tarian ini terdiri dari gerakan pokok dan gerakan sendi. Gerakan pokok dalam Tari Manuk Dadali adalah gerakan yang melibatkan berbagai otot. Sedangkan, gerakan sendir adalah gerakan yang hanya menggunakan kekuatan sendi lemah lembut.
- Berdasarkan Jumlah Penari
Jika ditinjau dari segi jumlah penari, Tari Manuk Dadali memiliki tiga jenis gerakan yakni gerak tunggal, gerak tari berpasangan, dan gerak berkelompok. Pertama, gerakan tunggal yang biasanya dibawakan hanya oleh satu orang penari manuk dadali saja.
Saat melekukan gerak tunggal penari dapat mempraktekkan gerka manuk dadali dengan lincah dan bebas. Hal ini dikarenakan penari tidak pelru mengikuti gerak penari lainnya. Gerakan tari berpasangan biasanya dibawakan dengan menari berpasang-pasang.
Mulai dari laki-lai dengan perempuan, perempuan dengan perempuan, maupun laki-laki dengan laki-laki. Ketiga, adalah gerakan yang dapat dilakukan secara kelompok atau ramai-ramai. Akan tetapi, biasanya tari berpasangan ini dilakukan dengan orang yang dapat memadukan gerakan tari secara bersamaan dan kompak.
- Berdasarkan Sifatnya
Jika ditinjau dari sifatnya, tari ini memiliki tigas sifat yakni gerakan lemah, gerakan tegang, gerakan lembut, dan gerakan kasar. Gerakan lemah adalah gerakan yang dilakukan tidak menggunakan otot. Gerakan tegang adalah gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot.
Gerakan lembut adalah gerakan yang dilakukan dengan mengalir begitu saja. Gerakan kasar adalah gerakan yang dilakukan dengan gerakan otot yang kuat.
- Berdasarkan Bentuknya
Jika ditinjau dari bentuknya Tari Manuk Dadali memiliki tiga jenis gerakan yaitu gerakan wantah (gerakan realistik), gerakan stilir, dan gerakan simbolik. Gerakan wantah atau nama lain dari gerakan realistik adalah sebuah gerak yang dilakukan oleh seseorang sesuai dengan apa yang sedang dilihatnya.
Gerakan stilir adalah gerakan yang sudah digubah dan merupakan gerak tidak wantah dengan cara diperhalus. Sedangkan, gerak simbolik adalah gerak yang hanya digunakan sebagai simbol dan gerak tidak wantah yang telah distilir.
- Berdasarkan Arah dan Level Posisi
Jika ditinjau dari arah dan level posisinya Tari Manuk Dadali memiliki tiga gerakan. Gerakan tersebut yakni gerak tinggi, sedang, dan rendah. Secara keseluruhan gerakan-gerakan yang tercipta satu sama lain terbangun dan tampak keterpaduannya akan menghasilkan gerakan yang indah saat pementasan Tari Manuk Dadali.
Kostum Tari Manuk Dadali
Meskipun Tari Manuk Dadali belum memiliki properti khusus yang berbeda dengan tari yang lainnya, namun hal ini tidak menutupi bahwa tari ini memiliki kelebihan sebagai tari yang sangat asyik dan enak untuk dipandang. Unuk menunjukkan tarian ini, penari biasanya mengenakan beberapa kostum dan properti simpel yang tidka terlalu mewah layaknya tari tradisional lainnya.
Beberapa kostum dan properti yang dikenakan oleh para penari Tari Manuk Dadali yaitu gelang, mahkota untuk menghias kepala, baju bersayap layaknya manuk dadali, dan selendang yang warnya bisa dipilih sesuai dengan tema yang ingin diangkat saat pertunjukkan Tari Manuk Dadali.