7 Candi Peninggalan Kerajaan Singasari Beserta Sejarahnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan dengan corak Hindu-Buddha yang menguasai Pulau Jawa. Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok ini telah berkuasa sejak abad ke-13. Letak pusat pemerintahan dari Kerajaan Singasari berada di daerah Malang, Jawa Timur.

Berikut ini beberapa candi peninggalan Kerajaan Singasari yang sudah ditemukan:

1. Candi Singosari

Candi Singosari

Candi Singosari adalah salah satu candi peninggalan Kerajaan Singasari yang terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi yang juga dikenal dengan Candi Renggo ini pertama kali ditemukan sekitar abad ke-18 dan dibangun sejak tahun 1300 Masehi. Dibangunnya candi ini atas dasar sebagai bentuk penghormatan kepada raja terakhir yang memerintah saat itu yakni Raja Kertanegara.

Candi ini terbuat dari batu andesit yang memiliki bagian bawah berbentuk segi lima. Sedangkan di bagian dalam berbentuk persegi terdapat ukiran-ukiran unik seperti daun, bunga dan burung di sisi-sisi tembok candinya. Selain itu, luas candi juga tidak terlalu besar yakni hanya sekitar 14 m x 14 m saja dengan tingginya sekitar 15 m dan berdiri di tanah seluas 200 m x 400 m.

Tidak hanya disebut dengan Candi Renggo saja, Candi Singosari juga memiliki sebutan nama lainnya seperti Candi Ungkup dan Candi Menara yang disesuaikan dengan kondisi candi saat itu. Adapun fakta unik lainnya adalah candi ini sangat erat hubungannya dengan legenda tentang sosok legendari Ken Arok dan Ken Dedes.

2. Candi Kidal

Candi Kidal

Selain Candi Singosari, Candi Kidal juga merupakan candi peninggalan Kerajaan Singasari yang tak kalah populer. Candi ini terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten, Jawa Timur. Sejarah Candi Kidal itu sendiri telah terbagi menjadi dua cerita yang berbeda tentang sosok Raja Anusapati yang tercantum dalam Kitab Pararaton dan Kitab Nagarakertagama.

Secara singkat, dalam Kitab Pararaton menceritakan tentang kisah meninggalnya Ken Arok yang dibunuh oleh Anusapati karena dendamnya. Sementara dalam Kitab Nagarakertagama menceritakan bahwa kejayaan Kerajaan Singasari saat dipimpin oleh Anusapati yang akhirnya digantikan oleh putranya Wisnuwardhana.

Jika dilihat dari arsitektur bangunannya, Candi Kidal ini terbuat dari batu andesit yang memiliki tiga bagian utama yaitu kaki, tubuh dan atap. Bagian kaki candi ini berukuran  sisi 6,82 m dan tingginya 1,94 m. Bagian tubuh candi yang dihiasi oleh medalion dan sabuk mfelingkar ini berukuran sisi 5,3 m dan tinggi 4,92 m. Sementara untuk bagian atapnya ini semakin ke atas semakin kecil ukurannya.

Adapun fakta lain dari Candi Kidal yaitu candi ini sebagai simbol/bukti cinta Anusapati kepada sang Ibu yakni Ken Dedes. Selain itu, candi ini juga sering dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara adat seperti ritual ruwatan.

3. Candi Jago

Candi Jago

Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya selanjutnya adalah Candi Jago. Candi yang didirikan pada abad ke-13 ini terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Nama Candi Jago berasal dari kata “Jajaghu” yang berarti keagungan, di mana adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tempat suci. Dalam kitab Negarakertagama dan kitab Pararaton diceritakan bawa candi ini dibangun pada tahun 1268 dan baru selesai di tahun 1280 Masehi.

Ketika itu, dibangunnya candi ini sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Singasari yang ke-4 yakni Sri Jaya Wisnuwardhana dan telah mengalami pemugaran pada masa pemerintahan Adityawarman yang merupakan seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno.

Apabila dilihat dari segi arsitekturnya, bangunan candi disusun seperti teras punden berundak yang memiliki ukuran panjang 23,71 m dan lebar 14 m dengan tingginya sekitar 9,97 m. Namun bangunan Candi Jago ini telah runtuh dan hanya tersisia bagian kaki dan sebagian kecil dari badan candi. Selain itu, terdapat juga beberapa relief tentang cerita Khresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma dan cerita-cerita fabel lainnya.

4. Candi Katang Lumbang

Candi Katang Lumbang

Candi Katang Lumbang ini dibangun untuk dijadikan sebagai tempat peristirahatan terakhir Raja Tohjaya yang pernah memimpin Kerajaan Singasari. Berdasarkan sejarah Kitab Pararaton, setelah raja Anusapati meninggal kemudian tahta Kerajaan Singasari ini jatuh ke tangan Tohjaya yang merupakan anak kandung Ken Arok.

Kekuasaan tersebut didapatkan setelah dirinya berhasil membunuh Anusapati menggunakan keris Mpu Gandring atas dasar dendamnya karena Anusapati diduga telah membunuh ayahnya, Ken Arok. Akhirnya, ia berhasil naik tahta menjadi raja di Kerajaan Singasari. Karena dirinya terkena hasutan oleh pembantunya tersebut, akhirnya Tohjaya berniat untuk membunuh kedua ponakannya yang bernama Wisnuwardhana (Ranggawuni) dan Mahisa Campaka.

Namun itu tidak berhasil, melainkan Tohjaya berhasil terbunuh oleh Ranggawuni dengan dirinya tertusuk tombak dan meninggal dunia di Desa Katang Lumbang pada tahun 1250. Kemudian Candi Katang Lumbang dibangun untuk peristirahatan terakhir Tohjaya. Candi ini terletak di Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

5. Candi Kangenan

Candi Kangenan merupakan candi peninggalan Kerajaan Singasari yang masih belum diketahui sepenuhnya terkait sejarah pendiriannya. Namun secara singkat, candi ini adalah candi tempat Raja Ken Arok dimakamkan atau tempat peristirahatan terakhirnya.

Melansir dari Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2 (1995), menjelaskan bahwa Ken Arok dahulunya merupakan seorang pencuri. Akan tetapi setelah dirinya dibantu oleh pendeta, Ken Arok berubah menjadi abdi negara bagi seorang akuwu atau semacam bupati) di Tumapel yang bernama Tunggu Ametung.

Namun kepercayaan yang diberikan kepadanya itu ternyata tidak berbekas di Ken Arok, akhirnya ia membunuh Tunggu Ametung dan menikahi istrinya yang bernama Ken Dedes. Sejak saat itulah bermunculan sejarah-sejarah baru seperti Candi Kidal, Candi Singosari dan candi peninggalan Singasari lainnya.

6. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan

Candi peninggalan selanjutnya adalah Candi Sumberawan yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jika dari Candi Singosari, candi ini hanya berjarak sekitar 6 km saja. Uniknya, candi ini hanya berupa setupa saja yang berbahan dasar dari batu andesit.

Candi Sumberawan memiliki ukuran panjang sekitar 6,25 m dan lebar 2,5 dengan tingginya sekitar 5,23 m. Selain itu candi ini dibangun pada ketinggian sekitar 650 m di atas permukaan laut tepatnya di kaki bukit Gunung Arjuna.

7. Candi Jawi

Candi Jawi

Candi peninggalan terakhir yakni Candi Jawi yang dibangun sekitar abad ke-13. Candi ini terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Jika dari pusat kota Pandaan, candi ini hanya berjarak sekitar 3 km saja.

Berdasarkan kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa Candi Jawi dibangun atas dasar perintah dari raja terakhir Singasari yakni Raja Kertanegara. Hal itu bertujuan agar candi ini digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Syiwa-Buddha.

Jika dilihat dari arsitekturnya, candi ini terlihat seperti Candi Prambanan yang memiliki bentuk tinggi dan ramping dengan atap perpaduan dari stupa dan kubus bersusun yang meruncing di puncaknya. Selain itu, Candi Jawi yang terbuat dari batu andesit ini berdiri di tanah seluas 40 m x 60 m persegi dengan panjang 14,2 m, lebar 9,5 m dan tingginya sekitar 24,5 m.

fbWhatsappTwitterLinkedIn