Daftar isi
Ada banyak sekali strategi marketing yang bisa diterapkan untuk bisa meningkatkan daya beli dari konsumen. Hal itu tentunya disesuaikan dengan karakter dari perusahaan dan produknya sendiri. Dan tentunya yang tidak boleh tertinggal adalah tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Sehingga strategi apa yang nantinya diterapkan untuk kedepannya, bisa berjalan sesuai dengan tujuan dan terealisasikan dengan baik. Salah satu strategi marketing yang diterapkan oleh beberapa perusahaaan besar adalah strategi upselling.
Mungkin sebagian besar dari kita awam dengan istilah yang satu ini. Strategi marketing yang satu ini seringkali dikaitkan dengan strategi marketing cross selling. Yang mana keduanya sering disamakan, padahal pada prinsipnya keduanya memiliki cara kerja yang berbeda.
Lebih tepatnya, strategi marketing upselling ini lebih bertujuan untuk mendorong konsumen membeli produk produk yang relative lebih mahal, dibandingkan dengan jenis produk yang biasanya dicari dan dibeli.
Tentunya hal itu bisa terjadi karena peranan dari pekerja marketing yang menawarkannya. Lalu apa sih sebenarnya strategi upselling itu? Berikut merupakan pemaparan mengenai strategi upselling yang perlu diketahui.
Pengertian Upselling
Secara umum, upselling merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan daya jual dari setiap produknya. Terlebih produk yang memiliki kualitas tinggi dan harga yang relatif mahal. Dalam kata lain, upselling merupakan strategi penawaran produk dengan mendorong konsumen untuk membeli produk produk yang direkomendasikan oleh toko, biasanya merupakan produk yang sangat berbeda dengan apa yang sedang dicari oleh konsumen.
Tak jarang, karyawan menggunakan metode upselling ini ketika produk yang sedang dicari oleh konsumen sedang tidak tersedia atau belum restock, sehingga alternatifnya karyawan akan menawarkan produk lainnya yang memiliki harga yang relative lebih mahal.
Tentunya untuk bisa membuat konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan tersebut, pihak marketing harus pandai pandai untuk bisa mengemas tawaran tersebut semenarik mungkin.
Pentingnya Upselling
Berikut merupakan peranan dari pentingnya strategi upselling bagi sebuah bisnis, selain yang diprioritaskan untuk meningkatkan daya beli konsumen terkait produk tertentu.
- Meningkatkan customer lifetime value
Upselling merupakan strategi pemasaran produk yang memiliki peranan sangat penting bagi perusahaan terkait apabila bisa dijalankan dengan baik. Salah satu peranannya adalah bisa meningkatkan customer lifetime value. Customer lifetime value merupakan pengalaman berbelanja dari pelanggan yang menguntungkan bagi perusahaan. Terkait customer lifetime value ini bisa dibagi menjadi tiga, yakni pelanggan yang tidak menguntungkan, menguntungkan, dan sangat menguntungkan. - Meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan
Selain menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, nyatanya penerapan dari strategi upselling ini juga bisa menghasilkan keuntungan bagi pelanggan. Bisa dibilang dengan adanya strategi upselling ini, beberapa pelanggan mungkin akan merasa terbantu. Hal itu terjadi ketika produk yang mungkin mereka cari sedang tidak tersedia, sehingga pihak perusahaan mencoba untuk memberikannya alternatif pilihan produk lainnya. Yang mana walaupun harganya bisa dibilang lebih mahal, namun keuntungan yang didapatkan dari produk tersebut pun lebih dari produk yang dicari sebelumnya. - Menciptakan keuntungan bagi perusahaan dan pelanggan
Strategi upselling ini nyatanya tidak hanya membawa keuntungan bagi perusahaan saja, melainkan juga membawa keuntungan bagi pihak pelanggan. Dalam kata lain, sebenarnya penerapan dari strategi upselling ini membawa pelanggan dan perusahaan pada kesepakatan dana hasil akhir yang menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan yang bisa mendapatkan keuntungan dan pendapatan maksimalnya dan pelanggan yang akhirnya mendapatkan produk yang memiliki nilai yang lebih besar dari produk awal yang diincarnya.
Strategi Penerapan Upselling
Berikut merupakan strategi penerapan upselling yang perlu diketahui.
- Memberikan daftar rekomendasi produk kepada pelanggan dengan melabelinya sebagai produk rekomendasi terbaik, produk yang paling banyak digemari dan lain sebagainya. Dan yang diimbangi dengan penawaran terbaik pula.
- Memasang reminder atau berusaha untuk terus mereminder para pelanggan terkait dengan produk produk yang sedang direkomendasikan dan sedang ditawarkan oleh perusahaan, entah reminder tersebut dilakukan di platform e commerce yang digunakan atau disampaikan secara langsung dari karyawan ke pelanggan.
- Melakukan pendekatan secara personalisasi kepada pelanggan dengan mengirimkan pesan dan informasi entah itu melalui email, sms ataupun bentuk penyebaran informasi yang lainnya tentunya dengan timming yang tepat.
Contoh Penerapan Upselling
Berikut merupakan penerapan dari strategi upselling yang ada.
- Inmotion hosting, sebuah platform yang bergerak dibidang penawaran terkait penyediaan hosting web yang mana perusahaan menawarkan produk paket untuk hosting web dengan harga yang lebih murah untuk langganan dalam waktu yang lama.
- Netflix, aplikasi menonton yang memberikan manfaat lebih banyak bagi pelanggan yang sudah berlangganan dengan keuntungan sebagai berikut, menambahkan fitur streaming HD dan ultra HD, bisa digunakan untuk menonton dari beberapa perangkat.
Perbedaan Upselling dan Cross Selling
Istilah cross selling sendiri seringkali dikaitkan dengan strategi pemasaran lainnya seperti up selling. Kedua strategi tersebut tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan jika memang bisa direalisasikan dengan baik dan sesuai dengan strategi yang ada. Karena memang tujuan dari cross selling dan up selling sendiri tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan pendapatan dari perusahaan dan meningkatkan jumlah keterjualan produk tentunya.
Namun lebih detailnya, cross selling dilakukan dengan menawarkan produk yang cenderung relevan dengan produk yang ingin dan sudah dibeli oleh pelanggan. Sedangkan up selling sendiri lebih diterapkan dengan menyakinkan pelanggan untuk membeli suatu produk yang berbeda dengan apa yang dibeli oleh pelanggan, dan tentunya membandingkan produk yang ditawarkan dengan produk yang sedang dicari oleh pelanggan. Entah itu sebagai barang pengganti produk yang tidak tersedia atau lainnya.