Analisis Beban Kerja: Pengertian – Tujuan dan Metodenya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada materi kali ini kita akan mempelajari mengenai analisis beban kerja yang meliputi pengertian, tujuan, manfaat, peran analisis, metode, tipe, teknik perhitungan dan faktor yang mempengaruhi analisis beban kerja.

Pengertian Analisis Beban Kerja

Analisis beban kerja adalah tata cara atau prosedur yang dilakukan untuk memastikan jumlah dari jam kerja pada tiap individu yang diperlukan untuk menjalani pekerjaan di dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

Tujuan Analisis Beban Kerja

Tujuan melakukan analisis beban kerja yaitu untuk memilih jumlah dari karyawan yang dibutuhkan guna menanggulangi pekerjaan. Kemudian memilih jumlah karyawan di dalam beban kerja yang bisa diluapkan kepada seorang karyawan.

Manfaat Analisis Beban Kerja

  • Dengan adanya analisis beban kerja bermanfaat untuk memahami perhitungan jam yang efektif dan perhitungan mengenai waktu di dalam manajemen kualitas agar nantinya dapat tercapai kondisi yang optimum.
  • Dapat memahami peran analisis beban kerja pada suatu divisi kerja di dalam suatu perusahaan.
  • Menghitung kebutuhan dari kalori para pekerja di dalam melakukan kegiatan pekerjaan di dalam sistem kesehatan dan keselamatan kerja.
  • Dapat menentukan jumlah dari karyawan yang diperlukan.

Peran Analisis Beban Kerja

Ada 6 peran di dalam analisis beban kerja, 6 peran tersebut diantaranya sebagai berikut ini yaitu:

  • Dalam perekrutan dan seleksi calon karyawan.
  • Dalam perencangan karir
  • Dalam pengembangan karyawan
  • Dalam perancangan kinerja utama
  • Dalam perancangan sistem kompensasi dan benefit para karyawan.
  • Dalam menentukan kestabilan keuangan perusahaan yang adaa kaitannya dengan beban gaji.

Metode Analisis Beban Kerja

Metode analisis beban kerja dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu pendekatan organisasi, pendekatan analisis jabatan dan pendekatan administratif. Berikut ini penjelasan dari ketiga metode analisis beban kerja yaitu:

  • Pendekatan Organisasi
    Melalui metode pendekatan organisasi akan didapatkan informasi mengenai struktur organisasi, tugas, tanggung jawab dan lainnya. Berdasarkan pendekatan ini nantinya bisa dibuat suatu prosedur kerja di dalam pelaksanaan kerja yang menggambarkan kerja sama dan koordinasi dengan baik.
  • Pendekatan Analisis Jabatan
    Jabatan disini yaitu tidak terbatas pada jabatan struktural dan fungsional, namun tetap diarahkan pada jabatan non-struktural yang sifatnya umum dan teknis. Melalui pendekatan ini, maka di dapatkan beberapa informasi dan informasi tersebut dimanfaatkan sebagai bahan di dalam pengkajian beban kerja.
  • Pendekatan Administratif
    Pendekatan ini akan di dapatkan berbagai informasi yang mencakup berbagai kebijakan yang ada di dalam organisasi atau yang ada kaitannya dengan sisitem administrasi kepegawaian.

Tipe Analisis Beban Kerja

Ada 2 tipe analisis beban kerja diantaranya yaitu analisis proses dan analisis numerik. Berikut ini penjelasan dari kedua tipe analisis beban kerja yaitu:

  • Analisis Proses
    Di dalam analisis proses ini dapat dengan menetukan langkah apa saja di dalam pengerjaan suatu tugas untuk dapat menghasilkan suatu output. Identifikasi melalui analisis proses ini akan menuntut untuk dapat memahami faktor apa saja yang akan mempengaruhi kinerja. Kemudian, analisis proses juga akan menyediakan beberapa informasi yang diperlukan pada saat melakukan down sizing terhadap jumlah dari suber daya manusia yang ada saat ini.
  • Analisis Numerik
    Analisis numerik ini merupakan menghitung jumlah keluaran atau output, baik itu barang atau jasa yang dihasilkan pada waktu tertentu. Banyak perusahaan yang mneggunakan tipe analisis numerik ini.

Teknik Perhitungan Beban Kerja

Teknik dalam melakukan perhitungan beban kerja terdapat 2 sistem perhitungan yaitu pengukuran kerja untuk beban kerja visioner dan pengukuran kerja untuk beban kerja visibel. Berikut ini penjelasan dari kedua teknik perhitungan beban kerja tersebut yaitu:

Pengukuran Kerja untuk Beban Kerja Visioner

  • Jumlah periode yang dibutuhkan pada setiap tugasnya.
  • Penjelasan mengenai tugas dari kedudukan.
  • Saluran setiap tugas di dalam dasar tugas.
  • Periode kerja yang efisien.
  • Periode penuntasan tugas sebagai multiplikasi beban kerja dengan asa waktu.

Pengukuran Kerja untuk Beban Kerja Visibel

  • Dasar hasil kerja.
  • Tujuan periode kerja di dalam dasar waktu.
  • Penjelasan mengenai tugas kedudukan.
  • Periode kerja yang efisien.
  • Kapasitas kerja adalah multiplikasi beban kerja.

Faktor Pengaruh Analisis Beban Kerja

Ada 2 faktor yang mempengaruhi analisis beban kerja yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasan dari faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi analisis beban kerja yaitu:

  • Faktor Internal
    Faktor internal yaitu faktor yang asalnya daridalam tubuh para pekerja itu sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh dikenal dengan sebutan strain dan berat ringannya reaksi tubuh dapat dinilai secara subjektif dan objektif. Penilaian secara subjektif ada kaitannya dengan harapan, kepuasan dan keinginan. Sedangkan penilaian secara objektif dapat dinilai melalui perubahan fisiologis. Faktor internal dapat meliputi faktor somatis dan psikos yaitu persepsi, kepercayaan, keingingan, motivasi dan kepuasan.
  • Faktor Eksternal
    Faktor eksternal adalah faktor yang memiliki pengaruh dari luar tubuh para pekerja. Faktor eksternal meliputi tugas, organisasi dan lingkungan kerja yaitu:
    • Tugas
      Tugas dapat meliputi kegiatan fisik yaitu sikap kerja, stasiun kerja, beban yang diangkut, peralatan dan sarana informasi. Selain itu tugas juga dapat berupa kegiatan mental yaitu tingkat kesulitan dari pekerjaan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
    • Organisasi
      Organisasi disini dapat berupa waktu istirahat, lama waktu saat bekerja, kerja malam, model struktur organisasi, wewenang, jenjang karir dan sistem pelimpahan tugas.
    • Lingkungan Kerja
      Lingkungan kerja fisik meliputi kebisingan, getaran, temperatur ruangan, intensitas penerangan dan lainnya. Lingkungan kerja kimia meliputi uap logam, debu dan gas pencemaran udara. Lingkungan keraj psikososial meliputi hubungan pekerja dengan pekerja, atasan dengan bawahan dan pemilihan dengan penempatan tenaga kerja.
fbWhatsappTwitterLinkedIn