Daftar isi
Tes merupakan instrumen yang kerap digunakan dalam penilaian. Tes memiliki ragam jenisnya. Salah satunya yakni tes formatif. Lalu, apa itu tes formatif dan apakah tes tersebut sama dengan tes sumatif? Selengkapnya akan dibahas di bawah ini.
Pengertian Tes Formatif
Secara bahasa, kata tes merupakan berasal dari bahasa Perancis yang berarti testum. Sementara itu, dalam bahasa Inggris tes ditulis dengan test dan diartikan sebagai tes, ujian atau percobaan.
Tes merupakan alat untuk mendapatkan data mengenai perilaku individu. Maka dari itu, di dalam tes terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab atau tugas yang harus dikerjakan agar mendapatkan informasi berkenaan dengan aspek psikologis tertentu.
Tes memiliki ragam jenisnya, namun salah satu jenis dari tes tersebut adalah tes formatif. Tes formatif adalah tes yang diberikan untuk mengamati kemajuan siswa dalam belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikan dalam tiap satuan unit pembelajaran.
Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran, dengan tes formatif peserta didik mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya, dan Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.
Ciri-Ciri Tes Formatif
- Tes merupakan alat untuk mengukur sampel pengetahuan maupun keterampilan yang dipunya seseorang.
- Tes dilakukan secara terbatas dari segi waktu pelaksanaan.
- Tes merupakan penafsiran angka yang didapatkan untuk menentukan baik tidaknya seseorang dalam mencapai tujuan pembelajaran.
- Evaluasi dapat dilakukan dan diselesaikan pada setiap kali sub pokok bahasan
Fungsi dan Tujuan Tes Formatif
Tes formatif memiliki tujuan untuk memantau kegiatan atau hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Tidak hanya itu, tes formatif juga bertujuan untuk mengetahui kelemahan serta potensi yang ada dalam diri siswa. Sehingga, guru dapat mengatasi dan mencari solusi akan hal tersebut.
Tes formatif memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Selain itu, tes formatif berfungsi sebagai respon balik agar pembelajaran dapat lebih baik lagi di kemudian hari. Menurut Nasrun Harahap dkk, terdapat beberapa fungsi penilaian dalam pembelajaran yakni sebagai berikut.
- Untuk memberikan umpan balik
Dengan mengadakan tes formatif, maka dapat memberikan umpan balik atau respons kepada guru. Dengan begitu guru dapat membenahi pembelajaran yang dirasa masih kurang dan belum memuaskan.
- Untuk memberikan angka yang tepat dalam menilai siswa
Tes formatif memiliki fungsi untuk memberikan nilai yang pantas terhadap capaian atau prestasi siswa. Dengan memberikan nilai yang pantas, maka guru telah memberikan apresiasi kepada siswanya.
- Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat
Dengan melakukan tes formatif, maka guru dapat memberikan kenyamanan siswa dalam belajar. Caranya yaitu dengan memberikan situasi yang paling nyaman bagi siswa saat pembelajaran.
- Untuk mengenal latar belakang siswa
Dengan melakukan tes formatif guru dapat mengetahui latar belakang siswa seoerti kesulitan belajar siswa atau hambatan serta kelemahan lainnya. Dengan begitu, guru dapat memberikan bantuan atau solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Di samping itu, fungsi test formatif menurut Dr. Suharsimi Arikunto merumuskan bahwa evaluasi formatif mempunyai beberapa fungsi berikut ini:
- Fungsi tes formatif bagi guru
Tes formatif memiliki fungsi jika dilihat sebagai guru adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman materi yang telah disampaikan, mengetahui bagian-bagian mana saja yang belum dapat dipahami siswa dan dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.
- Fungsi tes formatif bagi siswa
Selain berfungsi bagi guru, tes ini juga memiliki fungsi jika dilihat dari siswa yakni dapat digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh. Tes formatif merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa serta sebagai usaha perbaikan dan diagnosa.
- Fungsi tes formatif bagi program
Setelah diadakan test formatif maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dan sesuai dengan kecakapan anak, apakah memerlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai serta apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.
Contoh Tes Formatif
Contoh tes formatif adalah penilaian atau tes yang biasa dilaksanakan pada akhir KD (Kompetensi Dasar) atau pembahasan tiap bab. Kita sering melihat bahkan merasakan jika setiap satu bab selesai dipelajari, maka guru akan memberikan sebuah tes.
Nah, tes tersebut lah yang dinamakan dengan tes formatif. Tes ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui sejauh mana proses pembelajaran berkesan bagi siswa. Dengan begitu, guru-guru dapat memperbaiki proses pembelajaran di kemudian hari atau di bab selanjutnya menjadi lebih baik.
Kelebihan dan Kekurangan Tes Formatif
Setiap penilaian yang dilakukan tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun, hal tersebut tidak mengurangi asas manfaat yang ada dalam dirinya. Begitupun dengan tes formatif. Tes formatif memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
- Mudah Dilakukan
Tes formatif ini mudah dilakukan oleh guru sebab tes ini tidak ribet saat menggunakannya. Guru hanya tinggal membuat soal sesuai dengan materi atau bab yang telah disampaikan sebelumnya. Sementara siswa tinggal menjawab pertanyaan yang telah guru susun.
- Bersifat Objektif
Tes atau penilaian formatif memiliki sifat objektif karena dari tes tersebut guru dapat mengetahui apa yang selama ini kurang dalam kegiatan pembelajaran. Siswa mengerjakan tes tersebut sesuai dengan apa yang selama ini dipelajarinya sehingga kemungkinan besar hasilnya bersifat objek.
Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan untuk siswa bertindak tidak jujur saat mengisi tes formatif. Sering sekali siswa melakukan kerja sama saat sedang mengerjakan soal. Maka dari itu, sangat penting untuk dilakukan.
- Terjangkau
Saat pembuatan atau penyusunan tes formatif hanya memerlukan biaya yang relatif sedikit. Makanya, tes ini dapat dikatakan terjangkau sebab tidak memerlukan instrumen atau alat lain yang mesti dibeli oleh guru. Sehingga, semua guru dapat menggunakan tes formatif untuk mengetahui perkembangan siswa.
Selain memiliki kelebihan, tes ini juga memiliki beberapa kekurangan yang di antaranya adalah sebagai berikut.
- Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama
- Sulit menemukan pengacau.
- Kurang efektif mengukur beberapa aspek pembelajaran
Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif
Penilaian formatif memiliki perbedaan mendasar dengan penilaian sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada saat proses pembelajaran, sementara itu penilaian sumatif dilaksanakan pada akhir pembelajaran satu atau beberapa kompetensi dasar.
Selain itu, hasil penilaian formatif untuk mengetahui perkembangan penguasaan kompetensi yang sedang dipelajari peserta didik. Hasil penilaian formatif tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor.
Sedangkan hasil penilaian sumatif digunakan untuk membuat keputusan apakah seorang peserta didik dapat melanjutkan atau tidak dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya, naik kelas atau tidak, dan lulus atau tidak lulus.
Hasil penilaian sumatif diperhitungkan dalam pengolahan nilai pada buku rapor. Selain itu, hasil penilaian sumatif juga dapat dipakai untuk memutuskan tujuan dan kegiatan pembelajaran berikutnya sebagaimana diilustrasikan pada bagan berikut.
Itulah informasi mengenai tes formatif. Jangan sampai salah lagi membedakan antara tes formatif dan tes sumatif karena keduanya jelas berbeda. Meskipun begitu, keduanya merupakan alat atau instrumen untuk menilai siswa dalam proses pembelajaran.