Daftar isi
Salah satu teknik pemasaran yang juga masih merupakan bagian dari viral marketing adalah buzz marketing. Buzz marketing sendiri sebenarnya bukan hal baru dalam strategi marketing, namun dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang ada saat ini, penerapan buzz marketing menjadi lebih mudah dan murah.
Untuk lebih memahami mengenai apa yang dimaksud dengan buzz marketing, berikut ini akan dibahas pengertian, manfaat, contoh, serta kelebihan dan kekurangan dari buzz marketing.
Pengertian Buzz Marketing
Dalam bahasa Indonesia kata Buzz berarti dengung, sedangkan marketing adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk mencari, memperoleh, dan mempertahankan konsumen supaya dapat menguasai pasar.
Secara umum, buzz marketing merupakan teknik atau strategi marketing yang dilakukan untuk menviralkan sebuah produk atau jasa dengan maksud agar produk tersebut diketahui banyak orang sehingga dapat meningkatkan angka penjualan dan keuntungan.
Dalam Hubspot disebutkan bahwa buzz marketing merupakan teknik marketing yang dilakukan untuk meningkatkan meningkatkan engagement atau penjualan bisnis melalui mulut ke mulut, yang dalam hal ini adalah para buzzer.
Mark Hughes menjelaskan bahwa buzz marketing merupakan menarik perhatian konsumen dan media untuk membicarakan tentang merek atau perusahaan kita agar menjadi hiburan, lebih menarik, dan menjadi sesuatu yang patut untuk dijadikan berita.
Sementara itu, menurut Neil Patel menyebutkan bahwa buzz marketing memiliki tujuan agar orang-orang membicarakan mengenai merek atau brand sebuah produk atau jasa, bukan hanya sekedar memperkenalkannya kepada orang lain.
Buzz marketing sendiri merupakan bagian dari viral marketing, hanya penerapan atau caranya berbeda. Dalam viral marketing, iklan menjangkau audiens secara bertahap dan kemudian menciptakan momen untuk membuatnya viral. Sedangkan dalam buzz marketing, pesan iklan akan dikirimkan dengan jumlah sangat besar sekaligus.
Oleh karenanya strategi buzz marketing membutuhkan para buzzer dalam pelaksanaannya, yang bertugas menggiring opini publik terhadap produk tertentu yang dikampanyekan. Tujuannya tentu saja adalah agar topik tersebut dibicarakan oleh banyak pihak sehingga akan berdampak pada kenaikan traffic dan meningkatkan prospek penjualan produk.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menerapkan buzz marketing adalah sebagai berikut:
- Mengatur waktu pemasaran dengan benar.
- Buat narasi iklan yang menarik dan imersif untuk menarik perhatian audiens.
- Membuat teaser produk sebelum peluncuran resmi akan membangun rasa penasaran audiens.
- Manfaatkan media sosial atau setiap alat pemasaran yang tersedia.
- Bekerja sama dengan influencer, misalnya melalui sistem endorsement.
- Lacak dan ukur efektifitas buzz marketing yang dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan mengalokasikan sumber dayanya secara tepat.
Manfaat Buzz Marketing
Penggunaan buzz marketing sebagai strategi pemasaran produk memiliki sejumlah manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Produk yang diiklankan akan menyebar dengan cepat
- Jangkauan iklan sangat luas dan tidak terbatas wilayah karena disebarkan melalui media sosial.
- Biaya iklan relatif lebih ringan dan memberi dampak besar.
- Strategi buzz marketing merupakan teknik pemasaran yang unik dibandingkan cara tradisional.
- Sangat potensial untuk membantu peningkatan engagement bisnis
- Mempermudah dalam melakukan analisis dan evaluasi
Contoh Penggunaan Buzz Marketing
Dengan kehadiran media sosial seperti saat ini, strategi buzz marketing menjadi salah satu pilihan yang banyak digunakan oleh para pebisnis untuk memperkenalkan produk bisnis mereka kepada khalayak. Adapun contoh penggunaannya adalah sebagaimana pada ilustrasi berikut ini:
Tagline “Ada Aqua” yang ada dalam sebuah iklan air minum mineral merupakan salah satu campaign buzz marketing yang berhasil. Tagline tersebut mengangkat tema kurang konsentrasi akibat kurangnya asupan cairan dalam tubuh.
Tagline tersebut menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, dimana setiap momen hilang konsentrasi orang biasanya akan mengatakan “butuh Aqua?” atau “Ada aqua?” sebagaimana tagline dalam iklan tersebut.
Contoh lainnya adalah penggunaan hashtag di media sosial, seperti twitter, melalui undian. Misalnya saja sebuah e-commerce mengadakan undian yang mengharuskan peserta yang ingin mengikuti undian tersebut untuk menyertakan hashtag tertentu dalam tweet mereka. Maka bisa dipastikan hashtag tersebut akan menjadi viral di media sosial.
Kelebihan dan Kekurangan Buzz Marketing
Pengunaan buzz marketing dalam strategi pemasaran memiliki sejumlah kelebihan dan kekuarangan yang perlu dijadikan pertimbangan bagi seseorang yang ingin menggunakan teknik ini dalam pemasaran produk atau bisnisnya.
Beberapa kelebihan dari buzz marketing adalah sebagai berikut:
- Biaya yang diperlukan tergolong murah
- Lebih mudah untuk memperkenalkan dan menaikkan nama brand
- Meningkatkan penjualan dan engagement brand.
- Buzz marketing sangat mudah dilakukan dengan teknologi internet dan media sosial.
Adapun kelemahan dari buzz marketing adalah:
- Masih tergantung pada pemicu (triggers) untuk bisa menjadi perbincangan ramai (viral).
- Tidak bisa mengendalikan reaksi audiens
- Tidak bisa mengendalikan kesesuaian iklan dengan target
Kesimpulan Pembahasan
Diantara strategi marketing yang memanfaatkan media komunikasi adalah buzz marketing. Buzz marketing merupakan teknik pemasaran yang bertujuan untuk menviralkan secara serentak sebuah topik sehingga menjadi pembicaraan dan diketahui oleh banyak orang. Buzz marketing sendiri merupakan bagian dari viral marketing, namun memiliki pola dan cara yang berbeda.
Manfaat menggunakan buzz marketing dalam teknik pemasaran adalah biaya yang diperlukan relatif lebih sedikit dengan dampak yang luas dan bisa menjangkau audiens tanpa batasan wilayah. Meski demikian, buzz marketing juga memiliki beberapa kekurangan yang mana hal tersebut perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan menggunakannya sebagai teknik pemasaran produk bisnis kita.