Daftar isi
Kehidupan manusia tidak pernah bisa lepas dari sebuah bangunan. Gedung dan bangunan dibangun untuk memenuhi kehidupan sarana dan prasarana manusia itu sendiri. Beberapa bangunan Indonesia sudah ada sejak dahulu kala bahkan usianya sudah ratusan tahun.
Berikut adalah bangunan paling tua serta bersejarah yang ada di Indonesia yang masih bertahan hingga sekarang.
1. Gedung Sate
Gedung Sate dibangun pada 27 Juli 1920 atau ketika Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Belanda. Berdiri di Jl. Diponegoro No.22, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat ini hasil dari rancangan Ir. J. Gerber, Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks.
Gedung ini dibangun dan difungsikan sebagai pusat pemerintahan Belanda kala itu. Pada awal pembangunan gedung ini diberi nama Gouvernements Bedrijven. Nama tersebut dinasionalisasikan menjadi Gedung Sate setelah Indonesia merdeka dan seluruh aset koloni jatuh ke tangan RI.
Nama “Gedung Sate” dipilih oleh pemerintah Indonesia kala itu karena di atas menara gedung ini terdapat ornamen mirip tusuk sate dengan bulatan. Meski sudah berusia lebih dari 1 abad namun gedung ini masih terjaga dan terawat. Saat ini gedung tersebut difungsikan sebagai Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat.
2. Istana Maimun
Istana adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai temporary tinggal raja dan keluarganya. Di Medan Sumatera Utara terdapat sebuah istana yang indah dan megah yang masih bertahan hingga saat ini. Bangunan tersebut adalah Istana Maimun yang merupakan peninggalan dari Kesultanan Deli.
Sultan Deli ke 9 yakni Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah membangun istana ini pada 26 Agustus 1888. Istana 2 lantai seluas 2.772 meter dan terdiri 30 ruangan ini didesain oleh seorang tentara Belanda yang bernama Theodoor van Erp. Saat ini Istana Maimun masih berdiri kokoh dan dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah.
3. Oranje Hotel
Oranje Hotel saat ini dikenal sebagai Hotel Majapahit berlokasi di Jalan Tunjungan Nomor 65, Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Hotel ini sudah berdiri pada masa pendudukan Belanda tepatnya pada tahun 1910.
Hotel yang dirancang oleh arsitek Italia bernama James Afprey ini dibangun sebagai tempat singgah para bangsawan Belanda. Nama Oranje diambil dari nama tokoh Belanda yakni Van Oranje.
Pada masa pendudukan Jepang hotel ini diubah namanya menjadi hotel Yamato. Di hotel ini lah terjadi peristiwa heroik yaitu perobekan bendera Belanda yang dilakukan oleh Haryono dan Kusno Wibowo. Peristiwa yang menyebabkan Pertempuran Surabaya ini kemudian dikenal sebagai Insiden hotel Yamato.
Hotel yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan arek-arek Suroboyo ini masih beroperasi hingga hari ini.
4. Lawang Sewu
Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah yang kini menjadi salah satu landmark kota Semarang. Berlokasi di Jl. Pemuda, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907.
Nama yang pertama kali disematkan untuk gedung ini bukanlah Lawang Sewu melainkan Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij.
Bangunan dengan ciri khas banyak jendela menyerupai pintu ini dibangun untuk Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendan seorang arsitek dari Amsterdam memberikan sentuhan ornamen kaca patri pada bangunan untuk menggambarkan keindahan dan kemegahan pulau Jawa.
Lantai satu dan dua berfungsi sebagai kantor dan saat ini dibuka untuk umum sedangkan lantai bawah tanah digunakan sebagai penjara para tawanan Belanda dan untuk saat ini tidak dibuka untuk umum.
5. Taman Sari Keraton Yogyakarta
Taman Sari Keraton Yogyakarta atau disebut juga dengan Taman Sari Jogja merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Majapahit yang masih bisa kita lihat hingga saat ini. Dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1758 taman ini dahulu merupakan bekas kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Taman ini dibangun seluas 10 hektar dengan 50 bangunan seperti kolam pemandian, danau dan pulau buatan, lorong bawah tanah, kanal air, jembatan gantung dan bangunan lainnya.
Taman ini disebut juga sebagai Istana air karena memiliki kolam pemandian yang digunakan oleh para selir sultan.
Saat ini taman yang berlokasi di Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton dibuka untuk umum sebagai tempat wisata.
6. Gereja Blenduk
Gereja Blenduk merupakan sebuah gereja Protestan yang ada di kawasan Kota Lama Semarang, jawa Tengah. Gereja ini merupakan bangunan tertua di Indonesia karena dibangun pada tahun 1753. Meski sudah dibangun ratusan tahun lalu namun gereja ini masih berfungsi hingga saat ini sebagai tempat peribadatan.
Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan mengurung gaya Neo-Klasik. Ciri khas dari gereja ini adalah kubangnya yang meneggembung atau dalam bahasa jawa disebut mblenduk dari kata blenduk. Sejak pertama kali didirikan hingga saat ini gereja yang kini menjadi ikon Kota Lama ini telah mengalami tiga kali pemugaran yakni pada tahun 1753, 1894 dan 2003.
7. Cafe Batavia
Di kawasan Kota Tua Jakarta terdapat sebuah cafe yang bangunannya sudah berusia ratusan tahun. Kafe milik Lianny Haryono dan Leonard Pandy Phua ini diresmikan pada 3 Desember 1993 namun bangunan aslinya sudah ada sejak 1805 silam.
Bangunan tua ini telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi. Pada awalnya gedung ini dibangun untuk kediaman gubernur VOC dan gedung administrasi.kemudian diubah menjadi art gallery dan yang terakhir dan masih bertahan hingga sekarang sebagai kafe.
Meski sudah berubah menjadi kafe namun interior dan ornamen bangunan ini masih sama seperti dahulu. Meja dan lukisan pada masa art gallery masih dipertahankan.
8. Villa Isola
Berada di sebelah utara kota kembang Bandung, Villa Isola selesai dibangun pada tahun 1933. Bangunan megah ini adalah milik seorang bangsawan Belanda sekaligus pendiri agen pers Aneta di Hindia Belanda yang bernama Dominique Willem Berretty.
Beretty dengan bantuan Wolff Schoemaker mendirikan bangunan ini untuk rumah pribadinya. Namun setelah kematiannya rumah megah ini diubah menjadi hotel. Bangunan bergaya Art-Deco ini sekarang digunakan sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
9. Klenteng Sam Poo Kong
Klenteng merupakan sebuah tempat yang difungsikan untuk beribadah bagi etnis Tionghoa. Di Kota Semarang tepatnya di Jalan Simongan No. 129, Bongsari ini merupakan peninggalan dari Laksamana Zheng He atau Cheng ho yang berlayar untuk berdagang di Indonesia.
Dibangun pada tahun 1724 klenteng ini masih berdiri kokoh dan megah hingga hari ini. Klenteng ini dibangun oleh Wang Jing Hong yang merupakan anak buah dari Laksamana. Naama Sam Poo Kong diambil dari nama asli laksamana Cheng Ho yakni San Bao Dong. Dalam dialek Mandarin Hokkian Sam Poo Kong artinya Gua San Bao.l
10. Rumah Sakit PGI Cikini.
Rumah sakit merupakan salah satu sarana publik yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia adalah Rumah Sakit PGI Cikini. Rumah sakit yang berada di jalan Raden Saleh No. 40 Jakarta Pusat sudah ada sejak 15 Maret 1895.
Bangunan ini pada awalnya merupakan kediaman dari pelukis naturalis Indonesia yaitu Raden Saleh. Ratu Belanda Emma kemudian membeli rumah tersebut harga 100 ribu gulden dan diberikan kepada Organisasi Vereeniging Voor Ziekenverpleging In Indië yang menangani orang-orang sakit.
12 Januari 1898 pos kesehatan ini ditingkatkan resmi menjadi Rumah Sakit Diakones yang pertama di Indonesia.