Model Pembelajaran Langsung: Pengertian-Tujuan dan Langkah-langkah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Model pembelajaran memiliki beragam jenis dan tentunya memiliki karakteristik masing-masing. Salah satu dari sekian banyak model pembelajaran adalah model pembelajaran langsung. Lalu, apa itu model pembelajaran langsung? Dan bagaimana langkah-langkah dalam menerapkannya? Selengkapnya akan diulas berikut ini.

Pengertian Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung atau direct instructional merupakan pendekatan instruksional secara sistematis di mana guru memimpin dan menyajikan materi kepada siswa dengan cara demonstrasi atau ceramah. Secara singkat, model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang di mana proses belajar diarahkan oleh guru.

Model pembelajaran ini dapat melatih agar mendapatkan pengetahuan secara deklaratif serta prosedural. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan yang di mana siswa dapat menguasai teori, konsep, fakta serta generalisasi.

Sedangkan pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan yang di mana siswa mampu mengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari.

Biasanya, model pembelajaran ini dilakukan secara bertahap dan bertingkat. Model pembelajaran langsung menuntut siswa untuk dapat memahami konsep materi secara menyeluruh sehingga dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat mengatasi masalahnya yang berkaitan dengan materi.

Perbedaan Model Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung

Terdapat dua jenis model pembelajaran yakni langsung dan tidak langsung. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing. Model pembelajaran langsung, di mana guru yang memegang kendali penuh.

Sementara, model pembelajaran tidak langsung, guru hanya berfungsi sebagai fasilitator. Dalam model jenis ini, pembelajaran dilakukan secara bertahap.

Model pembelajaran tidak langsung menghasilkan berupa pengembangan sikap dan perilaku. Sementara itu, pembelajaran langsung menghasilkan berupa pengetahuan baik kognitif maupun psikomotorik.

Ciri-Ciri Model Pembelajaran Langsung

  1. Model pembelajaran jenis ini memiliki tujuan yang jelas. Hal ini dikarenakan model jenis ini sudah tersusun secara sistematis.
  2. Materi dan lingkungan belajar tersusun secara sistematis. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa model ini merupakan model pembelajaran yang sistematis. Mulai dari langkah-langkah, metode sampai lingkungan belajar tersusun secara sistematis.
  3. Terdapat perubahan keterampilan dan sikap secara langsung. Dalam model ini, siswa diharapkan memiliki dua pengetahuan deklaratif dan prosedural. Salah satu pengetahuan ini yakni deklararif, menuntut siswa untuk merealisasikan hasil belajar dalam kehidupannya. Sehingga, dapat terlihat perubahan sikap dalam diri siswa.
  4. Guru dituntut untuk menggunakan beragam media yang menarik. Dalam penerapannya, model pembelajaran ini menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menggunakan sumber belajar. Seperti pemanfaatan media pembelajaran yakni musik, film, atau media lainnya.

Tujuan Model Pembelajaran Langsung

  1. Untuk memberikan penekanan pada materi yang menjelaskan mengenai konsep utama dan menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya.
  2. Untuk menyalurkan pengetahuan, kemampuan serta strategi kepasa siswa dengan konsep yang jelas.
  3. Untuk mendapatkan pengetahuan secara deklaratif dan prosedural.
  4. Untuk mengetahui kapasitas siswa dalam memahami skill dasar dalam menyelesaikan masalah.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Langsung

Terdapat beberapa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran langsung. Berikut ini penjelasannya.

  1. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Seperti biasa, guru menyampaikan apa tujuan dalam pembelajaran yang akan dilakukan.
  2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta capaian pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah penjelasan materi yang akan disampaikan serta capaian yang harus siswa peroleh. Hal ini bertujuan agar siswa tau materi yang akan mereka pelajari dan apa saja hal yang harus mereka lakukan selama proses pembelajaran.
  3. Memaparkan kembali beberapa materi yang telah disampaikan. Hal ini penting dilakukan untuk mengembalikan ingatan siswa pada pembelajaran. Selain itu, untuk mengecek sejauh mana pemahaman siswa pada bahan ajar.
  4. Memberikan bahan ajar atau materi. Guru menjelaskan materi yang dibawakan beserta contohnya. Dalam hal ini, guru dapat menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu.
  5. Melakukan bimbingan. Bimbingan dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Namun, sebelum itu, siswa diberi kesempatan untuk mendalami dan mengasah materi yang telah disampaikan.
  6. Melakukan evaluasi. Pada tahap ini guru mengulangi materi yang telah disampaikan secara ringkas. Kemudian, siswa memberikan tanggapan sebagai feedback atau timbal balik.
  7. Memberikan latihan. Terakhir adalah memberikan latihan kepada siswa. Hal ini bertujuan agar pemahaman serta pengetahuan terkait materi dapat berkembang. Sehingga siswa tidak mudah lupa dengan apa yang telah disampaikan.

Contoh penerapan Model Pembelajaran Langsung

Salah satu contoh dalam model pembelajaran langsung adalah pada mata pelajaran agama. Pada jenjang SD, terdapat pokok bahasan mengenai wudhu. Guru dapat menggunakan model ini dengan cara menjelaskan terlebih dahulu apa itu wudhu dan hal lain yang berkaitan dengannya kemudian mempraktikkan wudhu secara langsung.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung

Kelebihan

  1. Materi yang diajarkan dapat terkendali secara sistematis sehingga inti materi dapat diterima dengan baik oleh siswa.
  2. Model pembelajaran ini dapat digunakan dalam kelas kecil maupun besar.
  3. Model jenis ini cocok jika diterapkan pada materi yang berbasis konsep dan praktik secara langsung.
  4. Dapat meringkas materi yang terlalu panjang sehingga terdapat banyak waktu luang untuk siswa mendalami materi.
  5. Dapat membuat siswa tertarik pada salah satu konsep atau mata pelajaran tertentu.
  6. Model jenis ini dapat diterapkan pada siswa yang mempunyai daya minat membaca yang rendah.

Kekurangan

  1. Siswa cenderung lebih karena pembelajaran sepenuhnya berada dalam kontrol guru. Sehingga siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki.
  2. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik, maka pembelajaran ini menjadi tidak bermakna. Sebab, model pembelajaran langsung memerlukan kecakapan guru dalam berkomunikasi.
  3. Kegiatan pembelajaran bisa menyebabkan kebosanan sebab siswa dituntut untuk mendengarkan penjelasan guru secara seksama.
  4. Tidak semua siswa dapat mencerna dan mengolah informasi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya pembelajaran.
  5. Guru dapat kewalahan karena menentukan kapasitas siswa dalam memahami materi.

Tentunya kita ketahui tidak ada sistem atau model yang seratus persen sempurna. Maka dari itu, seorang guru dituntut untuk mengatasi kekurangan dari model tersebut. Terlebih dengan segala kecanggihan teknologi sekarang ini.

Guru dapat mengkombinasikan berbagai media pembelajaran yang mendukung jalannya proses pembelajaran. Sehingga siswa lebih tertarik dalam pembelajaran dan lebih memahami mata pelajaran.

fbWhatsappTwitterLinkedIn